Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengajak dialog interaktif mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Batak Nasional (IMAIBANA) untuk membahas pengembangan pariwisata Danau Toba.
Semarak.co – Direktur Utama BPODT Jimmy Panjaitan mengatakan Danau Toba memerlukan promosi yang lebih agresif dan berani, salah satunya melalui event internasional yang menarik perhatian dunia.
Sebelumnya, salah satu destinasi super prioritas nasional itu telah menjadi tuan rumah sederet event internasional seperti Aquabike Jetski World Championship dan F1 Powerboat Lake Toba.
“Kita harus mempromosikan Danau Toba sepenuh hati. Kita perlu lebih banyak menggelar event besar lain untuk menarik semakin banyak wisatawan mancanegara,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Siaran Pers Kemenpar2, Senin (16/6/2025).
Hingga saat ini, BPODT terus berupaya meyakinkan investor untuk berinvestasi, sembari kami memperjuangkan perubahan jangka waktu investasi yang diinginkan investor agar lebih baik.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Lamhot Sinaga menyampailan pentingnya strategi promosi yang lebih progresif. Lamhot juga menganalisis kecenderungan di berbagai negara yang berhasil mengembangkan sektor pariwisata melalui pendekatan berbeda, termasuk optimalisasi event olahraga atau sport tourism.
“Kalau kita lihat Italia atau Jepang, mereka punya agenda rutin yang berkelas internasional. Kita masih perlu banyak berbenah, khususnya dalam menjadikan pariwisata sebagai industri yang kompetitif,” kata Lamhot.
“Kita tahu bahwa pada 2019 penerimaan negara dari sektor pariwisata lebih besar daripada penerimaan dari sektor migas, ini artinya masih luas kesempatan untuk meningkatkan penghasilan negara,” katanya menambahkan.
Dalam dialog tersebut, para mahasiswa mengajukan sejumlah pertanyaan kritis terkait pembangunan di Danau Toba serta strategi pemberdayaan masyarakat lokal. Sorotan juga diarahkan pada persoalan lingkungan yang menjadikan Geopark Toba dikartu kuning UNESCO.
Menyikapi peringatan kartu kuning tersebut, Kementerian Pariwisata telah mengambil langkah konkret memastikan rekomendasi UNESCO segera dipenuhi. Geopark Kaldera Toba, harus dikelola dengan hati-hati dan sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh UNESCO.
Dialog ini menjadi cermin pentingnya keterlibatan generasi muda dalam proses pembangunan kawasan Danau Toba. Yang diharapkan dapat mendorong terciptanya pariwisata yang inklusif, kompetitif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari langkah konkret, dalam dialog tersebut dilangsungkan pula penandatanganan beberapa memorandum of understanding (MoU) antara UKI, BPODT, dan IMAIBANA untuk pengembangan kapasitas SDM, khususnya di bidang kepariwisataan yang berkelanjutan.
Wakil Rektor UKI Hulman Panjaitan menegaskan, lembaga pendidikan tinggi harus mengambil peran aktif dalam membangun masa depan daerah asal para mahasiswa. “Kami siap mendukung pelatihan, riset terapan, dan keterlibatan mahasiswa dalam proyek pembangunan pariwisata Danau Toba,” katanya. (hms/smr)