China Tangguhkan Ekstradisi HKSAR, Inggris Ingatkan China Akan Awasi Ketat Pemilu Hong Kong

Aksi dari sebagian demonstran Hong Kong yang ikut mendukung etnis muslim Uighur berujung bentrok. Foto: internet

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan kepada diplomat senior China Wang Yi bahwa Inggris akan mengawasi ketat pemilu Dewan Legislatif Hong Kong pada September mendatang. Raab juga menekankan bahwa Tiongkok perlu membangun kembali kepercayaan dalam komunitas global.

semarak.co– “Menteri luar negeri mengatakan bahwa Inggris secara ketat akan mengawasi pemilihan Dewan Legislatif Hong Kong pada September, dan mendesak China agar menjunjung tinggi kewajiban internasional mereka menyangkut HAM di Xinjiang,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Inggris usai percakapan antara kedua menlu itu melalui telepon.

Bacaan Lainnya

“Ia menggarisbawahi pentingnya China membangun kembali kepercayaan dalam komunitas internasional dengan memenuhi tanggung jawab internasional mereka,” kutip juru bicra Deplu Inggris.

Sementara itu China mengumumkan penangguhan perjanjian ekstradisi dan bantuan peradilan Hong Kong dengan Kanada, Australia, dan Inggris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin mengatakan bahwa sesuai otorisasi pemerintah pusat di Beijing, Daerah Adiministratif Khusus Hong Kong (HKSAR) secara aktif memberikan bantuan hukum kepada Kanada, Australia, dan Inggris yang terikat dalam perjanjian bersama.

Namun atas dalih pengesahan Undang-Undang China tentang Keamanan Nasional di HKSAR, ketiga negara tersebut secara sepihak terlebih dulu menangguhkan perjanjian mereka masing-masing dengan Hong Kong mengenai pemindahan buronan.

“China sangat menentang karena langkah itu justru mengganggu urusan dalam negeri China dan secara serius melanggar hukum serta prinsip dasar hubungan internasional, demikian Wang dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/7/2020).

Politisasi kerja sama judisial oleh ketiga negara tersebut, nilai Wang, dengan HKSAR juga sangat merusak fondasi kerja sama yang dibangun HKSAR, dan menyimpang dari perlindungan supremasi hukum melalui kerangka kerja yang disepakati bersama.

Karena itu, Wang menambahkan, pihak China akhirnya memutuskan penangguhan perjanjian pemindahan buronan HKSAR dan perbantuan hukum terkait kasus-kasus pidana dengan Kanada, Australia, dan Inggris. Sebelumnya, China juga menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Selandia Baru. (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *