PT Bank Tabungan Negara (BTN) menyebut perseroan mencatatkan posisi likuiditas terkuat ditopang pertumbuhan DPK yang positif. Selain ditopang berbagai inovasi yang telah Bank BTN lakukan, adanya quantitative easing (QE) turut menyumbang pergerakan positif DPK (dana pihak ketiga).
semarak.co– Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan hingga September 2020, banyak DPK yang masuk ke bank pelat merah dengan core bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) ini. Hingga kuartal III/2020, DPK BTN tercatat tumbuh di level sekitar 18,17% secara tahunan atau year on year (yoy).
“Posisi LDR (loan to deposit ratio) kami berada di bawah 95 persen atau sekitar 93 persen di September 2020. Ini menjadi salah satu posisi likuiditas terkuat kami saat ini” jelas Pahala di Jakarta, Senin (12/10/2020) seperti dirilis Humas BTN.
Sejalan kenaikan DPK tersebut, lanjut Pahala, porsi dana murah atau current account savings account (CASA) BTN juga terpantau naik. Kenaikan dana murah pun sejalan dengan target bisnis BTN untuk menggenjot tabungan sesuai hakikat awal perseroan sebagai bank tabungan.
“Secara bertahap kami akan terus meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal,” ujar Pahala.
Seperti diketahui sebelumnya, untuk meningkatkan dana murah, BTN berinovasi dengan menawarkan produk BTN SOLUSI. Produk bundling tersebut menawarkan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola payroll karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat seperti fasilitas kredit termasuk KPR.
“Bank BTN juga berinovasi mengembangkan berbagai jaringan e-channel perseroan seperti mobile banking, internet banking, hingga pengembangan bisnis acquiring,” paparnya.
Teranyar, perseroan meluncurkan Program BATARA SPEKTA dengan menawarkan berbagai hadiah menarik mulai gawai terkini, mobil mewah, hingga rumah seharga miliaran rupiah. (smr)





