BKKBN Sulut: KB Bantu Wujudkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Lebih Baik

Acara Fasilitasi Intensifikasi Pelayanan KB/KR di wilayah khusus, di Kecamatan Kotamobagu Selatan, Sulut.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara (Sulut) Jeanny Yola Winokan menyatakan, program KB (Keluarga Berencana) tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat.

Semarak.co – Dengan ber-KB membantu masyarakat mewujudkan kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup yang lebih baik. Jeanny menegaskan, intensifikasi pelayanan KB/KR di wilayah khusus merupakan bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan KB.

Bacaan Lainnya

“Sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan keluarga, kependudukan, dan penurunan stunting di Sulawesi Utara,” ujarnya pada acara Fasilitasi Intensifikasi Pelayanan KB/KR di wilayah khusus, di Kecamatan Kotamobagu Selatan, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Rabu malam (17/9/2025).

Jeanny memantau langsung pelaksanaan pelayanan KB di Puskesmas. Dia juga ikut melayani calon akseptor serta memberikan edukasi langsung tentang manfaat program KB. Di antaranya membantu Pasangan Usia Subur (PUS) dalam merencanakan jumlah dan jarak kelahiran.

Dia mengingatkan generasi muda agar tidak terburu-buru menikah atau memiliki anak sehingga mereka bisa fokus pada pendidikan dan karier. Generasi muda juga diingatkan agar memahami pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi sejak dini, menyiapkan kehidupan keluarga dengan matang.

“KB bukan hanya urusan pasangan suami istri, tetapi juga pengetahuan penting untuk generasi muda, agar mampu merencanakan masa depan, menjaga kesehatan, serta menyiapkan keluarga yang lebih berkualitas,” ujar Jeanny.

KB Pasca Persalinan Berkontribusi Besar Cegah Kehamilan Tak Direncanakan

Pelayanan KB Pasca Persalinan (KBPP) berkontribusi besar mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, menurunkan risiko kematian ibu dan bayi, serta mempercepat penurunan stunting. Data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) BKKBN, capaian Kepulauan Riau hingga Agustus 2025 untuk pelayanan KBPP sebanyak 9.206 akseptor.

Data ini mengemuka pada kegiatan bertajuk Apresiasi terhadap Sinergi, Inovasi, dan Komitmen KB Pasca Persalinan (ASIK KBPP) bersama mitra kerja dan stakeholder, bertempat di Kantor Bapelitbang Kabupaten Karimun, Selasa (16/9/2025).

Berdasarkan data tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Kepulauan Riau Rohina mengatakan masih diperlukan langkah percepatan dan inovasi layanan serta peningkatan peran bidan dan tenaga kesehatan lainnya sebagai ujung tombak edukasi dan pelayanan KB di lapangan.

Ia juga menyoroti peran penting bidan dalam mendampingi masyarakat. Tidak hanya sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai pendidik dan penggerak perubahan perilaku. Bidan diharapkan aktif memberikan informasi seputar kesehatan ibu dan anak, manfaat KB, metode kontrasepsi, hingga edukasi gizi dan pengasuhan.

“Program KB dan kesehatan reproduksi bukan hanya soal pengendalian angka kelahiran, tetapi juga bagian dari upaya besar menuju keluarga bebas stunting, yang menjadi fondasi penting bagi Indonesia maju,” tegas Rohina.

Rohina menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan. Sekaligus sebagai upaya strategis dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan prevalensi stunting di wilayah Kepulauan Riau.

“Kasus stunting yang masih tinggi menjadi tantangan serius dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Di sinilah peran keluarga, tenaga kesehatan, serta para mitra kerja menjadi sangat penting dalam memberikan edukasi dan pelayanan yang optimal,” ujarnya.

Rohina mengajak seluruh peserta dan mitra kerja untuk terus membangun sinergi, memperkuat komitmen, dan bersama-sama mendukung agenda pembangunan kesehatan nasional melalui pendekatan holistik yang berpusat pada keluarga. (hms/smr)

Pos terkait