Bukan Salah Anies Baswedan Berkhianat, Pengamat Refly Harun Khawatirkan Anies Jadi Korban Presidential Thresold

Refly Harun. foto: internet

Calon presiden (capres) Anies Baswedan dituding berkhianat kepada Prabowo Subianto. Persepsi itu datang dari internal Partai Gerindra yang menganggap capres Anies tak pandai berterima kasih.

semarak.co-Diketahui, saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan diusung pasangan koalisi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno. Setelah jabatannya usai, per 16 Oktober 2022, Anies dideklarasikan Partai NasDem sebagai bakal capres 2024.

Bacaan Lainnya

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai tudingan kepada Anies Baswedan mengkhianati Prabowo bukanlah kesalahan dari Anies. Menurutnya, masalahnya justru ada di Prabowo itu sendiri.

“Persoalannya adalah kesalahan bukan pada Anies, tapi pada Prabowo yang selalu menginginkan menjadi calon presiden. Tidak memberikan kesempatan kepada orang lain,” sindir Refly dalam video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya, Sabtu (10/12/2022) dilansir suara.com dikutip dari wartaekonomi.co.id, Minggu (11/12/2022).

Prabwo telah menjadi bakal capres selama empat kali dalam jejak sejarah pilpres. Ditambah satu kali pilpres ketika Prabowo menjadi calon wakil presiden (cawapres) Megawati Soekarnoputri lantaran tak berhasil mencukupi presidential threshold (PT).

“Jadi, justru yang tidak etis menurut saya adalah Prabowo Subianto yang harus kita lihat ya? Ini ada tapinya. Saya pribadi mendukung siapa pun anak bangsa yang memang siap menjadi calon presiden. Yang saya sesalkan justru presidential thresold yang kemungkinan Anies bisa menjadi korban,” bebernya lagi.

Tak ada jaminan Partai NasDem, nilai Refly, PKS dan Demokrat akan sepakat mendukung Anies atau mendaftarkan Anies sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Tidak ada jaminan juga Prabowo bisa nyalon kalau seandainya diblokade kekuatan istana untuk bisa menggandeng satu atau dua partai,” tuturnya.

Di bagian lain Refly Harun menyebut, kalau tingkat elektabilitas Anies Baswedan akan semakin tinggi jika Jokowi gagal dalam menjalankan perannya sebagai kepala negara. “Gelombang balik. Anies akan terus naik, ya seperti teori bandul. Sepanjang Presiden Jokowi dianggap tidak berhasil, Anies akan terus naik,” imbuh Refly.

Seperti masyarakat menyandang harapannya. Kemudian, Refly menilai peluang Anies Baswedan dalam memenangkan Pilpres 2024 semakin kuat jika deklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres datangnya terlambat. Ia mengatakan kalau Ganjar Pranowo adalah saingan terkuat Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Selain itu, status Anies Baswedan yang bukan lagi pejabat negara dan murni dibiayai oleh partai membuatnya unggul dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. “Karena rakyat pun bisa meminta pertanggungjawaban atas uang negara yang dipakai,” ucapnya.

Refly Harun berujar status Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan membuatnya tidak dapat bergerak cepat dalam melakukan manuver politiknya. Jika Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo ingin menyaingi Anies, Refly Harun menyarankan agar mereka mengajukan pengunduran diri sebagai pejabat pemerintahan.

“Anies sudah tidak lagi Gubernur, sekaligus sudah deklarasi. Kedatangan Anies sudah bukan lagi pejabat negara. Kan Ganjar masih menjabat Gubernur,” tutur Refly dilansir eramuslim.com-Jumat, 9 Desember 2022 09:39 WIB dari suara.com/terkini.id.

Diketahui sebelumnya, Refly Harun pernah membicarakan berbagai cara yang akan dilakukan penguasa saat ini untuk menghalangi Anies Baswedan sebagai pemenang Pilpres 2024. Salah satunya yaitu menjerumuskan Anies Baswedan agar dirinya menjadi seorang tersangka. “Jadikan Anies sebagai tersangka, pokoknya salah nggak salah jadikan tersangka,” jelasnya.

Ada kemungkinan kalau semua partai calon pendukung Anies akan dialihkan ke kandidat capres lainnya. “Bila perlu pasangkan Prabowo Subianto-Aher, jadi dukung penuh istana walaupun untuk dikalahkan misalnya, paling tidak ada jaminan Prabowo-Aher akan menjabat di pemerintahan Ganjar misalnya,” paparnya.

“Kasih AHY jabatan enak, pasangkan dengan Ganjar yang punya peluang untuk memerintah. Itu jauh lebih menarik barangkali bagi AHY ketimbang di Anies tidak jelas jadi wakil presiden atau nggak. Jadi stop PPP, PAN apalagi Golkar, jadi tidak ada tambahan partai baru di koalisi Anies,” pungkasnya. (net/sua/smr)

 

sumber: wartaekonomi.co.id/suara.com di WAGroup 2# AMPERA~IND.PUSAT (postSabtu11/12/2022)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *