Catatkan Kinerja Positif, Bank BRI Raup Laba Rp 29,04 T Sepanjang 2017

Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sis Apik Wijayanto (dari kiri) berbincang dengan Direktur Mohammad Irfan, Direktur Haru Koesmahargyo, Direktur R. Sophia Alizsa dan Direktur Priyastomo sebelum memberi penjelasan mengenai kinerja perusahaan,

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di sepanjang tahun buku 2017. Tercatat, BRI mampu membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp29,04 triliun. Atau tumbuh 10,7% year on year (yoy). Perolehan laba tersebut tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang tumbuh double digit dan berada di atas rata rata industri perbankan nasional.

Tercatat penyaluran kredit bank pelat merah ini secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp.739,3 Triliun atau tumbuh 11,4% dibanding penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp663,4 triliun. Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen UMKM yang mencapai 74,6% dari total portofolio kredit bank yang core bisnisnya pada kredit usaha rakyat.

Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Hari Koesmahargyo mengatakan, perbankan diharapkan menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik dan terus memberdayakan para pelaku usaha mikro dan kecil. BRI menargetkan porfotolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80% dari total keseluruhan kredit BRI. Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasian BRI pun berada di kisaran angka yang ideal, yakni sebesar 87,8%.

“Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp739,3 triliun masih didominasi penyaluran kredit mikro yakni sebesar Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah 197,8 triliun dan kredit korporasi Rp187,4 triliun,” papar Hari pada Press Conference Laporan Keuangan Bank BRI Triwulan IV tahun 2017 di gedung BRI Pusat, kawasan Soedirman, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).

BRI juga tetap prudent, lanjut Hari, dengan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.Hal itu tercermin dari rasio NPL gross konsolidasian pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2% atau dibawah rata rata industri perbankan nasional. BRI juga berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017.

“Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41% telah digunakan untuk sektor produktif. Apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah berhasil menyalurkan KUR skema baru senilai Rp155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur,” rincinya.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut dapat tercapai selaras dengan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga tumbuh mencapai double digit. Tercatat, per akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp.841,7 Triliun atau tumbuh 11,5% yoy. Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59%. Ini sejalan dengan strategi perseroan dimana memang BRI fokus untuk menghimpun dana dana murah sehingga mampu menekan biaya operasional dan dapat memberikan suku bunga yang kompetitif bagi masyarakat.

Aset perseroan secara konsolidasi pun ikut terkerek naik dari Rp.1.003,6 Triliun di akhir 2016 menjadi Rp.1.126,2 Triliun di akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2%. BRI optimistis di tahun 2018 kredit mampu tumbuh sebesar 10-12% dengan fokus utama tetap pada pemberdayaan UMKM sehingga BRI mampu menjadi salah satu motor penggerak untuk menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia menjadi lebih berkualitas.

Faktor lain yang mendorong kinerja Bank BRI yakni perolehan fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2% yoy, dari Rp.9,2 Triliun di akhir 2016 menjadi Rp.10,4 Triliun di akhir 2017. Bank BRI terus meningkatkan porsi sumber sumber pendapatan baru diluar pendapatan bunga, karena trennya suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strateginya yakni dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *