Bank BNI Syariah mendapatkan tiga penghargaan dari ajang Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 di JW Marriot, Jakarta, Rabu (6/12) malam. Penghargaan itu terdiri dari kategori Bank Syariah dengan aset Rp 10-30 triliun, kategori Kinerja Terbaik, kategori Kinerja dan Inovasi Terbaik. Serta Bank syariah inovasi terbaik kategori BUKU 2-3 dengan aset di atas Rp 10 triliun sampai Rp 30 triliun.
ASR 2017 ini sebagai bentuk dukungan perkembangan industri syariah di Indonesia yang diberikan bagi pelaku-pelaku industri syariah dalam hal ini telah berkontribusi aktif dalam membangun ekonomi bangsa dan ekonomi umat. Hadir dalam acara ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur BI Agus Martowardojo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Komisioner LPS Fauzy Ichsan, Pimpinan Redaksi Republika dan jajaran manajemen perbankan syariah salah satunya Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.
Firman mengatakan, ASR merupakan kali pertama dilaksanakan yang bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi dalam memajukan pertumbuhan industri keuangan syariah, membuka akses-akses keuangan kepada masyarakat dengan produk dan layanan syariah, jaringan dan teknologi yang mumpuni dan mendukung salah satu program pemerintah yakni pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Seperti diketahui, penghargaan ini terbagi menjadi beberapa kategori diantaranya perbankan, asuransi, financial technology (fintech), dan tokoh syariah/keuangan syariah. Kriteria penilaian didasari berbagai aspek diantaranya inovasi dan terobosan, kinerja, pelayanan dan teknologi, serta kebijakan-kebijakan yang memberikan kontribusi bagi industri syariah di Indonesia.
Inovasi BNI Syariah
BNI Syariah terus berupaya memberi kemudahan dan fasilitas bagi masyarakat yang ingin berumroh yakni dengan meluncurkan aplikasi Hasanah Personal yang berisi informasi tentang umroh, pembiayaan dan produk dana.
Bagi masyarakat yang ingin berwakaf juga bisa dilakukan melalui aplikasi Wakaf Hasanah berbasis android dan website wakafhasanah.bnisyariah.co.id, dimana nasabah dapat memilih proyek dan jumlah wakaf yang ingin disalurkan. Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah memiliki produk pembiayaan konsumtif, BNI Griya Swakarya iB Hasanah, pembiayaan produktif dan kartu pembiayaan syariah iB Hasanah Card.
“Tidak berhenti sampai disini, insyaallah di tahun mendatang BNI Syariah terus melakukan berbagai peningkatan baik dari sisi pengembangan kualitas SDM, inovasi produk yang tepat sesuai maqoshid syariah/tujuan syariah dan teknologi yang dapat mendukung perbankan syariah di era digital,” ujar Firman usai menerima penghargaan seperti dirilis Humas BNI Syariah.
Strategi yang dilakukan, lanjut Firman, bukan hanya produk, melainkan values Hasanah yang berarti kebaikan yang terus mengalir baik di dunia sampai di akhirat/Hasanah Way. “Inilah yang menjadi komitmen BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner untuk berupaya memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia”, papar Abdullah Firman Wibowo.
Kinerja BNI Syariah Triwulan III-2017
Adapun kinerja BNI Syariah triwulan III-2017, tercatat tumbuh positif. Dimana laba bersih tercapai sebesar Rp246 miliar. Ini naik sebesar 14,6% dibanding September 2016 sebesar Rp215 miliar. “Pertumbuhan laba tersebut, pada satu sisi, disokong oleh ekspansi pembiayaan dan kontribusi komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional,” ujar Firman.
Dari sisi pertumbuhan asset yakni aset Year on Year (YoY) naik sebesar 19,4% dari Rp 26,8 Triliun pada September tahun lalu menjadi sebesar Rp 32,0 Triliun. “Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 15,3% dan DPK sebesar 21,4% terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama,” tulisnya.
Pembiayaan September 2016 sebesar Rp19,5 triliun, berhasil tumbuh menjadi Rp22,5 triliun, pada September tahun ini. Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September tahun lalu sebesar Rp 22,8 triliun, telah meningkat menjadi Rp 27,6 triliun pada September 2017. Ini dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 48,7% naik dari 47,4% di tahun sebelumnya.
Dari total pembiayaan sebesar Rp22,5 triliun tersebut, rinci Firman, sebagian besar merupakan pembiayaan segmen Konsumer yaitu 52,7% disusul pembiayaan Ritel Produktif/SME sebesar 21,8%, pembiayaan Komersial sebesar 18,1%, pembiayaan Mikro sebesar 5,9%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,5%. Untuk pembiayaan Konsumer, sebagian besar portofolio didominasi oleh produk Griya iB Hasanah, yakni sebesar 84,9%
Website dan Aplikasi Wakaf Hasanah berbasis android yang merupakan layanan digital yang memfasilitasi masyarakat yang ingin mewakafkan harta benda miliknya secara produktif melalui nadzhir yang telah bekerja sama dengan BNI Syariah yaitu Dompet Dhuafa, Al Azhar, Global Wakaf, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Rumah Zakat, Badan Wakaf Indonesia, Wakaf Salman ITB untuk kepentingan umat sesuai dengan prinsip syariah.
Saat ini Wakaf Hasanah dapat diakses di wakafhasanah App versi android dan via website http://wakafhasanah.bnisyariah.co.id/
Hasanah Personal merupakan aplikasi berbasis android dimana jamaah dapat dengan mudah mencari paket-paket wisata halal maupun paket-paket umroh dari travel-travel yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah.
Terdapat beberapa fitur yang ditawarkan oleh ‘Hasanah Personal’ antara lain pemesanan paket umroh, direktori property, pengajuan pembiayaan online, pengajuan Hasanah card Online, simulasi pembiayaan hingga informasi promo Hasanah card.
BNI Griya Swakarya iB Hasanah
BNI Griya Swakarya iB Hasanah merupakan inovasi model bisnis baru yang merupakan satu-satunya dan pertama di bank syariah. Berbeda dengan produk KPR Syariah, dalam hal ini BNI Syariah sebagai developer terlebih dahulu membeli aset properti yang akan dikelola dan dibangun dimana dalam neraca didudukkan sebagai persediaan bank.
Keunggulan dari produk ini adalah model bisnis property dijalankan dengan true murabahah sehingga dari sisi akad lebih sempurna karena objek yang diperjualbelikan telah dikuasai oleh bank. Dari sisi harga yang akan diterima konsumen juga akan lebih kompetitif karena harga rumah yang ditawarkan adalah harga pokok perolehan dan pengembangan aset ditambah margin pembiayaan bank saja. (lin)