BPJS Ketenagakerjaan Sukses Mudikkan Peserta Serentak dari Tiga Wilayah Konsentrasi Pekerja

Kepala Kanwil Banten BPJS Ketenagakerjaan Teguh Purwanto (pegang bendera start) melepas 5000 pemudik untuk wilayah Tangerang Raya, Jumat (23/6)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melaksanakan program rutin mudik bareng gratis. Tahun ini dikonsentrasikan di tiga wilayah, Jakarta Banten, dan Jawa Barat. Sebanyak total 5000 pemudik tersebar ke Pulau Jawa hingga Sumatera. Peserta adalah keluarga dengan maksimal dua anak. Untuk program ini, BPJS Ketenagakerjaan melibatkan perusahaan peserta, serikat pekerja di masing-masing perusahaan, dan semua unsur, termasuk polisi yang mengawal hingga lepas kota tujuan.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Banten BPJS Ketenagakerjaan Teguh Purwanto mengatakan, Banten mendapat jatah 1000 pemudik dengan 21 bus yang dijamin nyaman dalam perjalanan. Sisanya terbagi Jakarta dan Jawa Barat, yang diberangkat serentak Sabtu (24/6) di Kelapa Gading. Karena diakui perjalanan mudik terbilang jauh-jauh yang pasti akan lelah. Kondisi bus pun dijamin Teguh, sudah lulus uji yang ditandai dengan stiker dari pihak terkait.

“Untuk kesehatan penumpang, kami telah melakukan koordinasi dengan posko nasional. Jadi setiap pos-posnya, seperti di Tegal, atau Nagek, dan lainnya, pasti ada posko kesehatannya. Soalnya ini program mudik, jadi pasti terintegrasi. Dengan demikian tidak akan terjadi double-double posko. Sementara kalau diadakan sendiri-sendiri pun jadi tidak efektif,” ujar Teguh usai melepas pemudik di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banteng, Jumat (23/6).

Menurut Teguh, kegiatan ini rutin setiap tahun dan pasti dipilih dari sekitar tiga wilayah itu. Karena ketiganya merupakan wilayah konsentrasi tempat pekerja. “Adapun Tangerang Raya, karena konsentrasi terbesar di Banten sesuai pemetaan tenaga kerja di Banten yang jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebesar 75% dari 1,1 juta jumlah peserta terdaftar di wilayah Banten, tersebar di Tangsel, Tangerang Kota, dan Tangerang Kabupaten.

Diakui Teguh, antusiasme pemudik bareng cukup bagus. Ada peningkatan dibanding tahun lalu rerat 10-20%. Karena itu akan ditingkatkan lagi tahun depan. “Ini merupakan program manfaat tambahan. Jadi memang harus terus meningkat. Kami pun ingin hadir saat mudik. Di luar manfaat tambahan berupa kesempatan memiliki rumah dengan harga jauh lebih terjangkau. Pasalnya ada semacam bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Termasuk manfaat tambahan beasiswa bagi pekerja kalau dia mengalami risiko kerja seperti meninggal. Beasiswa untuk anak pekerja ini, kata Teguh, sampai sarjana. “Memang masih dalam desain hitungan aktuarianya. Jadi kita ingin hadir karena peserta adalah pemilik BPJS Ketenagakerjaan juga pada saat dalam kondisi bahagia,” ujarnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *