BNI Syariah Gandeng Bekraf untuk Akses Permodalan

Ekonomi kreatif merupakan kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi. Penurunan ekonomi dunia, khususnya sektor ekonomi yang berbasis komoditas, hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai momentum yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Dengan bertumbuhnya ekonomi kreatif, diharapkan dapat menggerakkan pertumbuhan sektor riil sehingga pertumbuhan ekonomi nasional dapat dicapai.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2015, perkembangan ekonomi kreatif menunjukkan gambaran yang positif, di mana sektor ini tumbuh 5,76 persen atau di atas rata-ratapertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen, dengan nilai tambah sebesar Rp 641,8 triliunatau 7 persen dari PDB nasional.

Jika dilihat dari sisi pelaku ekonomi kreatif saat ini, masih terdapat kendala utama yaitupermasalahan terhadap akses permodalan yang dipergunakan untuk mengembangkan usahakreatif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BNI Syariah hadir guna mendukung perluasanakses modal kepada para pelaku ekonomi kreatif tersebut.

”Alhamdulillah, BNI Syariah dapat bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif, melalui pemberianpembiayaan layanan pembiayaan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif dibawah binaan Bekraf, diharapkan ke depan dapat memberikan kemudahan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat mengakses permodalan sekaligus memanfaatkan layanan produk dan jasa yang disediakan oleh perbankan syariah bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia,” Ujar Imam T. Saptono, dalam rilisnya, Selasa (21/2).

BEKRAF Menggandeng BNI Syariah sebagai mitra kerjasama penyaluran modal karena BNI Syariah mampu memberikan layanan serta dukungan yang baik terhadap pelaku ekonomi kreatif.
Hasanah Lifestyle Banking.

Dukungan terhadap ekonomi kreatif sejalan dengan tujuan BNI Syariah untuk mendukung gaya hidup Hasanah melalui pengembangan inovasi dan kreatifitas dalam bidang ekonomi kreatif,sehingga dapat membawa Hasanah dan manfaat bagi masyarakat. Sesuai dengan prinsip BNISyariah untuk selalu memberikan yang terbaik sesuai kaidah.

Kinerja BNI Syariah

Alhamdulillah, kinerja BNI Syariah tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif. Tercatat laba bersihtriwulan IV – 2016 sebesar Rp 277.37 Miliar atau meningkat 21.38% dari Desember 2015 sebesarRp 228.52 Miliar. “Meningkatnya laba ditopang oleh berbagai upaya pengembangan bisnistermasuk produk jasa dan layanan terutama dominasi pembiayaan konsumtif serta perolehan danapihak ketiga,” papar Imam.

Dari segi asset BNI Syariah terus mengalami pergerakan positif yakni posisi per Desember 2016sebesar Rp 28.31 Triliun atau naik 23.01% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp 23.01 triliun. Pertumbuhan asset ini disokong oleh adanya peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar15.36% dengan posisi per Desember 2016 Rp 20.49 Triliun. Komposisi pencapaian pembiayaan BNI Syariah per Desember 2016 terbagi menjadi empat sector yakni pembiayaan konsumtif sebesar Rp 10.91 Triliun (53.26%),ritel dan produktif sebesar Rp 8.00 triliun (39.06%), mikro sebesar Rp 1.20 Triliun (5.88%) dan hasanah card sebesar Rp 367.59 Miliar (1.79%).

Laba positif juga didukung oleh pertumbuhan ekspansi dana pihak ketiga sebesar Rp 24.23 Triliun,tumbuh 25.41% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 19.32 Triliun, dengankomposisi rasio dana murah (CASA) sebesar 47,63% dari periode di tahun sebelumnya 46.15%.

Dari sisi effisiensi, laba juga disokong oleh penurunan biaya operasional (BOPO) menjadi 87.67% dimana sebelumnya sebesar 89.63%. Kualitas pembiayaan (NPF) tetap terjaga dibawah 3%. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *