Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-9 dan Internasional ke-3. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) bersama program Gema Alquran ke-3 tahun 2023 milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut (Tala) resmi dimulai.
semarak.co-Awalnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dijadwalkan membuka kegiatan itu yang dilaksanakan Selasa malam (5/9/2023). Namun belakangan Cak Imin batal membuka MTQ. Bukan hanya itu, Cak Imin juga tidak dibolehkan untuk sekadar menonton acara itu.
Cak Imin mengungkapkan, dirinya diundang Pusat Jami’yyatul Qurra Wal-Huffadz (JQH) yang diketuai KH Saifullah Ma’shum untuk membuka acara MTQ di Kalsel. Namun, kata Cak Imin, Bupati Tanah Laut tidak berkenan dirinya membuka MTQ di Kalsel itu.
“KH Saifullah Ma’shum menyampaikan kepada saya bahwa permohonan maaf sambil nangis. Pak Bupati enggak berkenan dan lebih baik tidak ada acara daripada saya yang membuka,” ujar Cak Imin dilansir wartabanjar.com, Kamis, 7 September 2023 – 06:21 WIB.
Cak Imin mengaku legowo dan menerima alasan yang diutarakan. Cak Imin, lantas meminta diperkenankan hadir untuk menonton berlangsunya acara MTQ, namun permintaan tersebut kembali ditolak. Tak hanya itu, Cak Imin mengungkapkan videotron untuk dirinya berfoto di acara itu pun sempat dimatikan.
Usai kejadian itu, Cak Imin akhirnya memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Kegiatan ini dibuka Bupati Tala Sukamta bersama Ketua Umum JQH NU, KH. Saifullah Ma’shum, Staf Ahli Kejaksaan Agung (Kejagung) Bidang Politik, Keamanan dan Penegakan Hukum (Polkam dan Gakkum) Masyhudi.
Dan Staf Ahli Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sulkan di panggung utama bertempat di Halaman Stadion Pertasi Kencana Pelaihari. Berdasarkan data Bagian Kesejahteraan (Kesra) pada sekretariat Daerah (Setda) Tala, kegiatan yang dilaksanakan dari 5 – 7 September ini akan diikuti setidaknya 10 negara.
Termasuk Indonesia serta ada sekitar 17 provinsi yang dibawa oleh masing-masing pengurus wilayah (PW) JQH NU yang telah mendaftar sebelumnya. Pembukaan kegiatan ini juga semakin lengkap dengan kehadiran Qori Internasional asal Indonesia Ustadz Salman Amrillah.
Ustadz Salman pernah meraih Juara I MTQ Internasional 2019. Selain itu ada tausiyah dari anak penceramah kondang almarhum KH. Zainuddin MZ, yakni KH. Fikri Haikal MZ.
Di bagian lain Bupati Tanah Laut Sukamta mengungkap alasannya melarang Wakil Ketua DPR sekaligus Ketum PKB Muhaimin Iskandar membuka acara MTQ Internasional. Sukamta menolak kehadiran Cak Imin lantaran kedatangannya diduga mengandung unsur politik.
Sukamta awalnya membantah jika ada intimidasi terhadap panitia penyelenggara. “Nggak, nggak ada intimidasi dari siapapun,” tegas Sukamta kepada detikcom, Rabu (6/9/2023) seperti dilansir detik.com, Kamis, 07 Sep 2023 06:10 WIB dari laman pencarian google.co.id.
Sukamta menjelaskan penolakan Cak Imin itu bermula saat dirinya mendapat rundown atau susunan acara yang mengatasnamakan PKB. Dalam rundown itu, ada sejumlah agenda kegiatan yang akan dihadiri Cak Imin, termasuk MTQ Internasional di Tanah Laut. “Rundown saya lihat lebih mengejutkan lagi. Kan itu rundown-nya PKB, (sementara MTQ) ini acara pemerintah daerah, kenapa partai yang mau buka. Saya kan kagetnya luar biasa,” kelit Sukamta yang politisi PPP.
Atas hal itu, Sukamta menganggap kehadiran Cak Imin karena agenda partai politik. Dia lantas menyinggung posisi Cak Imin yang sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. “Nanti kan bisa jadi masalah. Jadi masalah bagi saya, jadi masalah bagi Pak Muhaimin juga kan karena beliau sudah deklarasi wapres,” tutur Sukamta.
