Bocah Perempuan Palestina Gendong Adik yang Terluka Jalan Kaki di Bawah Terik Matahari

Momen pilu bocah perempuan Palestina terpaksa harus menggendong adiknya yang terluka menuju kamp di Gaza Palestina selama satu jam jalan kaki tanpa alas di tengah terik panas Matahari. Foto: viva

Cuplikan video menampilkan bocah perempuan asal Palestina berjalan kaki tanpa alas sambil menggendong adiknya yang terluka, viral di media sosial (medsos). Dilihat melalui unggahan akun X (Twitter) @tamerqdh, bocah perempuan itu berjalan tanpa alas kaki di tengah terik matahari.

semarak.co-Dia tampak sangat kelelahan saat bertemu dengan jurnalis Alaa Hamouda. Alaa Hamouda lantas bertanya kepada si bocah, apa yang membuat adik kecilnya tidak sanggup berjalan. Bocah itu menjawab, sang adik terluka setelah tertabrak mobil.

Bacaan Lainnya

“Dia tertabrak mobil,” kata bocah perempuan itu seperti dilansir viva.co.id, Rabu, 23 Oktober 2024 – 05:07 WIB di berbagai grup whatsapp (WA) yang menjadi pesan berantai.

Kepada Alaa Hamouda, bocah itu mengatakan sudah berjalan selama satu jam untuk mengantar adiknya berobat menuju kamp Al Bureij, di Selatan Kota Gaza. “Apakah kamu nggak lelah gendong dia seperti itu?” tanya Hamouda.

“Aku lelah, aku sudah gendong dia satu jam, aku sudah nggak kuat lagi,” jawab bocah itu.

Hamouda kemudian menawarkan tumpangan. Dia meminta dua bocah perempuan itu naik ke mobil untuk kemudian diantar ke kamp Al Bureij. “Ayo, aku akan mengantar kalian,” ucap Hamouda.

Menurut IMF Video tersebut sontak mendapat berbagai reaksi dari para pengguna Twitter. Tidak sedikit yang menyebut bahwa penderitaan anak-anak Palestina timbul akibat serangan brutal Israel yang suda terjadi lebih dari satu tahun.

“Masa kecil mereka telah dicuri. Video ini menghancurkan hati saya,” komentar salah seorang warganet.

“Ya Tuhan, masa kanak-kanak yang tertindas, betapa cantiknya anak-anak Gaza. Semoga Tuhan memberi mereka kesabaran dan meringankan kesusahan mereka,” tulis warganet.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan setempat, lebih dari 42.600 orang telah meninggal sejak serangan 7 Oktober 2023, mayoritas di antaranya wanita dan anak-anak. Selain itu, sekitar 99.800 orang dilaporkan mengalami luka-luka. (net/viv/smr)

Pos terkait