Buzzer Sok Ilmiah

Opini by Zeng Wei Jian

semarak.co– Motto Royal Society Inggris: “Nullius in verba”. Take nobody’s word for it. A warning; Jangan dengarkan argument sampah. Science-data & evidence-adalah autoritas de facto.

Bacaan Lainnya

Chinese Academy of Sciences mengalahkan Max Planck Society dan Harvard University di bidang riset ilmiah. Di Indonesia hanya ada ikatan dokter yang kerap rilis statement politik. Ngga punya prestasi di dunia science.

“The Science” menjadi spirit guide mitigasi pandemic covid-19. Damn…!! The Holy word “Science” sebagai noun dijadikan Ninja’s shuriken menyerang Pemerintah & Presiden Jokowi.

“No matter how good you are, someone is always going to be against you. But never let them be the limit of your success,” kata Terry Mark.

Vaksin, obat, public health & protocol treatment domain medical scientist. Virologist ahlinya virus. Bukan dokter umum. Research vaccine & drug is underway. Silang pendapat soal masker, Hydroxychloroquine, Chinese herbal & hand washing. Even the ‘best science’ doesn’t have the final word on covid-19. Confused and hesitant.

PSBB, Lockdown & The New Normal adalah outcome Evidence-based policy-making. A political decision.

Keputusan Pemerintah cover semua spektrum sciences. Advice dari Sociologist, ekonomis, Security agency, Kriminolog, mass psychologist dan statistik mesti dikorporasi. Satu sumber i.e. asumsi medis ngga bisa dijadikan referensi tunggal menghadapi masalah sosial.

Politisi harus menentukan “value” dan “prioritas” dalam rangka balancing. Antara continued lockdown, negative sociological consequences of isolation, economy impact, kriminalitas dan security problems.

Publik dan Pemerintah Pusat mesti bersatu. Jangan dengarkan Tivi-doctors & kultwit buzzer Partai Oposisi. Solusinya; Patuh & Tertib sesuai arahan Presiden.

THE END

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *