BSI Sediakan 1.000 Sertifikat Halal Lewat Program Selasar, Bank BSI Dorong ZISWAF Jadi Instrumen Ekonomi Syariah Berkelanjutan

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Industri Produk Halal KNEKS Putu Rahwidhiyasa (paling kiri), lalu Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Aqil Irham (kedua dari kiri) dan Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (paling kanan) saat memberikan secara simbolik 1.000 sertifikat halal kepada UMKM. Foto: humas BSI

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) serius menggarap ekosistem halal untuk peningkatan penetrasi pasar syariah di tanah air, salah satunya dengan ZISWAF yang merupakan instrumen syariah berkelanjutan.

semarak.co-Berbagai langkah strategis terus dilakukan yakni menggandeng 18 lembaga ZISWAF untuk pengembangan proyek wakaf di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan bidang jasa lainnya.

Bacaan Lainnya

Serta optimalisasi penghimpunan ZISWAF dan Donasi secara digital melalui BSI Mobile. Campaign tematik ZISWAF juga disesuaikan dengan periode tematik misalnya pembayaran fidyah menjelang bulan Ramadhan.

Tercatat per Januari 2024, volume transaksi ZISWAF di e-channel BSI mencapai Rp8,8 miliar, tumbuh 21% secara year on year. Pada tahun 2024, perseroan menargetkan volume ZISWAF di BSI mencapai Rp200 miliar dibandingkan pencapaian tahun 2023 sebesar Rp96 miliar melalui kanal BSI Mobile.

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan, ZISWAF adalah bagian dari ekosistem halal yang harus didorong guna memberikan dampak keberlanjutan bagi Masyarakat. Karena nantinya dengan ZISWAF ini akan membentuk masyarakat menjadi tangguh dan sustain dari pengelolaan ZISWAF yang tepat dan effisien.

Seperti halnya ZISWAF sebagai instrumen syariah yang high potential, tentu tidak dapat berdiri sendiri, namun membutuhkan elaborasi antara kesiapan proyek, skema pendanaan, penghimpunan maupun hilirasi proyek agar ke depannya ZISWAF ini menjadi potential instrument untuk pembangunan ekonomi.

Mengutip rilis humas BSI yang dilansir melalui WAGroup Media BSI, Kamis (7/3/2024) melalui Untuk itulah, di sini menjadi peran BSI untuk memfasilitasi transaksi ZISWAF agar instrumen ini berfungsi secara optimal. Untuk meningkatkan penghimpunan ZISWAF di BSI Mobile, beberapa strategi yang akan didorong.

Pertama, peningkatan jumlah mitra Lembaga Amil Zakat (LAZ). Dimana saat ini perseroan telah bekerjasama dengan BSI Maslahat, BAZNAS, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, LAZISNU, LAZISMU, DT Peduli, Rumah Yatim, Mizan Amanah, Baitul Maal Hidayatullah, Badan Wakaf Indonesia, YBM PLN, dan Yayasan Mandiri Amal Insani.

Kedua, Memfasilitasi donasi tematik diantaranya donasi untuk anak yatim, bantuan kemanusiaan, bantuan untuk korban banjir di Demak, bangun masjid di atas Kapal, sedekah makan gratis, zakat pemberdayaan desa dan program kemanusiaan lainnya.

Ketiga, Peningkatan awareness untuk ZISWAF online di BSI Mobile dimana saat ini user BSI Mobile mencapai 6,3 juta pengguna dengan jumlah pengguna fitur ZISWAF dan donasi di BSI Mobile di tahun 2024 ditargetkan mencapai 3 juta pengguna.

Di bagian dirilis humas BSI terbaru Bank BSI mendorong peningkatan ekosistem halal melalui penguatan potensi UMKM dengan program Selasar (Sertifikasi Halal Tanpa Bayar). Pada tahap awal, BSI menyediakan sertifikat halal ini kepada 1.000 UMKM dari segmen food & beverages, kosmetik, dan fashion.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyebutkan bahwa program Selasar merupakan program khusus untuk segmen UMKM yang mencakup penempatan dana sekaligus pemberian sertifikasi halal self-declare secara gratis. Hal ini dilakukan untuk memberikan stimulus bagi para UMKM agar usahanya bisa segera naik kelas.

“Program Selasar ini merupakan salah satu inovasi dari BSI untuk mempermudah para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal. Sertifikat halal menjadi sangat penting karena gaya hidup syariah saat ini sudah menjadi banyak pilihan hidup masyarakat,” kata Anton dalam sambutan.

Anton menyebut program Selasar ini sejalan dengan ketentuan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal yang mewajibkan sertifikasi halal bagi para pelaku usaha hingga 17 Oktober 2024. BSI sebagai bank syariah terbesar, fokus terhadap ekosistem halal dan tentunya mendukung percepatan penerbitan sertifikasi halal untuk para pelaku usaha.

“Dengan semakin berkembangnya pelaku UMKM di Indonesia, semakin besar juga kebutuhan untuk sertifikasi halal. BSI berusaha untuk menyediakan platform yang bisa membantu mereka mendapatkan sertifikat halal,” tutur Anton dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media BSI, Jumat (8/3/2024).

Dari sisi perseroan, BSI telah menggandeng 59 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) untuk memberikan literasi pentingnya sadar halal kepada para pelaku UMKM.

Tahun ini, BSI menargetkan transaksi pembayaran sertifikasi halal menggunakan BSI mencapai 80% Kesiapan juga telah dilakukan BSI dalam hal e-channel pembayaran sertifikasi halal lewat BSI Mobile, pemberian konsultasi sertifikasi halal kepada para pelaku usaha.

Serta optimalisasi proses hulu hingga hilir di mana BSI memfasilitasi dari sisi akses pendampingan financial capacity, penyediaan tempat untuk pemasaran serta mengikutsertakan UMKM dalam pameran-pameran di dalam dan luar negeri. (smr)

Pos terkait