BKKBN Sebut Sekolah Siaga Kependudukan dan Tablet Tambah Darah Berperan Penting Cegah Stunting Sejak Dini

Tim Monitoring dan Evaluasi Terpadu percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Sulawesi Barat melakukan kunjungan dan pemantauan di SMA Negeri 1 Mamuju dan SMP Negeri 2 Mamuju Sulawes Selatan (Sulsel), Rabu (25/10/23). Foto: humas BKKBN

Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terpadu percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Sulawesi Barat melakukan kunjungan dan pemantauan di SMA Negeri 1 Mamuju dan SMP Negeri 2 Mamuju Sulawes Selatan (Sulsel) terkait penerapan dan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat sekolah atau di kalangan remaja, Rabu (25/10/23).

semarak.co-Kunjungan dan pemantauan ini dihadiri beberapa Perwakilan Kementerian/Lembaga di antaranya Kantor Staf Presiden, Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kemendagri, Kemenkes, Kemendes PDTT dan BKKBN.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, tahun ini kami mendapat prestasi luar biasa. SMA Negeri 1 Mamuju mampu meraih juara 3 Tingkat Nasional dalam Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), dan Juara 1 Tingkat Regional,” ujar Kepala SMAN 1 Mamuju, Halimah dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis BKKBN, Kamis (26/10/2023).

“Kami memiliki Duta GenRe, PIK R, dan konselor sebaya yang terus melakukan sosialisasi pengetahuan kespro kepada remaja. Bekerja sama dengan Puskesmas Binanga, kami juga secara rutin dua kali dalam seminggu menjalankan forum untuk mengonsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri,” ujar Halimah dalam penyambutan di SMA Negeri 1 Mamuju.

Hal ini senada dengan disampaikan Kepala SMP Negeri 2 Mamuju. Dalam sambutannya, ia berharap kunjungan ini mampu mencapai hasil yang sama-sama ingin dicapai ke depannya.

Ketua Tim Monev Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arifin Efendi Hutagalung menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan monev di provinsi Sulawesi Barat.

Terlebih, lanjut Arifin, Sulbar menjadi salah satu provinsi prioritas percepatan penurunan stunting. Ini lantaran Sulbar memiliki angka prevalensi yang cukup besar yaitu 35%. Menurut Arifin, kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan SSK dan tablet tambah darah bagi remaja dalam menekan angka stunting di Sulbar.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Yurista turut mengapresiasi apa yang telah terlaksana di SMA Negeri 1 Mamuju dan SMP Negeri 2 Mamuju. “Sarapan pagi dan mengonsumsi  Tablet Tambah Darah (TTD) sangat penting untuk perempuan agar tidak mengalami anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasinya di sekolah,” ujarnya.

Selain itu, sambung Yurista, pemberian TTD mampu mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu guna mencegah stunting, ujar Yurista dalam penyampaiannya mengenai manfaat TTD. (smr)

Pos terkait