Buka Solo Great Sale 2020, Menkop dan UKM Klaim Omnibus Law Dukung UMKM

Menkop dan UKM Teten Masduki membuka Solo Great Sale 2020 yang akan berlangsung selama Februari di Solo, Minggu (2/2/2020). Foto: internet

Menteri Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja akan mempermudah tumbuh kembang UMKM, salah satunya dari sisi pengupahan.

semarak.co -“Omnibus Law ini akan memberikan dampak positif bagi UMKM. Pertama soal kebijakan pengupahan karena pada aturan ini untuk kebijakan pengupahan UMKM dikecualikan dari upah minimum dan lainnya,” kata Teten saat membuka Solo Great Sale (SGS) 2020 yang akan berlangsung selama Februari di Solo, Minggu (2/2/2020).

Bacaan Lainnya

Artinya nanti UMKM, lanjut Teten, akan lebih kompetitif dibanding usaha besar bahkan kebijakan ini akan mampu mendorong kemitraan atau usaha besar dengan melakukan subcontracting dengan koperasi atau UMKM.

“Pada subcontracting ini artinya perusahaan besar membagi produksinya ke UMKM lain. Di sisi lain peluang ini harus ditangkap oleh para UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksinya,” kata mantan aktivis anti korupsi ICW (Indonesia Corruption Watch).

Dengan berlakunya Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, nilai Teten, industri yang sebelumnya aktif bergerak dari satu daerah ke daerah lain karena mencari upah tenaga kerja yang lebih murah, nantinya tidak lagi demikian karena lebih memilih bermitra dengan UMKM.

Sementara itu, mengenai kemungkinan terjadinya upah UMKM di bawah standar karena pengecualian tersebut, menurut dia, tergantung kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha.

“Dikecualikan ini tidak harus sama dengan yang normal, mengenai kemungkinan nantinya upah di bawah standar itu tergantung dari kesepakatan,” katanya sambil mengambil contoh adanya perusahaan garmen yang pekerjaan rajutnya dikerjakan di perumahan orang per orang.

Ia mengatakan satu hal yang dilupakan adalah hak buruh menjadi tidak terlindungi. “Maka kami ingin masyarakat industri perumahan berkoperasi sehingga terjalin hubungan subcontracting yang lebih formal, yang lebih sejahtera, dan lebih melindungi hak-hak pekerja,” katanya.

Adapun Solo Great Sale (SGS) ini, nilai Teten, merupakan salah satu contoh atau model yang baik yang bisa dikembangkan untuk memberikan ruang atau market place kepada UMKM.

Untuk bisa mendorong UMKM agar naik kelas, lanjut Teten, salah satu yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kegiatan seperti SGS di hari bebas kendaraan atau memanfaatkan gedung-gedung pemerintah yang tidak berfungsi untuk ruang pemasaran.

Ia mengatakan saat ini perekonomian dunia sedang lesu dan kondisi tersebut berimbas pada perekonomian dalam negeri. “Beruntung ekonomi kita masih tumbuh lima persen karena dijaga oleh belanja pemerintah dan masyarakat. Ini menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap bergairah,” kata Teten dalam sambutannya.

Solo Great Sale, lanjut dia, merupakan salah satu cara untuk menaikkan permintaan produk UMKM. Teten Masduki mengatakan di tengah perekonomian yang sedang sulit, diharapkan UMKM bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi seperti halnya yang terjadi pada krisis 1998.

Ke depan, lanjut dia, Presiden Joko Widodo berharap ekspor produk UMKM bisa naik hingga 30 persen. “Pada saat itu ekonomi kita ditolong oleh UMKM. Bahkan sektor ini tumbuh hingga 350 persen,” katanya.

Saat ini ekspor UMKM Indonesia masih 14,5 persen. Menurut dia, angka ini masih jauh di bawah beberapa negara lain, di antaranya Malaysia di atas 20 persen, Vietnam 17 persen, dan China 70 persen.

“Melihat angka ini artinya kita belum maksimal, harus cari terobosan agar mendorong UMKM go global. Di sisi lain mendominasi pasar dalam negeri menjadi tantangannya karena saat ini pasar kita diserbu produk asing,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto mengatakan pada tahun ini jumlah peserta Solo Great Sale mencapaii 18.000 peserta. Angka ini jauh di atas target awal yaitu 8.000 peserta. “Kalau untuk transaksinya kami targetkan Rp700 miliar,” katanya.

Sementara itu, pada pembukaan tersebut sejumlah peserta sekaligus mempromosikan potongan harga yang bisa dinikmati masyarakat selama pelaksanaan Solo Great Sale, salah satunya potongan tarif kamar dari berbagai hotel berbintang di Kota Solo. (net/lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *