Pada April 2017 terjadi inflasi sebesar 0,09% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,33%. Dari 82 kota IHK, 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 1,02% dengan IHK sebesar 136,08 dan terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,01% dengan IHK 130,60.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,08% dengan IHK sebesar 136,83 dan terendah terjadi di Jakarta dan Manado masing-masing sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 127,97 dan 128,77. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,12%;
Lalu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,93%; kelompok sandang sebesar 0,49%; kelompok kesehatan sebesar 0,08%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27%. “Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,13 persen,” kata dia di Jakarta, Selasa (2/5).
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2017 sebesar 1,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 4,17%. “Komponen inti pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–April) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 3,28 persen,” pungkasnya. (wiy)