Sudah didapatkan dua nama calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menggantikan Sandiaga Uno setelah mundur untuk bertarung di Pilpres 2019, yaitu Ahmad Riza Patria (dari Gerindra) dan Nurmansjah Lubis (PKS).
semarak.co -Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Penanggulangan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Jumhur hidayat mengklaim kenal sosok cawagub DKI dari Gerindra A Riza Patria sebagai orang baik.
“Alhamdulillah Jakarta akan punya Wakil Gubernur dalam waktu dekat. Dua nama yang diusung pastinya sama-sama baik. Kalau secara pribadi saya cukup mengenal A Riza Patria. Dia orang baik, soleh dan sangat santun tapi tegas. Tentunya itu menjadi modal utama untuk ikut memimpin Jakarta,” puji Jumhur dalam rilisnya, Selasa (28/1/2020).
Sang Gubernur Anies Baswedan gagasan-gagasannya cemerlang. Namun tentu perlu dikawal dan diawasi pelaksanaanya. Di sinilah kelak peran utama A Riza Patria kelak bila terpilih menjadi Wagub DKI.
“Terkait potensi konflik dengan Gubernur, saya rasa bukan tipologi A Riza Patria untuk berperan seperti itu. Apalagi, A Riza Patria berasal dari Partai yang ikut merancang gagasan kampanye dulu,” ucap Jumhur yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Adapun mengenai isu A Riza Patria pernah didakwa, nilai dia, harusnya malah kita prihatin. Karena akhirnya dia divonis bebas murni. “Prihatin karena nama baiknya belum terpulihkan pada tataran publik. Bahkan ada haters yang masih mengungkit-ungkit ini dengan memenggal berita. Semoga Jakarta akan semakin jaya dengan duet kepemimpinan Anies dan Riza Patria,” tutupnya.
Calon Wakil Gubernur DKI dari Partai Gerindra Ahmad Patria Riza mengatakan, tidak ada lobi-lobi khusus kepada anggota DPRD DKI Jakarta terkait pemilihan dirinya dan menyerahkan sepenuhnya pemilihan kepada para dewan.
“Tidak ada lobi-lobi khusus, diskusi kita bisa dilakukan melalui media yang ada, sekarang zamannya digital, jadi tidak ada lobi-lobi khusus saya ke anggota DPRD, kita serahkan semua kepada DPRD DKI,” kata Patria usai menghadiri pembukaan Rakerda Partai Gerindra di Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Patria mengakatan dirinya menyerahkan sepenuhnya pemilihan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta kepada DPRD DKI Jakarta. “Tidak ada langkah-langkah khusus terkait dengan pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, kita serahkan pada temen-temen DPRD DKI Jakarta,” kata ketua KNPI DKI.
Patria menyebutkan, dirinya siap mengikuti mekanisme yang karena telah dicalonkan dan direkomendasikan oleh partainya sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Bahkan dirinya siap untuk meninggalkan kursi DPR RI bila terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta nanti.
“Sesuai keputusan undang-undang siapa pun yang maju dalam Pilkada harus mau melepas, harus mengakhiri, apakah dia TNI, Polri, PNS, BUMN, BUMD, anggota DPR-RI provinsi maupun kabupaten, kota harus mundur,” katanya.
Saat ditanyakan apakah kedatangan Gubernur Anies Baswedan ke acara Rakerda Gerindra yang dihadiri olehnya apakah sebagai tanda restu untuk menjadi wakil, Patria menjawab hal itu sebagai tugas gubernur menghadiri undangan.
Sementara itu di hari yang sama dan di lokasi yang tidak jauh, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan sosialisasi Nurmansjah Lubis sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di area hari bebas berkendara (CFD) dan tidak dihadiri oleh Anies.
“Anies kan memang mengayomi semua partai yang ada, datang setiap undangan-undangan parpol, undangan kepala OKP, mahasiswa maupun warga, Pak Anies sebagai gubernur yang sejuk yang bijaksana memahami dan mengerti, undangan itu pasti hadir,” kata Patria.
Ketidakhadiran Anies dalam acara sosialisasi cawagub PKS, menurut Patria disesuaikan dengan jadwal undangan. “Ya kan disesuaikan dengan jadwal, kalau ada yang bentrok ya harus dipilih. Jadi bukan lebih diutamakan, semuanya sama,” kata Patria.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai dua orang kandidat wakil gubernur DKI Jakarta mampu mendampingi Gubernur Anies Baswedan dalam menjalankan tugas membangun Ibu Kota.
Dua kandidat itu yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis. “Dua sosok ini dua sosok yang Insha Allah, salah satunya bisa jadi pendamping Pak Anies dan menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan apa yang dicanangkan di awal,” kata Sandiaga usai Rakerda Partai Gerindra di Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Saat diminta tanggapannya soal masing-masing kandidat, Sandi menyebut Nurmansjah Lubis punya rekam jejak yang kuat di bidang keuangan sedangkan Ahmad Riza Patria adalah tokoh yang aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia.
Dua duanya sama-sama menguasai bidang ekonomi dan sangat kenal dengan Jakarta, Pak Ahmad Riza Patria juga pernah jadi calon wakil gubernur dan beliau merupakan kader yang aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
“Kalau Pak Nurmansjah jelas track record-nya di bidang keuangan, jadi masalah masalah kaitannya dengan ekonomi akan sangat terbantu,” sambung Sandiaga yang berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Mengenai siapa yang kemungkinan besar akan menduduki kursi nomor dua di Jakarta, Sandiaga menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada para wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD DKI Jakarta.
“Nanti keputusannya ada di tangan wakil-wakil rakyat di DPRD, mari kita wujudkan segera, prosesnya sudah terlalu lama, sudah ditunggu oleh warga DKI dan tugas-tugas pembangunan di Ibu Kota ini segera bisa dilakukan oleh Wagub yang terpilih, menjadi pendampingnya Pak Anies,” ujarnya.
Sandi juga berharap Jakarta bisa memiliki wakil gubernur pada Februari 2020. “Kita harapkan awal Februari segera diparipurnakan, terpilih dan langsung bisa take-off,” kata Sandiaga.
Hal senada juga dilontarkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra Muhammad Taufik yang turut hadir dalam Rakerda Gerindra. “Insha Allah minggu pertama sudah ada namanya,” kata Taufik di Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Taufik mengatakan surat terkait calon gubernur DKI Jakarta telah masuk ke Gubernur DKI Jakarta dan waktu dekat akan digelar rapat pimpinan daerah gabungan membahas tentang Cawagub.
Ia menambahkan tanggal 29 Januari 2020 baru dimulai tahapan, setelah itu pembentukan panitia pemilihan selanjutnya dilakukan paripurna pemilihan. Taufik juga menambahkan proses pemilihan akan sesuai dengan tata tertib pemilihan yang diatur oleh undang-undang. (net/lin)