Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mempromosikan produk fesyen lokal asal Malang saat menjadi super mentor dalam workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (28/7/2024).
semarak.co-Menparekraf Sandi Uno mempromosikan dengan mengenakan produk fesyen, yakni outer dari jenama lokal Batik Sengguruh dengan motif Garudeya sebagai ikon Kabupaten Malang. Garudeya sendiri tergambar dalam relief Candi Kidal yang ada di Tumpang, berkarakter kuat, dan menginspirasi adanya lambang negara Indonesia.
Selain outer, Menparekraf Sandi memakai udeng yang sarat akan makna. Pada bagian belakang kepala yang disebut gunungan menunjukkan harapan yang tinggi. Sementara bagian sisi kanan dan kiri disebut jeprakan yang merupakan simbol keseimbangan dan keadilan.
Dan pada bagian simpul atau wangsil dalam bahasa Jawa artinya pulang karena manusia sejatinya milik sang Pencipta. Dengan potensi ekonomi kreatif (ekraf) yang dapat diunggulkan itu, Menparekraf Sandi mendorong Kabupaten Malang mempercepat proses uji petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif) untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerahnya.
“Kita mendorong agar Kabupaten Malang mempercepat proses uji petik sehingga ditetapkan dan bisa dinyatakan sebagai Kabupaten Kreatif se-Indonesia,” kata Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Minggu malam (28/7/2024).
Ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dapat menjadi daya dukung keberadaan destinasi wisata termasuk desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Malang. “Mudah-mudahan ini bisa dikaitkan dengan produk-produk ekonomi kreatif. Dan kami akan terus membantu dari pemerintah pusat dengan akses pembiayaan, bantuan alat, dan pendampingan dan pelatihan,” katanya.
Menparekraf Sandi Uno mengungkapkan bahwa Kabupaten Malang sedang diusulkan menjadi destinasi pariwisata super prioritas. Karenanya segala aspek pendukung termasuk ekonomi kreatif perlu dioptimalkan guna memberikan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam kegiatan Workshop KaTa Kreatif, Menparekraf Sandiaga juga berkesempatan mendengar sejumlah masukan dan kendala yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Malang. Mulai dari pendukungan pada subsektor animasi dan film hingga persoalan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Merespons hal tersebut, Menparekraf Sandi Uno mengakui persoalan HKI memang masih menjadi kendala pelaku UMKM. Namun, pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan WIPO (World Intellectual Property Organization) sepakat untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk mendapatkan HKI.
HKI hadir sebagai bentuk legalitas atas merek produk atau karya yang dihasilkan oleh pelaku ekraf. Menparekraf mengungkapkan dengan adanya HKI, penjualan produk ekraf dapat meningkat hingga 35%.
“Kami juga mengajak para animator yang ada di Kabupaten Malang untuk berpartisipasi melalui program workshop KaTa Kreatif ke program Apresiasi Kreasi Indonesia maupun program business matching dengan calon buyer di luar negeri melalui fasilitasi dari pada pameran kita yang terus melakukan roadshow ke pasar-pasar internasional,” katanya.
Menparekraf Sandi juga menyampaikan adanya KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Singosari dapat menjadi sarana pelaku UMKM untuk mendapatkan kemudahan akses program-program short term di luar negeri. “Dan malah mereka sekarang menjemput bola, datang ke pameran-pameran yang ada di Indonesia,” ujarnya.
“Jadi nanti kita akan bukakan kesempatan agar animator asal kabupaten Malang ini bisa tampil juga di eksibisi-eksibisi yang kita rutin laksanakan di Jakarta maupun beberapa pusat pertumbuhan ekonomi dunia seperti Singapura dan Hong Kong,” demikian Menparekraf Sandi menambahkan.
Animator-animator kita harus terus kita bina karena mereka adalah masa depan ekonomi kita. Hadir mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso.
Dan Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini. Turut hadir Bupati Malang, Sanusi; Wakil Bupati Malang, Didik Gatot; Kadisbudpar Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari; dan Kadisbudpar Kabupaten Malang, Purwoto.
Di bagian lain dirilis humas Kemenparekraf berikutnya, Menparekraf Sandi Uno menyampaikan kiat sukses kepada para santri Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang, agar menjadi santri berkeahlian dan berdaya saing tinggi.
Menparekraf Sandi Uno menyampaikan, agar menjadi santri yang berdaya saing dan sukses adalah dengan cara melek digitalisasi dan kreatif. Karena sekarang ada teknologi digital, zaman saya tidak ada, sekarang dimudahkan ada aplikasi, ada Artificial Intelligence (AI), dan sebagainya.
“Dan kuncinya untuk konten yang baik menurut syariat Islam yaitu kreatif,” kata Menparekraf Sandi Uno dalam acara Santri Digitalpreneur Indonesia di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang, Minggu (28/7/2024).
Kreatif ini dapat dijabarkan dari komponen huruf penyusunnya sebagai berikut; ‘K’ kenali target audiens, yakni siapa yang menjadi penerima pesan. ‘R’ adalah riset. Menurut dia, tidak ada kesuksesan tanpa ada penelitian atau riset.
‘E’, adalah eksplorasi ide-ide baru. ‘A’, ajak audiens berinteraksi dan berkolaborasi. ‘T’, yaitu tetap konsisten, ‘I’ adalah integritas, yang dimana setiap konten harus jujur, dan yang terakhir ‘F’, yaitu fokus terhadap kualitas.
“Pesan saya ini akan membawa kalian menjadi orang-orang yang berdaya saing dan sukses, aamiin,” kata Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Minggu malam (28/7/2024).
Menparekraf Sandi Uno juga mendorong para santri agar menerapkan empat etos kerja dengan julukan ‘4 As’ yang menurutnya dapat mendorong seseorang mencapai kesuksesan, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas.
Melalui kegiatan pelatihan Santri DigitalPreneur, Menparekraf berharap para santri dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk berdakwah di era digital dengan penuh semangat dan dedikasi. Serta para santri juga mampu menciptakan konten dakwah yang menarik, kreatif, dan inspiratif, sehingga dapat menyebarkan nilai-nilai Islam secara luas dan efektif.
“Selama 4 tahun program Santri Digitalpreneur Indonesia ini sudah ada 300 pesantren yang tersentuh baik secara langsung dan ini akan kita terus dorong sehingga mayoritas dari 40.000 lebih pondok pesantren ini bisa tersentuh dengan program digitalisasi,” kata Menparekraf Sandi Uno.
Pada Santri DigitalPreneur Indonesia di Malang, hadir pula super mentor Ajie Pangestu (@ajiepanqestu), yang memiliki followers instagram sebanyak 1M dan 1,6M pengikut di Tiktok. Kontennya berisi tips agar anak muda tetap dekat dengan Allah, melalui dzikir, solat tahajud dan bagaimana dampak baiknya untuk kehidupan, rezeki, serta hubungan antar manusia.
Ajie juga memiliki media sendiri yang berisi tentang berita serta self improvement dalam Islam. Ajie berpesan pada para santri jika ingin menjadi konten kreator maka harus konsisten dalam memproduksi konten yang menarik. “Istiqomah atau konsisten ini sangat diperlukan,” kata Ajie.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa. Serta turut hadir, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. (smr)