Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK menyebut empat kriteria yang mesti dimiliki agar menjadi pemimpin yang layak dipilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pemimpin Indonesia yang harus didukung adalah yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan bertindak adil.
semarak.co-JK menuturkan, kriteria pertama adalah memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat. Kriteria kedua, calon pemimpin nantinya harus punya pengalaman. JK menyebut, jika pemimpin yang terpilih tidak memiliki pengalaman, maka akan sulit memimpin Indonesia.
Kriteria ketiga, lanjut JK merinci, adalah sosok yang memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan intelektual yang cukup baik. Sedangkan kriteria keempat adalah memiliki rekam jejak yang baik. Karena tanpa pengalaman juga nanti susah. Namun JK enggan menyebut siapa tokoh yang menurut dia paling mendekati dengan empat kriteria itu.
“Itu saja dulu empat. Boleh ditambah tapi tujuan utama kita yang bisa membawa bangsa ini lebih baik. Dari tujuan besar itu baru kita tetapkan kriteria. Ini tidak boleh main-main karena menyangkut 270 juta jiwa penduduk Indonesia. Biarkan masyarakat saja yang menilai,” terang JK dalam siaran pers dilansir kompas.com, Sabtu (29/10/2022).
JK berpandangan, kriteria ini semestinya menjadi perhatian utama masyarakat sebelum meributkan soal nama yang akan dipilih pada Pilpres 2024. Menurut dia, masyarakat juga mesti menilai dengan objektif soal kriteria dan nama calon presiden (capres) Indonesia pada 2024. “Jangan dahulu anti ini anti itu. Kriterianya mana dahulu?” katanya.
Di bagian lain Partai Keadilan Sosial (PKS) bertekad membawa kadernya memimpin bangsa. Nama Ahmad Heryawan (Aher) bakal diperjuangkan untuk menjadi Cawapres Anies Baswedan. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, memperjuangkan kader itu merupakan amanah yang dititipkan Majeslis Syuro PKS kepadanya.
“Saya juga punya PR besar yang diamanahkan oleh Majelis Syuro, oleh Munas di mana salah satu kadernya kita ingin berusaha melahirkan kader yang bisa menjadi pemimpin negeri ini,” ujar Syaikhu dalam pembukaan Pelatihan Relawan Advokasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dilansir SuaraSumut.id – Minggu (30/10/2022).
Syaikhu bertekad akan menduetkan Aher dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengikuti kontesasi pilpres tahun 2024. Bahkan, dia tidak segan-segan menyebut Aher. “Jadi, ada Pak Anies Rasyid Baswedan, dan ada juga Kang Aher. Mudah-mudahan bisa berjodoh untuk memimpin negeri kita ini,” katanya.
Saking percaya dirinya mengawinkan duet Anies-Aher, Syaikhu pun sampai melontarkan pantun. “Berbukalah dengan yang manis, segarkan badan sampai di leher, terima kasih kepada Pak Anies, bisa bersanding dengan Kang Aher,” katanya.
Tiga Nama Bersaing
Di bagian lain lagi, terus menerus tiga nama muncul bersaing maju Pilpres 2024. Ketiganya adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Anies Baswedan dideklarasikan Partai NasDem. Anies pun dikenal punya kedekatan akrab dengan Jusuf Kalla yang politisi senior Partai Golkar.
Selain itu, sebagaimana dilansir tribun-timur.com dari tribunnews.com di msn.com, Minggu (30/10/2022), 22.37, Anies punya pengalaman pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di periode pertama Presiden Jokowi. Saat ini, Anies sementara menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat.
Hal yang sama terhadap Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ganjar merupakan pemimpin berpengalaman karena sudah dua priode menjabat Gubernur Jawa Tengah. Namun Ganjar Pranowo belum memiliki satu pun partai, sebagai partai pengusung di Pilpres. Padahal Ganjar tercatat kader PDIP.
Bahkan baru-baru ini, Ganjar Pranowo ditegur PDIP karena menyatakan ingin maju di Pilpres. Karena PDIP belum menyatakan siapa pun baik internal partai maupun dari luar diusung menjadi capresnya. Tapi Ganjar seolah nekad dengan mengklaim siap maju sebagai capres 2024.
Calon ketiga ialah Prabowo Subianto. Pengalaman Prabowo Subianto juga tak perlu diragukan. Selain pernah di TNI, saat ini, ia menjabat sebagai menteri pertahanan (Menhan) dan keunggulan lain yang dimiliki Prabowo, ia pendiri dan masih menjabat sebagai Ketua Umum Partati Gerindra.
Sebenarnya Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah deklrasi koalisi di Pilpres 2024. Namun hingga kini belum ada deklarasi siapa capres yang diusung koalisi ini. Jika Prabowo dan Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar berpaket di Pilpres, maka sudah memenuhi persyaratan maju di Pilpres 2024.
Diketahui, Anies mengenakan batik bercorak cokelat dan oranye serta peci hitam saat mendatangi kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022) dilansir jpnn.com di msn.com. Anies terlihat datang ke lokasi pukul 09.00 WIB dengan menumpangi minibus berkelir hitam yang memiliki pelat berwarna putih.
