PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berencana mengakuisisi perusahaan sekuritas dan mendirikan modal ventura di tahun ini. Langkah keduanya untuk mendukung fokus BRI dalam menyalurkan pembiayaan ke UMKM. BRI menginginkan porsi pembiayaan UMKM sebesar 80% dari portofolio pembiayaannya. Perseroan setiap tahunnya banyak memberikan pembiayaan kepada pengusaha UMKM.
Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, setiap tahun, bilangnya, perseroan menyiapkan dana sebanyak Rp5 triliun untuk kebutuhan anorganik. Jadi, bukan hanya untuk akusisi saja, tapi bisa digunakan untuk rencana lainnya. Selain itu, BRI juga mempunyai rencana untuk melepas sebagian saham di PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO). Nantinya, setelah rencana itu berhasil, BRI hanya memiliki 76 persen saja kepemilikan saham di BRI Agro.
“Untuk akuisisi sekuritas, ada yang sudah due dilligence, ada yang belum. Intinya, target kami tidak satu. Sementara pendirian modal ventura untuk layani nasabah UMKM yang tidak cocok mendapat produk perbankan. Rp5 triliun itu bisa juga untuk kebutuhan modal anak usaha,” kata Sunarso, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu 9 Agustus 2017.
”Kami kan punya target agar BRI Agro masuk menjadi bank BUKU 3 dengan modal Rp5 triliun. Caranya, mereka nanti tawarkan saham terbatas (PUT), tapi kami juga ingin mereka memenuhi ketentuan kepemilikan publik,” ucap Direktur Keuangan dan Tresuri BRI Haru Koesmahargyo.
Sampai dengan Juli 2017, BRI memiliki 86,83 persen saham AGRO, Dana Pensiun Perkebunan dengan kepemilikan 6,59 persen, dan kepemilikan publik di AGRO sebesar 6,57 persen. “Nanti BRI AGRO PUT lagi. Intinya kami akan jaga kepemilikan maksimal 76 persen di AGRO,” pungkas Haru. (lin)