BNI Syariah bekerja sama Daarut Tauhid (DT) Peduli mengadakan Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) batch III 2020 dengan menggandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di wilayah Sumatera.
semarak.co-Pelatihan kembali dilakukan secara virtual dari Jakarta, Sabtu (7/11/2020), dengan empat kali sesi pertemuan selama dua jam tiap pekan. PMM batch III sesi 1 diikuti lebih 340 peserta.
Hadir dalam PMM batch III- 2020 Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) Muhammadiyah Amin, Kepala Kantor Eco Pesantren Daarut Tauhid Agus Mubarok, Direktur Utama DT Peduli Bascharul Asana, dan Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah Ida Triana Widowati.
Ida Triana Widowati menjelaskan program pelatihan manajemen masjid dengan tema Masjidku Hasanahku sudah berlangsung sejak 2018 dan diikuti oleh total 6.162 peserta serta 3.724 masjid dengan total dana kelolaan sebesar Rp109 miliar serta 2.809 rekening dengan sampai 31 Oktober 2020.
“Melalui program ini kami memberikan pelatihan terkait bagaimana mengelola keuangan masjid dengan baik dan meningkatkan tingkat literasi keuangan syariah,” kata Ida dalam rilis melalui email, Selasa (10/11/2020).
Masjid merupakan pusat intelektualitas, lanjut Ida, pusat aktivitas sosial dan ekonomi. Sementara itu, saat ini beberapa masjid di Indonesia belum optimal dalam manajemen keuangan, fund raising, manajemen aset, dan manajemen pemberdayaan.
“Hal ini yang melatarbelakangi BNI Syariah menyelenggarakan program Pelatihan Manajemen Masjid. Terdapat beberapa materi dalam PMM batch III wilayah Sumatera 2020,” ujar Ida sambil merinci.
Bagaimana melakukan standarisasi manajemen masjid di era pandemi oleh Ustadz Agus Mubarok dan manajemen Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) oleh Ustadz Bascharul Asana.
“Harapan dalam acara ini adalah masjid tidak hanya sebagai pusat pengembangan Islam, tapi juga mencetak takmir profesional untuk mengelola keuangan,” imbuh Ida.
BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner siap bersinergi memberikan produk dan layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas fungsi dan pengelolaan masjid. PMM juga diharapkan sebagai gerbang pembuka dan langkah awal menjadikan masjid sebagai penggerak ekonomi islam.
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Keagamaan Kementerian Agama RI, Muhammadiyah Amin memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Daarut Tauhid dan BNI Syariah atas kerjasamanya memberikan peran besar untuk pemberdayaan masjid.
“Acara ini diharapkan bisa mendorong pengelolaan masjid lebih inovatif dan profesional serta memberikan peran partisipasi publik yang lebih luas,” kata Muhammadiyah Amin.
Dalam lima tahun terakhir, kata Amin, dukungan pemerintah terhadap program sosial keagamaan dan peningkatan peran masjid terus meningkat. Harapannya, peran masjid bisa menjadi lebih luas masuk kedalam bidang ekonomi dan kesehatan.
Antara masjid dan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS), terang Amin, merupakan dua sisi yang harus berjalan beriringan. Hal ini karena selain sebagai pusat edukasi dan perubahan sosial, masjid juga berfungsi sebagai wahana optimalisasi ZIS.
Kepala Kantor Eco Pesantren Daarut Tauhid Agus Mubarok dalam materinya dengan judul standarisasi manajemen masjid di era pandemi menjelaskan sangat penting untuk menyesuaikan pengelolaan manajemen masjid di era New Normal seperti saat ini.
“Beberapa hal yang harus disosialisasikan dengan baik ke jamaah adalah terkait edukasi mengenai pemakaian masker, menjaga jarak antar jamaah dan meningkatkan fungsi kontrol terkait protokol kesehatan,” kata Agus Mubarok.
Beberapa standarisasi yang bisa dilakukan masjid di era pandemi adalah dari sisi pengelolaan administrasi keuangan masjid; program kemakmuran baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan dan identifikasi profil jamaah masjid.
Direktur Utama DT Peduli Bascharul Asana dalam materinya terkait manajemen ZIS menjelaskan bahwa tantangan penghimpunan dana di era pandemi saat ini adalah banyaknya jamaah tidak terkonversi menjadi penghimpunan dana. “Oleh karena itu penting untuk meningkatkan sumber pendanaan masjid,” kata Bascharul.
Beberapa sumber dana yang bisa dipakai untuk meningkatkan pendanaan masjid adalah wakaf produktif, Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS), hibah, serta kolaborasi dan pemberdayaan melalui fundraising dana publik.
Pada tahun 2020, pelaksanaan PMM berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun ini berkonsep virtual dan terbagi dalam tiga batch yaitu wilayah Indonesia timur, wilayah Jawa dan wilayah Sumatra.
Selain itu, pada PMM Virtual 2020 juga ada penambahan materi yang disampaikan yaitu materi Manajemen Masjid di era New Normal, bedah masjid percontohan (Masjid Jogokariyan/Masjid Daarut Tauhid), bedah masjid teladan BNI Syariah (pemenang penghargaan masjid teladan), pelaporan keuangan masjid dasar, serta literasi keuangan syariah.
Pada kesempatan ini, BNI Syariah bekerjasama dengan Yayasan Hasanah Titik juga memberikan bantuan sosial berupa kuota internet sebesar Rp150 ribu kepada 200 peserta Pelatihan Manajemen Masjid di setiap batch dan sedekah WiFi terbatas kepada 50 masjid yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. (smr)