Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Assoc. Prof. Khamim Zarkasih Putro menyatakan, para pihak sudah memberikan kesaksian di persidangan sengketa pemilihan presiden (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
semarak.co-Bukti kecurangan Pilpres 2024 pun sudah kuat, lanjut Prof Khamim, baik formil maupun materiil. Saat ini tinggal menunggu keberanian majelis hakim memutuskan apa yang sesuai dengan rasa keadilan.
“Dari rangkaian persidangan di MK, saya kira dan mungkin mayoritas rakyat menyatakan hal itu, bukti kecurangan sudah kuat, sangat kasat mata. Sebenarnya sudah banyak bukti sebelum sidang, seperti film Dirty Vote itu sudah sangat terang benderang,” kata Khamim saat dihubungi, Rabu, 10 April 2024.
Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia dan Pengembangan Pendidikan Keagamaan ini mengungkapkan, dalam mekanisme di persidangan sengketa Pilpres, pembuktian tetap harus dilakukan.
“Dan saya melihat dua penggugat baik 01 dan 03 sudah melakukannya dengan baik. Bukti-bukti yang diungkapkan sudah kuat,” kata Prof Khamim lagi seperti dilansir democrazy.id, April 11, 2024 dari artikel asli kbanews.com.
Melihat para hakim MK dalam hati kecilnya mungkin sudah ada satu konklusi memang benar ada kejahatan yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM). “Sekarang tinggal para hakim MK, apakah mereka punya keberanian dalam berhadapan dengan tembok yang kuat, yaitu penguasa,” sindirnya.
Menurut dia, tidak harus semua atau delapan hakim MK yang berani memutuskan perkara ini secara adil dan bijaksana. Dia sepakat dengan pernyataan Todung Mulya Lubis yang menyebut cukup lima hakim MK yang punya keberanian untuk bisa menjadikan Indonesia ke depan lebih baik.
“Tidak perlu semuanya, cukup lima orang hakim yang berpikir jernih dalam memberikan keputusan yang sesuai dengan mayoitas hati nurani rakyat Indonesia. Jadi berdasarkan rangkaian jalannya sidang dan komposisi delapan hakim di MK, masa depan demokrasi Indonesia bisa diselematkan,” ujarnya.
“Saya kira hari-hari terakhir ini MK sedang mencoba bisa mandiri. Mereka akan memutuskan sesuai dengan hati nurani sekaligus ingin mengembalikan marwah MK,” demikian Prof Khamim menambahkan. (net/moc/smr)
sumber: democrazy.id dari KBANews di WAGroup KAMI 💚 HABIB RIZIEQ SHIHAB (postSabtu13/4/2024/dharulfitrah)