Buka Contact Center 138 Terkait Corona, AP II Bandara Soekarno-Hatta Masih Layani Rute Jakarta-Seoul

Petugas Contact Center 138 terkait Corona di Bandara Soekarno Hatta yang dibentuk PT Angkasa Pura II. foto: internet

PT Angkasa Pura (AP) II menyampaikan bahwa Bandara Soekarno-Hatta masih melayani penerbangan dari Jakarta ke Seoul dan sebaliknya. Penerbangan Jakarta-Seoul dan sebaliknya saat ini dioperasikan Garuda Indonesia dan Asiana Airlines di Soekarno-Hatta.

semarak.co -Direktur utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, sesuai kebijakan pemerintah guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19), mulai 8 Maret 2020 wisatawan yang dilarang masuk dan transit di Indonesia, yakni wisatawan yang dalam 14 hari terakhir sebelum tiba di Indonesia melakukan perjalanan di sejumlah wilayah Korea Selatan, yaitu Daegu dan Gyeongsangbuk-do.

Bacaan Lainnya

“Penerbangan dari Jakarta ke Seoul dan sebaliknya masih dioperasikan di Soekarno-Hatta. Bagi pelancong yang tidak ke dua wilayah itu harus memiliki surat keterangan sehat yang valid serta dikeluarkan otoritas kesehatan di Korsel untuk bisa masuk atau transit di Indonesia,” ujar Awaluddin saat peluncuran Contact Center 138 di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).

Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia di rute Jakarta-Seoul adalah setiap hari (daily), rinci Awaluddin, sementara itu Asiana Airlines menjadi tiga kali dalam seminggu.

Sebelumnya, Korean Airlines juga melayani rute Jakarta-Seoul namun mulai bulan ini ditangguhkan sementara oleh maskapai tersebut sebagai dampak dari virus corona atau COVID-19.

Adapun kebijakan terbaru pemerintah terkait perkembangan Corona juga tidak melarang penerbangan dari dan ke Iran dan Italia. “Bandara-bandara PT Angkasa Pura II saat ini memang belum melayani penerbangan langsung ke Italia dan Iran,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut dia, juga tidak melarang penerbangan dari dan ke Italia serta Iran, tapi pemerintah hanya melarang traveler masuk atau transit bagi yang dalam 14 hari terakhir sebelum tiba di Indonesia melakukan perjalanan dari sejumlah wilayah di Iran yaitu Tehran, Qom dan Gilan.

Sedangkan Italia yaitu Lombardi, Veneto, Emilia, Romagna, Marche dan Piedmont. Seperti diketahui, sesuai laporan WHO saat ini tengah terjadi kenaikan signifikan kasus Corona di Korsel, Iran dan Italia. Selain tiga negara itu, negara-negara lain juga tengah menghadapi tantangan penyebaran corona.

Namun demikian, kata Awaluddin, konektivitas internasional di Soekarno-Hatta tetap terjaga dengan masih dioperasikannya rute internasional eksisting meski ada pengurangan frekuensi penerbangan.

Rute-rute penerbangan internasional yang beroperasi dari dan ke Soekarno-Hatta dengan pengurangan frekuensi pada Maret 2020, diantaranya Singapura (pengurangan frekuensi oleh Singapore Airlines, Garuda Indonesia, dan AirAsia Indonesia), Hong Kong (Cathay Pacific dan Garuda Indonesia), Bangkok (Thai Airways, Thai Lion Air dan AirAsia Indonesia).

Selain itu, Taipei (Eva Air), Hanoi (VietJet), Ho Chi Minh (VietJet dan Vietnam Airlines), Seoul (Asiana Air, dan Korean Air tidak beroperasi), dan Kuala Lumpur (Malaysia Airlines). Untuk rute-rute internasional lainnya, kata dia, masih tetap beroperasi dengan normal seperti penerbangan dari dan ke negara-negara di Timur Tengah, Asia Barat, serta Eropa.

“Untuk penangguhan atau suspended penerbangan internasional secara penuh di Bandara Soekarno-Hatta saat ini hanya pada rute dari dan ke China,” terang Awaluddin.

Penangguhan penerbangan dari dan ke China itu dimulai sejak 5 Februari 2020 sesuai kebijakan pemerintah, hingga waktu yang belum ditentukan guna mencegah penyebaran corona ke Tanah Air.

Di bagian lain AP II membuka layanan Contact Center Airport 138 untuk menjadi pusat informasi terkini kepada masyarakat mengenai pengaruh COVID-19 terhadap perjalanan pelancong, penerbangan, dan layanan di 19 bandara yang dikelola perseroan.

Layanan contact center tersebut diluncurkan pada Sabtu, 7 Maret 2020, mulai pukul 17.00 WIB. Melalui layanan tersebut, pelancong atau masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi terkini, antara lain informasi penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II di tengah tantangan COVID-19,

“Lalu anjuran perjalanan dari dan ke negara terjangkit Covid-19, program pencegahan penyebaran COVID-19 di 19 bandara PT Angkasa Pura II, dan lain sebagainya. Melalui Contact Center Airport 138 diharapkan pelancong dapat mengetahui informasi secara jelas, cepat dan berasal dari sumber yang pasti dapat dipercaya,” ujar Awaluddin.

Apabila pelancong atau masyarakat memiliki pertanyaan terkait pengaruh COVID-19  terhadap berbagai layanan penerbangan dan layanan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II maka dapat langsung menelepon ke PT Angkasa Pura II dengan cara menekan nomor 138 di telepon selular atau pesawat telepon.

“Keberadaan Contact Center Airport 138 merupakan upaya PT Angkasa Pura II menekan kebingungan yang mungkin timbul di tengah traveler misalnya mengenai jadwal penerbangan, kebijakan mengenai pembatasan perjalanan, atau prosedur pemeriksaan kesehatan di terminal kedatangan internasional, di tengah tantangan global COVID-19,” ujarnya.

Contact Center Airport 138 juga berkolaborasi dengan stakeholder kebandarudaraan lainnya seperti Imigrasi, Bea dan Cukai, Karantina, maskapai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan sebagainya.

“Setiap pelancong atau masyarakat yang bertanya akan mendapat jawaban atau solusi. Jika jawaban membutuhkan konfirmasi dari instansi lain maka terlebih dahulu akan ditampung untuk kemudian penelepon akan kami hubungi kembali,” katanya.

Saat ini PT Angkasa Pura II mengelola 19 bandara di Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).

Lalu Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Internasinal Banyuwangi, Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Supadio (Pontianak), Silangit (Tapanuli Utara), Kualanamu (Deli Serdang) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya).(net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *