BRISyariah sebagai salah satu perbankan syariah terkemuka di Indonesia mempunyai program CSR yang diberi nama BRIS Berfaedah, kali ini melakukan kegiatan CSR bertajuk “Faedah Sosial Nonton Bareng Bersama 100 Anak Yatim Piatu” dari Yayasan Bina Nusantara Sejahtera di bioskop Metropole, Cikini, Jakarta, Kamis (28/12).
Adapun film yang ditonton bertajuk “Surau dan Silek” besutan sutradara Arief Malinmudo. Surau Dan Silek adalah film keluarga berlatarkan budaya masyarakat Minangkabau yang rilis, tahun 2017 diproduksi Mahakarya Pictures.
Kegiatan tesebut dilakukan BRISyariah melalui program kolaborasi CSR BRISyariah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI. Dalam acara ini dilakukan pemberian santunan BRISyariah kepada para anak yatim piatu Yayasan Bina Nusantara Sejahtera, Jakarta Timur.
Istri Direktur Utama BRISyariah Moch. Hadi Santoso menyambut positif kegiatan ini. Acara Nonton Bareng ini, kata dia, bertujuan memberikan santunan sekaligus memberikan hiburan bagi anak-anak yatim piatu di masa liburan sekolah. Surau dan Silek adalah film keluarga yang layak ditonton karena menyampaikan banyak pesan persahabatan, kekeluargaan dan pesan kemasyarakatan yang tersirat dalam cerita film ini.
“Selain itu ada banyak pesan moral yang dapat diambil hikmahnya oleh kita semua. Kami berharap, semoga anak-anak bisa menikmati film ini dan mengambil hikmah positifnya,” papar Ibu Moch. Hadi Santoso dalam rilisnya Humas BRISyariah, Jumat (29/12).
Corporate Communication Dept Head BRISyariah Eko Prasetiyo Haryono mengungkapkan, BRISyariah mempunyai tujuan untuk memuliakan anak yatim piatu dengan program nonton bareng film Surau dan Silek ini. Adapun nonton bareng kali ini adalah kegiatan yang kedua kalinya dilakukan program CSR BRISyariah.
Sebelumnya pada bulan Ramadhan tahun 2017, BRISyariah juga mengadakan kegiatan nonton bareng bersama anak yatim piatu menonton film “Iqro”. “Tujuan utama kita adalah memuliakan anak-anak yatim piatu sekaligus memberikan edukasi dan juga hiburan buat mereka. Terlebih ada banyak hikmah dari film Surau dan Silek ini, yang sarat dengan pesan-pesan moral bagi kita semua, selain pemandangan indah dari tanah Minangkabau yang menjadi latar lokasi film ini,” papar Eko.
Pengurus Yayasan Bina Nusantara Sejahtera Huzil yang mewadahi anak-anak yatim piatu di daerah Cawang, Jakarta Timur menganggap, acara nonton bareng yang diselenggarakan BRISyariah ini sangat positif, dan pihaknya sangat berterima kasih atas komitmen BRISyariah dalam program ini.
“Ini sangat bagus, karena dengan menonton film Surau dan Silek tersebut anak-anak bisa belajar berbakti pada orangtua, bisa mengenal lingkungan, dan banyak lagi hikmah lainnya,” tandas Huzil.
Menurut Huzil, komitmen BRISyariah tersebut layak diapresiasi karena membantu memfasiitasi para anak yatim piatu dengan kegiatan yang memberikan inspirasi. “Nonton bareng film ini bagus sekali dan perlu dilanjutkan, karena para anak-anak yatim piatu juga butuh edukasi, juga butuh perhatian. Karena tak semua orang memperhatikan mereka. Dan kesempatan untuk maju bagi anak-anak yatim memang harus difasilitasi dan menjadi tanggung-jawab kita bersama,” lanjut Huzil.
Manajer Salman Moving Class Erni Susiyana yang merekomendasikan film Surau dan Silek ini mengatakan, film ini layak untuk ditonton anak-anak, karena menyajikan banyak pesan moril yang sangat membangun dan mencerahkan.
“Film ini bercerita tentang anak-anak di Minangkabau yang ingin ikut kompetisi olahraga bela diri silat. Namun dalam kenyataannya sehari-hari, anak-anak itu sering lalai dalam mengerjakan shalat. Kemudian mereka berusaha mencari guru silat, agar mereka bisa memenangkan kompetisi silat tersebut. Ternyata setelah menemukan guru silat itu, ada wejangan dari sang guru, bahwa kepandaianan ilmu silat itu tidak akan ada gunanya, kalau tidak mau melaksanakan shalat,” papar Erni.
Jadi, intinya menurut Erni, salah satu pesan moral utama dalam film ini adalah, bahwa sebagai ummat Muslim, kita harus mengutamakan ibadah shalat didalam menjalani kehidupan, dan jangan sampai pernah meninggalkan ibadah tersebut. Karena shalat itu adalah tiang agama bagi ummat Muslim. (lin)