BPJPH: Standar Halal Harus Diterapkan Berkesinambungan dari Hulu hingga Hilir

Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham (kiri) dan diterima Sekretaris Utama BSSN Y.B Susilo Wibowo saaat beraudiensi dengan BSSN di Kantor BSSN, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/2/2025). Foto: humas BPJPH

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus mendorong penguatan ekosistem halal nasional. Dalam upaya ini, BPJPH mengingatkan agar sektor hulu tidak menjadi titik lemah dalam rantai pasok halal.

Semarak.co – Hal ini disampaikan Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham pada acara Airlangga Khair 2025, di Universitas Airlangga Surabaya pada Rabu (25/6/2025). Ajang ini jadi ruang diskusi para pemangku kepentingan halal.

Bacaan Lainnya

“Sektor hulu seperti RPH (Rumah Potong Hewan) berperan penting dalam rantai produk halal. Jika di hulu menghasilkan pasokan terjamin kehalalannya, maka akan memudahkan di sektor hilir.” Katanya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Halal Indonesia (BPJPH), Selasa (1/7/2025).

Jika status kehalalan sektor hulu tidak dikelola dengan baik, lanjutnya, maka di sektor hilir akan kesulitan dalam proses sertifikasi halal. “Prinsip jaminan produk halal yang kita anut adalah ketertelusuran. Artinya, standar halal harus diterapkan secara berkesinambungan dari hulu hingga hilir.” sambungnya.

Sertifikasi halal di sektor hulu, lanjutnya, juga dipastikan akan meningkatkan produktivitas ekosistem halal nasional, yang berimplikasi pada peningkatan peringkat Indonesia di kancah halal global.

“Kita harus konsen pada sektor hulu juga. Pilih daging dari RPH yang sudah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan bersertifikat halal. Penertiban RPH dan RPU di pasar tradisional mutlak harus kolaboratif untuk menumbuhkan kesadaran halal di masyarakat,” lanjutnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Unair Bambang Sektiari Lukiswanto, menyampaikan, bahwa penguatan sektor hulu harus didukung pada semua aspek. Termasuk, dalam literasi halal dan pengawasan di lapangan. (hms/smr)

Pos terkait