Cerita Perempuan Banyuwangi Jadi Agen BRILink dari Bank BRI dengan Omset Ciamik

Warung makan di depan pintu masuk pelabuhan ASDP Ketapang-Gilimanuk sekaligus menjadi Agen BRILink. Foto: humas BRI

Sambil menyelam minum air, itulah peribahasa yang cocok disematkan pada perempuan asal Banyuwangi Sulistyowati (38 tahun). Perempuan yang biasa disapa Sulis ini memiliki usaha warung makan di depan pintu masuk pelabuhan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang-Gilimanuk sekaligus menjadi Agen BRILink.

semarak.co-Awal Sulis menjadi AgenBRILink dimulai pada November 2020. Saat melihat ada peluang yang sangat menjanjikan di Pelabuhan selain membuka warung makan, yaitu menjadi AgenBRILink. Selain lokasi  warung makannya yang strategis dekat Pelabuhan, juga banyak mobilitas masyarakat yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan.

Bacaan Lainnya

“Mulai jadi AgenBRILink pada awal November 2020, ceritanya karena ASDP ada peluang penjualan tiket. Saya inisiatif sendiri, prosesnya saya lengkapi persyaratan yang saya cari tau sendiri cara menjadi AgenBRILink,” ujar Sulis dirilis humas BRI tertanggal 11 Januari 2023 dilansir melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Sabtu (14/1/2023).

Saat itu modal menjadi AgenBRILink sebanyak Rp 50 juta, sambung Sulis, ternyata modal tersebut tidak cukup. Akhirnya, Sulis meminjam ke pihak BRI sebesar Rp 25 juta untuk tambahan modal perputaran uang penjualan tiket ASDP. Dalam sehari ia mampu melayani 200 transaksi.

Bahkan dirinya sudah masuk sebagai AgenBRILink kelas jawara dengan rata-rata 4.000 transaksi per bulan penjualan tiket penyebrangan ASDP Ketapang-Gilimanuk. Perempuan 38 tahun ini menegaskan, dia hanya melayani penjualan tiket ASDP melalui AgenBRILink.

Sehari-harinya selain menjadi ibu rumah tangga, Sulis juga aktif mengelola usaha warung makan dan AgenBRILink-nya. Saat ini dia mengelola satu AgenBRILink saja. Ketika awal jadi AgenBRILink, dia hanya dibantu sang suami. Kemudian, dia mempekerjakan tiga karyawan untuk mengelola AgenBRILink-nya.

Setiap karyawan mendapatkan gaji masing-masing Rp 3,5 juta per bulan. Jam operasional AgenBRILink-nya 24 jam, oleh karena itulah ia membutuhkan karyawan. Setiap nasabah rata-rata melakukan transaksi di kisaran Rp300-700 ribu tergantung jenis kendaraannya.

Dari situlah, Sulis mampu mendapatkan cuan yang tidak bisa dipandang sebelah mata dari penghasilannya menjadi agen saja. “Penghasilan dari AgenBRILink sangat cukup untuk keluarga saya. Dari penghasilan itu saya tabungkan, dan sebagian dibelikan kendaraan maupun rumah,” kata Sulis.

Selain aktif mengelola warung usaha dan menjadi AgenBRILink, Sulis juga aktif memasarkan (referral) produk BRI, baik simpanan, pinjaman maupun asuransi mikro kepada para tetangganya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *