Kementerian Agama (Kemenag) meminta Kantor Urusan Agama (KUA) untuk meningkatkan koordinasi dengan satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk merespons lonjakan kasus Covid-19, varian Omicron saat ini.
semarak.co-Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag Muhammad Adib mengatakan, KUA terus memperketat pelaksanaan protokol kesehatan dan berpedoman dengan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam nomor P.002/DJ.III/Hk.007/07/2021 tentang Petunjuk Teknis Layanan Nikah pada KUA Kecamatan Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tertanggal 11 Juli 2021.
“Kepala KUA maupun Penghulu berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing untuk memastikan keamanan dan ketertiban pelayanan nikah. Agar tidak ada transmisi Covid-19 klaster akad nikah,” ungkap Adib di Jakarta, Jumat (4/2/22) seperti dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Jumat sore.
Surat edaran (SE) tersebut masih berlaku dan tetap dilaksanakan. Disebutkan, calon pengantin, wali, dan dua orang saksi dalam kondisi sehat yang dibuktikan dengan swab antigen dengan hasil negatif yang berlaku 1×24 jam sebelum pelaksanaan akad nikah.
Terkait pembatasan masyarakat yang menghadiri akad nikah, Gus Adib menjelaskan, pernikahan di KUA maksimal dihadiri 6 orang dan pernikahan di gedung dihadiri 20% dari kapasitas ruangan. “Pelaksanaan akad nikah wajib menerapkan prokes secara ketat. Terus lakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 terkait mitigasi di daerah masing-masing,” terang Gus Adib, sapaan akrabnya.
Setelah edaran tersebut dilaksanakan, tambah Gus Adib, kasus transmisi Covid-19 melalui akad nikah berkurang signifikan. Katanya, tidak ada lagi masyarakat dan Penghulu yang tertular Covid-19 melalui klaster akad nikah.
Di bagian lain Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag mendorong Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjadi pusat halal yang berskala internasional (international halal hub).
Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki pada Focus Group Discussion (FGD) Penyiapan Badan Halal UIII di Gedung Fakultas A Kampus UIII di Cimanggis Depok, Jawa Barat, Kamis, (3/2/2022).
Mastuki menyebut UIII memiliki potensi strategis sebagai perguruan tinggi Islam internasional dalam global halal value chain dan memperkuat ekosistem halal Indonesia. “Ada sejumlah peran strategis yang dapat dimainkan oleh perguruan tinggi, terlebih UIII sebagai perguruan tinggi Islam di Indonesia yang berskala internasional,” ujar Mastuki.
Yakni, lanjut Mastuki, menjadi pusat pengembangan dan penelitian halal berorientasi global. “UIII saya kira bisa menjadi global halal hub yang menghubungkan pemain-pemain halal di dunia,” kata Mastuki optimistis.
Mastuki memaparkan bahwa langkah strategis penguatan ekosistem industri halal nasional telah disusun Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Salah satunya adalah penguatan halal value chain. Selain itu akselerasi sertifikasi halal sebagai peran antara untuk mendorong produsen halal Indonesia menjadi pemain utama di level global.
“Masih ada bidang garap yang luas menyangkut preferensi gaya hidup halal, pengembangan riset bahan-bahan pengganti nonhalal dan peningkatan awareness masyarakat, dan mewujudkan hub internasional dalam produksi dan perdagangan produk halal dunia,” urainya.
Sebelumnya Sekretaris UIII Chaider S Bamualim mengatakan UIII ingin mendirikan halal center atau badan halal yang dapat mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia. Sementara Direktur Perpustakaan dan Kebudayaan UIII Syafiq Hasyim menyatakan bahwa cakupan isu produk halal sangat luas.
Perguruan tinggi dapat menjadi partner strategis pengembangan riset di bidang halal. “UIII ingin berkontribusi mengerucutkan peta potensi halal di Indonesia. Menjadi pusat penelitian dan kajian yang secara akademik dapat dipertanggungjawabkan,” imbuh Chaider.
Sisi lain, lanjut dia, UIII sebagai PTN-BH ingin mendapatkan hasil yang produktif sehingga dapat menghidupi keberlanjutan pendidikan disini. Hadir dalam acara FGD, Direktur Perpustakaan dan Kebudayaan UIII Syafiq Hasyim, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIII Dian Masyita, Kaprodi Ilmu Politik Sirojuddin Arif, Kaprodi Ilmu Ekonomi M Luthfi Hamidi, dan para civitas akademika UIII. (smr)