Sukamta beralasan MTQ Internasional digelar Pemkab Tanah Laut menggunakan APBD. Dia khawatir jika Cak Imin yang dianggapnya datang membawa nama partai menimbulkan masalah. “Kan saya nanti dianggap memfasilitasi Pak Muhaimin dengan dana daerah, kan bisa digitukan orang ke saya. Makanya kemudian saya bilang, sudah Pak Muhaimin tidak usah hadir di acara pembukaan,” ujarnya.
Dia menambahkan acara MTQ tersebut digelar Pemkab Tanah Laut bekerja sama dengan Pengurus Jami’yyatul Qurra wal-Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama (NU). Namun pihaknya berdalih tidak mengundang Cak Imin dalam kegiatan tersebut.
“Ini kan acara kami pemerintah daerah, memang kita ada JQH ikut di tempat kita, (tetapi) kok tiba-tiba Pak Muhaimin. Saya tidak mengundang siapa-siapa, saya tidak mengundang Muhamin,” sebut Sukamta.
Sukamta menambahkan kegiatan MTQ Internasional pun berjalan dengan lancar meski Cak Imin batal menghadiri pembukaan acara. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh dirinya sendiri. “Tidak ada masalah MTQ-nya, karena sudah pada datang kan, ada 10 negara yang Internasional, kemudian yang nasionalnya ada 20 provinsi yang hadir,” imbuhnya.
Sukamta mengaku tidak ada masalah secara personal dengan Cak Imin. Dia juga tidak ada problem dengan partai yang dipimpin Cak Imin. “Tentu nggak ada masalah, saya nggak pernah ada masalah dengan beliau (Cak Imin). Beliau juga pemimpin, jadi saya tidak ada masalah. Hubungan dengan PKB juga saya tidak ada masalah,” paparnya.
Dia kembali menegaskan jika penolakannya demi kebaikan bersama. Sukamta berharap persoalan ini tidak lagi dipermasalahkan lebih jauh. “Cuman ini kalau kita sampai Pak Muhaimin yang membuka ini akan jadi masalah besar bagi saya sebagai bupati, dan bagi beliau. Nanti beliau bisa digoreng, Pak Muhaimin nanti dikatakan memanfaatkan dana APBD kan kasihan juga beliau jadinya,” urai Sukamta.
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat JQH NU Saifullah Ma’shum mengaku kecewa atas penolakan Cak Imin menghadiri MTQ Internasional. Belum lagi, Cak Imin dilarang hadir begitu sudah tiba di Tanah Laut, Kalsel.
“Ketika Gus Muhaimin sudah berangkat dari Jakarta ke Banjarmasin, dari Banjarmasin saya menuju lokasi, tiba-tiba Pak Bupati (Tanah Laut) menyatakan kepada saya, ‘tidak bisa, harus saya yang buka’,” jelas Saifullah kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).
Saifullah mengaku pihaknya sudah mengundang Cak Imin sebulan sebelum acara. Wapres Ma’ruf Amin dan Menag Menag Yaqut Cholil Qoumas, namun keduanya belakangan berhalangan hadir. “Rencana Gus Muhaimin untuk menghadiri acara MTQ Internasional itu sudah lama. Kami sampaikan sekitar satu bulan yang lalu,” jelasnya.
Pihaknya pun pasrah atas kebijakan Bupati Tanah Laut Sukamta. Namun dia membantah jika undangan agar Cak Imin hadir di MTQ Internasional karena ada unsur politik. “Padahal ini menurut saya sama sekali tidak ada hubungan dengan politik. Beliau diundang sudah lama di acara MTQ itu,” tegas Saifullah.
Wakil Ketua DPR sekaligus Ketum PKB Cak Imin mengaku marah usai menerima informasi terkait penolakan Bupati Tanah Laut Sukamta. Cak Imin kecewa lantaran tidak hanya diperkenankan memberikan sambutan di acara MTQ Internasional, namun juga dilarang hadir di lokasi acara.
“Yang kedua marahnya saya, Saya capek sebetulnya untuk ke sini. Kok ternyata sampe sini sampeyan nggak jelas mengundang saya. Kalau gitu nggak usah undang saya,” jelas Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta Pusat, dilansir dari detikNews, Rabu (6/9/2023).
Namun demikian, Cak Imin mempersilakan acara MTQ itu terus berlanjut. Cak Imin pun memutuskan untuk meninggalkan lokasi. “Akhirnya saya putuskan untuk pulang, dan ini perlu dicatat tidak ada intimidasi sama sekali, semua perlu dicatat tidak ada intimidasi sama sekali, semua berjalan smooth tidak ada yang ngotot,” pungkasnya. (net/wbc/dtc/smr)