BNPT dan Sucofindo Berkolaborasi Gelar Sosialisasi Lawan Radikalisme di Lingkungan BUMN

BNPT dan Sucofindo berkolaborasi menggelar sosialisasi melawan radikalisme bertajuk Pencegahan Paham Radikalisme di Lingkungan perusahaan BUMN. Foto: humas Sucofindo

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Sucofindo (Persero) berkolaborasi dalam melawan radikalisme dengan menggelar sosialisasi melalui seminar bertajuk Pencegahan Paham Radikalisme di Lingkungan perusahaan BUMN.

semarak.co-Seminar pada Jumat (12/11/2021) di kawasan Jakarta Selatan itu terselenggara sebagai bentuk komitmen melawan radikalisme dan terorisme. Radikalisasi melalui ruang digital menjadi cara baru kelompok teror mencuci otak sasarannya di era kemajuan teknologi hari ini.

Bacaan Lainnya

Kepala BNPT Komjen. Pol. Boy Rafli Amar memberikan materi secara langsung kepada jajaran Direksi dan pegawai Sucofindo yang hadir secara offline maupun online. Tidak sedikit pengguna internet, terang Boy Rafli, terpengaruh narasi maupun kajian bernada intoleran, yang condong ke arah radikal terorisme.

“Dampaknya muncul kelompok-kelompok yang eksklusif, maraknya tren lone-wolf atau aktor tunggal dalam aksi terorisme, motivasi untuk berangkat ke daerah konflik, dan tindakan merugikan lainnya,” ujar Boy Rafli seperti dirilis humas Sucofindo melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Sabtu (13/11/2021).

Melihat fenomena tersebut, Boy Rafli mengimbau kepada pegawai Sucofindo agar selalu waspada terhadap narasi provokatif dan ajakan untuk bergabung dalam organisasi terlarang. Menurutnya, sebagai anak bangsa kita wajib untuk melakukan bela negara, dalam hal ini melawan radikal terorisme dan anti Pancasila.

“Jangan sampai teman-teman yang khususnya di BUMN terperangkap dengan ajakan ini, mereka umumnya menyampaikan seolah olah berjuang atas nama agama, ingin mencari sesuatu yang syahid,” kata Kepala BNPT.

Pegawai Sucofindo diharapkan paham dan sadar akan kewajiban sebagai anak bangsa untuk membela negara yang salah satunya dengan cara menolak paham radikal dan terorisme. “Kita sebagai anak bangsa dalam kapasitas apapun wajib bela negara,” pesan Boy Rafli.

Dilanjutkan Boy Rafli,, “Ketika ada gagasan yang bertentangan dengan ideologi dan konstitusi negara, maka ada langkah-langkah yang dilakukan dari mitigasi sampai penegakan hukum.”

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Sucofindo Johanes Nanang Marjianto menambhkan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pemberantasan radikalisme di lingkungan kerja. Ia pun mengapresiasi kehadiran BNPT untuk memberikan pembinaan terhadap insan Sucofindo, menumbuhkan rasa nasionalisme dan menghindari masuknya paham radikalisme.

Selain itu, kata Nanang, Sucofindo juga telah berupaya melakukan kegiatan anti radikalisme dengan menerapkan budaya yang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, yaitu dengan penerapan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Kolaboratif, dan Adaptif).

“Nilai AKHLAK merupakan upaya preventif bersama dalam melunturkan radikalisme, menumbuhkan integritas untuk bangsa dan negara. Saya mengapresiasi pegawai Sucofindo atas komitmennya dalam kepatuhan mengimplementasikan nilai AKHLAK, sehingga mampu memberikan hasil terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

Johanes Nanang menutup rilis dengan mengatakan, “Keberagaman suku, agama, ras, antargolongan, usia, latar belakang pendidikan, dan generasi tidak melunturkan semangat dan tetap konsisten bersinergi untuk berkarya, mewujudkan rasa nasionalisme membangun kemajuan bersama.” (smr-27)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *