PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI berpartisipasi pada ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC), pada 10–11 Oktober. Partisipasi ini menjadi wujud nyata komitmen Perseroan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan secara menyeluruh.
Semarak.co – Corporate Secretary BRI Dhanny menyatakan, melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikemas dalam payung BRI Peduli, perusahaan terus memperluas kontribusi positif terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
“BRI memastikan pelaksanaan TJSL dijalankan konsisten dan memberikan dampak nyata, sejalan dengan prioritas pembangunan nasional serta komitmen menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Dhanny, dirilis humas usai acara melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Rabu (22/10/2025).
Diketahui, sejak diperkenalkan pada 2013, BRI Peduli menjadi kanal utama implementasi TJSL Perusahaan yang berlandaskan prinsip Creating Shared Value (CSV) serta konsep 3P, Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit. Pendekatan ini memastikan setiap aktivitas membawa manfaat nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan ekonomi nasional.
Dalam pelaksanaannya, BRI Peduli menempatkan keberlanjutan sebagai gerakan kolektif lintas sektor. Di bidang sosial, BRI berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai inisiatif seperti Cegah Stunting Itu Penting, Ini Sekolahku, dan Fellowship Journalism.
Pada aspek ekonomi, BRI memperkuat daya saing dan kemandirian masyarakat melalui program Desa BRILiaN, Rumah BUMN, AURA (Aspire to Uplift, Revive, and Achieve), serta Klaster Unggulan yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, perempuan pelaku usaha, dan inovasi wirausaha lokal.
Hingga September 2025, Rumah BUMN telah memfasilitasi 12.883 UMKM, sementara Desa BRILiaN mendukung pengembangan 33 desa unggulan yang menjadi contoh praktik ekonomi hijau di tingkat lokal.
Komitmen terhadap lingkungan diwujudkan melalui program Gerakan Kelola Sampah (GAS), Taman Kehati, dan Jaga Sungai Jaga Kehidupan yang mendorong konservasi dan aksi iklim berkelanjutan.
Tercatat, dalam hal ini program Yok Kita GAS telah mengelola lebih dari 191 ribu kilogram sampah organik dan anorganik, sedangkan Jaga Sungai Jaga Kehidupan berhasil membersihkan ribuan meter sungai di berbagai wilayah Indonesia. (hms/smr)





