Budayakan Pariwisata Berkelanjutan, Kemenpar Perkuat Gerakan Wisata Bersih di Pagar Alam

Sekretaris Kemenpar Bayu Aji (tengah) hadir pada acara Gerakan Wisata Bersih di Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, Sabtu (15/11/2025).

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengaktivasi Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, untuk menumbuhkan budaya kebersihan sebagai fondasi pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Semarak.co – GWB Pagar Alam merupakan penyelenggaraan ke-14 secara nasional oleh Kemenpar sepanjang 2025. Kegiatan ini diisi dengan berbagai aksi, mulai dari bersih-bersih destinasi secara massal, edukasi dan kampanye sadar kebersihan, dan juga penyediaan fasilitas pendukung.

Bacaan Lainnya

“Gerakan Wisata Bersih harus dihidupkan sebagai budaya, bukan sekadar kegiatan. Sebuah budaya baru dalam pariwisata Indonesia, budaya yang menempatkan kebersihan sebagai identitas dan fondasi utama membangun pariwisata inklusif,” ujar Sekretaris Kemenpar Bayu Aji, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Siaran Pers Kemenpar2, Minggu sore (16/11/2025).

Sejumlah komunitas lari di Pagar Alam juga turut memeriahkan kegiatan melalui fun run.

Bayu menegaskan bahwa Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar simbol, tetapi solusi konkret terhadap tantangan dalam pengelolaan destinasi. Gerakan ini dirancang agar menjadi bagian dari sistem pengelolaan pariwisata yang hidup, konsisten, dan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.

“Melalui kegiatan hari ini, kita berharap GWB dapat memantik semangat masyarakat Pagar Alam untuk menjaga lingkungan, memperkuat kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku wisata, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap pariwisata bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan arah pembangunan pariwisata Indonesia saat ini berfokus pada kualitas, keberlanjutan, dan pelibatan wisatawan secara lebih bermakna dalam ekosistem pariwisata. Kebersihan, menurutnya, bukan hanya indikator layanan, tetapi cermin peradaban dan karakter bangsa.

“Kita percaya bahwa pariwisata yang bersih adalah pariwisata yang bermartabat. Kebersihan adalah bagian dari jati diri bangsa. Mari bersama menjadikan kebersihan sebagai nilai luhur dalam pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya di Bumi Besemah yang kita cintai ini,” kata Bayu.

Pemilihan Pagar Alam sebagai lokasi penyelenggaraan GWB didasarkan pada kekayaan lanskap alamnya yang memukau, udara sejuk dataran tinggi, serta budaya masyarakat yang khas. Dikelilingi perkebunan teh dan kopi, Pagar Alam memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam dan ekowisata yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan.

Wakil Wali Kota Pagar Alam Bertha mengapresiasi dipilihnya kota tersebut sebagai lokasi percontohan GWB nasional. “Kegiatan ini sangat positif dalam meningkatkan promosi dan daya saing destinasi melalui praktik kebersihan dan kesehatan yang berkelanjutan. Ini juga menjaga keseimbangan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan,” kata Bertha.

Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong kemajuan ekonomi masyarakat secara lebih luas, meningkatkan nilai tambah pariwisata, serta memperkuat tata kelola destinasi wisata. “Gerakan ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian lingkungan, peningkatan kunjungan wisata, serta pemberdayaan masyarakat dan ekonomi lokal,” ujarnya. (hms/smr)

Pos terkait