Mantan gubernur DKI Jakarta yang sudah ditetapkan sebagai bakal capres 2024 oleh Partai NasDm itu menebar senyum saat tiba di lokasi. Terlihat Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyambut saat memasuki area dalam gedung partai yang berdiri 2011. Selanjutnya, Anies dipersilakan memasuki area tunggu kantor DPP PKS.
Di situ, Anies bertemu mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) dua periode Ahmad Heryawan atau Aher. Anies terlihat duduk di tengah saat berada di area tunggu. Sementara itu, Syaikhu dan Aher mengambil posisi di sisi kanan dan kiri Anies.
Adapun, Anies datang ke kantor DPP PKS demi menghadiri acara berjudul Pelatihan Relawan Advokasi PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial). Anies hadir sebagai narasumber di acara yang digelar Bidang Kesejahteraan Sosial DPP PKS. Sementara itu, Syaikhu bakal menyampaikan sambutan dan Aher menjadi pembicara kunci di kegiatan itu.
Capres terkuat Presiden 2024 Anies Baswedan mengungkap chemistry yang dibangun dengan PKS sudah berlangsung lama. Misalnya, Anies menyinggung soal dukungan PKS untuknya saat pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 yang saat itu berdampingan dengan Sandiaga Salahuddin Uno yang kini Menteri Pariwista.
“Kita ngobrol diskusi bersama pimpinan PKS mendiskusikan banyak hal, terkait pemilu, yang dibicarakan santai kita tukar pikiran, prosesnya juga masih panjang, tapi ada kesamaannya chemistry dengan diskusi santai, kalau chemistry kita sudah berlangsung lama mengingat bersama ketika saya menjadi Gubernur DKI Jakarta,” katanya.
Selain itu, Anies mengaku kerap kali menjalin dialog maupun diskusi dengan Aher saat masih menjabat sebagai Gubernur Jabar. Sehingga sebelum acara dimulai pun, ia melakukan diskusi kembali dengan Aher dan petinggi PKS lainnya.
“Kerja sama dengan pak Aher ini waktu ketika beliau bertugas menjadi Gubernur Jawa Barat dan beliau wakil ketua APPSI, kami sering berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di Jakarta dan Jawa Barat. Berbagai hal menjadi wacana diskusi tersebut, khususnya mengenai Pilpres 2024,” imbuh Anies.
Dilanjutkan Anies, “Seperti kita tahu masa masa ini adalah masa membicarakan terkait dengan rencana 2 tahun yang akan datang Pemilu dan Pilpres. Walaupun yang dibicarakan santai tidak ada sesuatu yang khusus tidak ada kesepakatan dan lain-lain tapi kita tukar pikiran dan prosesnya juga masih panjang kita mengalir.”
“Senang bisa diskusi dengan suasana yang guyub, chemistry yang nyambung suasana kebersamaan yang terasa sekali. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari kebersamaan kita, sudah ada selama ini kita teruskan ke depan,” demikian pungkas Anies dikutip kompas.com, Minggu (30/10/2022).
Meskipun membicarakan politik, Anies mengaku tidak ada pembahasan khusus dalam pertemuan dengan elite PKS tersebut. Ia berharap, pertemuan ini bisa terus dilakukan untuk memperkuat kebersamaan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Yang dibicarakan santai, tidak ada sesuatu yang khusus, tidak ada kesepakatan dan lain-lain tapi kita tukar pikiran dan prosesnya juga masih panjang, kita mengalir, senang bisa diskusi dengan suasana yang guyu, chemistry yang nyambung, suasana kebersamaan yang terasa sekali. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari kebersamaan kita, sudah ada selama ini, kita teruskan ke depan, itu saja,” kata dia.
Sementara itu, Aher mengatakan, diskusi politik dengan Anies Baswedan dilakukan secara santai. Menurut mantan Gubernur Jawa Barat itu, pembahasan soal masa depan juga bisa dibicarakan dalam suasana yang tidak selalu serius.
“Sesuatu yang serius ternyata harus diselesaikan secara santai, termasuk urusan-urusan masa depan juga dengan cara santai, supaya masyarakat juga terlihat happy, kemudian hasilnya terbaik dalam pertemuan itu,” tutur Aher.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, memperjuangkan kader itu merupakan amanah yang dititipkan Majeslis Syuro PKS kepadanya. “Saya juga punya PR besar yang diamanahkan Majelis Syuro, oleh Munas di mana salah satu kadernya kita ingin berusaha melahirkan kader yang bisa menjadi pemimpin negeri ini,” ujarnya.
Syaikhu bertekad menduetkan salah satu kader PKS dengan Anies. Bahkan, dia tidak segan-segan menyebut nama Ahmad Heryawan. “Jadi, ada Pak Anies Rasyid Baswedan, dan ada juga Kang Aher. Mudah-mudahan bisa berjodoh untuk memimpin negeri kita ini,” katanya, dikutip dari Suara.com.
Saking percaya dirinya mengawinkan duet Anies-Aher, Syaikhu pun sampai melontarkan pantun. “Berbukalah dengan yang manis, segarkan badan sampai di leher, terima kasih kepada Pak Anies, bisa bersanding dengan Kang Aher,” kata Syaikhu. (net/tbc/kpc/sua/smr)