Fenomena Aphelion adalah dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tersebut, tapi kita bisa merasakan dampaknya. Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km, 66% lebih jauh.
semarak.co-Ini akan berlangsung sampai Agustus 2022. Kita akan mengalami cuaca yang dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dn lain-lain. Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena tidak terbiasa dengan suhu ini.
Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak-banyak meminum vitamin atau suplemen agar imun kita kuat. Jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa. Jangan sampai nanti sebagai dalih utk corona fase berikutnya.
Mengutip techno.okezone.com/Senin 24 Januari 2022 15:43 WIB/Fenomena astronomi sangat beragam, salah satunya adalah Aphelion. Hoaks mengenainya sempat beredar di media sosial WhatsApp (WA) menyebutkan bikin cuaca Bumi jadi sangat dingin. Benarkah demikian?
Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangeran dengan tegas membantah kalau fenomena Aphelion bisa membuat Bumi sangat dingin. Diolah dari keterangan resmi LAPAN, Senin (24/1/2022) Andi menjelaskan bahwa fenomena Aphelion adalah kondisi di mana Bumi punya jarak paling jauh dari Matahari.
“Bumi mencapai jarak terjauhnya dari Matahari pada 4 Juli 2022 dengan jarak 152.098.455 Km. Sejak 1800, terjadinya fenomena Aphelion dalam 200 tahun terakhir selalu berlangsung pada Juli,” terang Andi dalam rilis LAPAN yang dikutip okezone.com.
Dia menegaskan, Aphelion tidak berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan Bumi. Namun, faktor klimatologis atau iklim yang turur berperan besar dalam perubahaan suhu.
“Intensitas Matahari bervariasi, antara 1.321,5 W/m2 saat Aphelion atau kurang lebih 3,4% dari rata-ratanya atau 1.366 W/m2. Sehingga suhu efektif di permukaan Bumi cuma bakal bervariasi kurang lebih 2,4 derajar Celsius dari rata-ratanya atau 15 derajat Celcius,” paparnya.
Di bagian lain LAPAN melaporkan, Indonesia bakal mengalami fenomena Matahari terbenam lebih lambat di daerah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Dilansir dari situs LAPAN, Senin (24/1/2022), Peneliti Pusat Antariksa LAPAN Andi Pangeran mengatakan, fenomena ini akan berlangsung mulai 26-1 Februari mendatang.
Fenomena ini dapat terjadi setiap tahun, waktu terbenam Matahari dan tanggalnya kurang lebih sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Andi seperti dilansir techno.okezone.com/ Senin 24 Januari 2022 11:56 WIB.
Berikut daftar daerah di Indonesia yang alami fenomena Matahari terbenam lebih lambat.
26 Januari 2022:
- Kupang (18.15 WITA
- Rote Ndao (18.18 WITA)
- Sabu Raijua (18.22 WITA)
27 Januari 2022:
- Kefamenanu (18.11 WITA)
- Waingapu (18.28 WITA)
28 Januari 2022:
- Merauke (18.06 WIT)
- Atambua (18.08 WITA)
- Ende (18.21 WITA)
- Labuhanbajo (18.28 WITA)
- Dompu (18.33 WITA)
- Sumbawabesar (18.37 WITA)
- Mataram (18.43 WITA)
- Denpasar (18.46 WITA)
29 Januari 2022:
- Merauke (18.06 WIT)
- Saumlaki (Kab. Kep. Tanimbar) (18.41 WIT)
- Kaiwatu (Kab. Maluku Barat Daya) (18.55 WIT)
- Kalabahi (Alor) (18.09 WITA)
- Larantuka (18.15 WITA)
- Buleleng (18.46 WITA)
- Banyuwangi (17.49 WIB)
- Malang (17.56 WIB)
- Pacitan (18.02 WIB)
- Yogyakarta (18.05 WIB)
- Cilacap (18.10 WIB)
- Pangandaran (18.11 WIB)
30 Januari 2022:
- Sumenep (17.50 WIB)
- Pamekasan (17.51 WIB)
- Surabaya (17.54 WIB)
- Madiun (18.00 WIB)
- Surakarta (18.03 WIB)
- Semarang (18.03 WIB)
- Purwokerto (18.09 WIB)
- Garut (18.14 WIB)
- Pelabuhanratu (18.19 WIB)
31 Januari 2022:
- Kep. Kangean (17.44 WIB)
- Jepara (18.02 WIB)
- Pekalongan (18.06 WIB
- Cirebon (18.11 WIB)
- Bandung (18.15 WIB)
- Bekasi (18.16 WIB)
- Depok (18.17 WIB)
- Tangerang Selatan (18.17 WIB)
- Bogor (18.18 WIB)
- Rangkasbitung (18.19 WIB)
- Pandegelang (18.20 WIB)
1 Februari 2022:
- Tanah Merah (Kab. Boven Digoel) (18.03 WIT)
- Dobo (Kab. Kep. Aru) (18.27 WIT)
- Karimunjawa (18.02 WIB)
- Jakarta (18.17 WIB)
- Tangerang (18.18 WIB)
- Serang (18.19 WIB)
- Merak (18.20 WIB)
Sebelumnya, disampaikan bahwa masyarakat tidak perlu panik menyikpai fenomena Matahari terbenam lebih lambat. Sebab, ini merupakan fenomena alami yang lazim. “Sobat tidak perlu panik menyikapi hal ini, dikarenakan fenomena ini adalah fenomena alami yang memang lazim terjadi setiap tahunnya,” terangnya. (net/okc/smr)
sumber: WAGroup PERKOKOH PERSATUAN MUSLIM (postSelasa8/2/2022/soenaryosastronegoro)