JAKARTA-Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, program ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia. Apalagi, sejak 2015, Kementerian Koperasi dan UMKM membuat berbagai program, dan skim pembiayaan modal usaha yang diperuntukkan bagi wirausaha pemula/start up melalui gerakan 1.000 startup hingga 2020.
“Kami berharap dengan adanya program Hasanah Empowerment, BNI Syariah dapat menjadi mitra bisnis bagi para pelaku UMKM. Kami siap mendukung bisnisnya dengan program pendampingan berkelanjutan, sehingga ke depannya semakin banyak terbentuk komunitas bisnis,” ujar Imam pada acara gathering dengan para perwakilan Duta Hasanah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (20/12).
Imam mengatakan, pada 2017 mendatang, BNI Syariah berkomitmen menggunakan produk- produk yang dibuat para Duta Hasanah sebagai corporate gift. Melalui Duta Hasanah diharapkan dapat terjalin jaringan dan bisa membangun toko online yang menjual produk halal dengan sistem pembayaran syariah. Nantinya, BNI Syariah bisa berperan sebagai payment gateway. “Setiap Duta Hasanah memperoleh dana sebesar Rp 80 juta untuk pembinaan antara 30-50 orang di sekitar lingkungannya. Program Hasanah Empowerment dapat menciptakan 120 entrepreneur baru setiap tahun.
Ketua Pelaksana Harian Yayasan Hasanah Titik Bambang Sutrisno mengatakan, BNI Syariah mencari orang-orang yang telah berkontribusi besar bagi lingkungan sekitar, namun tidak dikenal. “(Untuk itu) kami terus menyokongnya supaya lebih maksimal. Itu seperti yang disampaikan Pak Dirut bahwa value dari hasanah itu adalah kebaikan,” kata Bambang.
Sebulan lalu, BNI Syariah mempermudah masyarakat untuk berwakaf. Bank syariah tersebut merilis situs Wakaf Hasanah supaya masyarakat bisa berwakaf dengan mudah. Sebulan dirilis, BNI Syariah telah menghimpun dana wakaf uang sekitar Rp 2,7 miliar dari tabungan wakaf. “Angka yang menurut kami cukup fantastis,” kata Imam.
Sebelumnya, ketika BNI Syariah menjadi lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang (LKS PWU), anak usaha PT Bank Negara Indonesia itu butuh waktu 3 tahun untuk mengumpulkan dana wakaf sebesar Rp 3 miliar. Imam mengatakan, yang mempercepat penghimpunan dana wakaf itu adalah proyek-proyek wakaf disebutkan di dalam situs tersebut. Hal ini membuat masyarakat semakin mantap untuk mewakafkan uangnya. Misalnya, proyek wakaf Global Tower yang dimiliki Global ACT dan rumah Sakit yang dimiliki Dompet Dhuafa. “ Sekarang, kan, disebut project-project-nya,” kata Imam.
Bank pelat merah ini memasukkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dalam rencana bisnis 2016. Program itu kini masih dalam proses? “Masih dalam tahap perizinan dan penyiapan IT. Kami menargetkan program Laku Pandai BNI Syariah bisa beroperasi, semester I 2017. Nantinya, Laku Pandai ini akan melayani produk dan layanan perbankan bersifat dasar. Seperti tabungan dan payment (pembayaran),” katanya.
Menurut Imam, pihaknya ini tidak akan menyasar perorangan sebagai agen, tetapi lembaga-lembaga sebagai koperasi dan majelis taklim. BNI Syariah belum memiliki target khusus dari program ini. Karena masih fokus pada persiapannya terlebih dahulu. (lin)