Kelompok Maratua Peduli Lingkungan (MPL) bersama Yayasan Ekonomi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia (YEKHALI) yang berkolaborasi dengan BRI Peduli terus melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Semarak.co – Ketua MPL Muhammad Ilyas mengungkapkan, dalam pelaksanaan program transplatasi tersebut, seluruh fragmen karang yang mati telah diganti, sehingga persentase karang hidup saat ini mencapai 100%.
“Sejak berkolaborasi dengan progam BRI Peduli pada 2023, masyarakat di Pulau Maratua secara bertahap merasakan manfaat dari upaya transplantasi terumbu karang di wilayah tersebut,’ ujarnya dirilis humas melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Rabu (26/2/2025).
Dengan total area transplantasi mencapai 0,1458 ha (1.458 meter persegi) 350 meter persegi, tercatat pada Januari 2025, tingkat tahan hidup terumbu karang mencapai 97% dengan rata-rata pertumbuhan terumbu karang tercatat mencapai 0,2–2,4cm per tahun.
Seiring dengan upaya pemulihan dan tranplantasi yang dilakukan, program ini telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan terumbu karang dan lingkungan laut.
Transplantasi terumbu karang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi dan melestarikan terumbu karang.
“Transplantasi terumbu karang membantu mengurangi erosi pantai dengan meningkatkan kemampuan terumbu karang untuk menyerap gelombang dan arus laut, meningkatkan kualitas air laut,” jelasnya.
Dian Perdana, pendamping Yayasan Ekonomi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia (YEKHALI) mengatakan, BRI Menanam – Grow & Green telah membantu meningkatkan tutupan ekosistem terumbu karang di Pulau Maratua.
Selain itu juga meningkatkan kapasitas kelompok serta menyediakan alternatif lokasi snorkling di Pulau Maratua sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat Pulau Maratua.
Transplantasi terumbu karang pada akhirnya juga dapat membantu meningkatkan pariwisata dengan meningkatkan keindahan dan keragaman hayati terumbu karang di Pulau Maratua.
“Kawasan tranplantasi tersubut diakui juga telah menarik perhatian wisatawan sebagai objek snorkeling alternatif, memberikan potensi besar bagi pengembangan ekowisata di Pulau Maratua,” imbuhnya.
Direktur Utama BRI Sunarso pada acara Kompas 100 Outlook pada 17 Februari 2025 mengungkapkan, BRI berkomitmen mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasionalnya.
“Perubahan iklim yang berujung pada kenaikan suhu global dalam beberapa dekade ini menuntut aksi nyata perusahaan dalam menjaga alam,” jelasnya.
Program BRI Menanam – Grow & Green yang terus berjalan di Pulau Maratua, menjadi contoh nyata penerapan prinsip ESG tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan. (hms/smr)