Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2024, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan peningkatan yang signifikan sebesar 35% secara tahunan atau year on year (yoy) transaksi pembelian hewan kurban melalui platform BSI Mobile.
semarak.co-Melalui layanan aplikasi BSI Mobile BSI ini, masyarakat kini dapat dengan mudah dan praktis melakukan pembelian hewan kurban, tanpa harus kesulitan mencari agen atau penjual di sekitar tempat tinggalnya.
SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih, menyatakan bahwa penyedian layanan kurban melalui BSI Mobile adalah bagian dari komitmen BSI untuk mendukung masyarakat dalam menjalankan ibadah dengan kemudahan dan kenyamanan.
“Kami hadir sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual, siap mendukung transaksi halal para nasabah melalui pembelian hewan kurban,” ujar Saut dirilis humas melalui WAGroup Media BSI, Kamis (6/6/2024).
Tidak hanya itu, kata Saut, pelaksanaan pemotongan hewan kurban akan dilaksanakan secara live streaming melalui platform YouTube. “Hal ini memungkinkan masyarakat yang berkurban untuk tetap merasakan keberkahan dan mendapatkan sunnah dengan menyaksikan proses penyembelihan hewan kurbannya secara langsung,” katanya.
Untuk tahun ini, Bank BSI menargetkan adanya peningkatan transaksi pembelian hewan kurban melalui BSI Mobile sebesar 35%. Pada tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 3.691 hewan kurban yang disalurkan melalui platform BSI Mobile, melampaui target awal sebesar 3.000 ekor.
“Kami optimis akan terjadi peningkatan yang lebih signifikan pada tahun ini, dengan target 5.000 hewan kurban siap disalurkan melalui BSI Mobile, dan nilai transaksi yang diperkirakan lebih dari Rp10 miliar,” ungkap Saut.
BSI telah bekerja sama dengan berbagai lembaga penyalur seperti BAZNAS, Laznas BSI Maslahat, dan Dompet Dhuafa untuk menjalankan nilai dan prinsip syariah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak mampu melalui layanan ini.
“Tujuan target tersebut tidak hanya untuk meningkatkan literasi ibadah qurban, tetapi juga untuk mendorong pemerataan distribusi daging kurban, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pemerataan ekonomi masyarakat,” katanya.
Menurut Saut, minat masyarakat terhadap transaksi sosial di BSI Mobile terus meningkat. “Rata-rata transaksi ZISWAF dan sosial sampai dengan April 2024 mencapai Rp12 miliar per bulan dengan jumlah transaksi mencapai 800 ribu per bulan,” imbuhnya.
Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam mendukung program-program sosial dan keagamaan melalui platform BSI Mobile. Dengan kemudahan transaksi yang ditawarkan lewat fitur kurban di BSI Mobile, perseroan berharap masyarakat dapat meraih berkah dan keberkahan dalam menjalankan ibadah qurban.
Di bagian lain dirilis humas BSI terbaru, bisnis pembiayaan logam mulia BSI berkilau dengan total penyaluran pembiayaan produk Gadai Emas dan Cicil Emas mencapai Rp8,05 triliun, bertumbuh signifikan sebesar 30,50% YoY hingga April 2024.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengungkapkan, pertumbuhan impresif tersebut menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi.
Emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Emas menjadi aset aman yang dicari, terutama saat eskalasi geopolitik meningkat.
“Apalagi harga emas yang cenderung naik terutama saat kondisi makro yang cukup volatile ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dalam satu tahun terakhir harga emas naik sekitar 26,2%,” papar Anton dirilis humas melalui WAGroup Media BSI, Jumat (7/6/2024).
Dikarenakan kenaikan harga emas maka minat masyarakat untuk melakukan gadai dan bahkan cicil emas meningkat. Anton pun merinci, pembiayaan Gadai Emas BSI mengalami kenaikan per April 2024 dari Rp4,48 triliun menjadi Rp5,12 triliun atau naik 14,34% YoY.
Sementara itu, Cicil Emas juga mengalami lonjakan signifikan dengan pertumbuhan 73,15% YoY dari Rp1,69 triliun menjadi Rp2,93 triliun. Peningkatan pembiayaan berbasis emas ini mendorong pendapatan fee BSI dari gadai naik dari Rp237 miliar pada empat bulan pertama tahun 2023 menjadi Rp270 miliar pada empat bulan pertama tahun 2024 atau naik 14%.
Dari sisi fee based, kontribusi dari unit gadai sekitar 17 persen terhadap total fee based empat bulan pertama di tahun 2024 yang mencapai Rp.927M. Anton juga menambahkan bahwa jumlah Number of Account (NOA) untuk gadai dan cicil emas di BSI meningkat drastis sebesar 37,88% YoY, dari 373.377 menjadi 504.021 akun per April 2024.
“Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi emas melalui BSI sangat tinggi. Peningkatan ini mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis emas, BSI menerapkan beberapa strategi kunci,” ujarnya.
Salah satunya adalah memperluas jaringan pemasaran melalui kerja sama dengan BSI Agen. Tujuannya untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi. Selain itu, BSI juga bekerjasama dengan toko emas di berbagai daerah, dengan total 39 toko emas yang kini bermitra dengan BSI. Di tingkat nasional, kerja sama dengan PT Aneka Tambang (ANTAM) juga terus ditingkatkan.
BSI menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis emas sepanjang 2024, termasuk memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI di seluruh Indonesia dan menyediakan layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas, dan gadai emas.
Tidak hanya itu, sambung Anton, Bank BSI juga menawarkan produk cicil emas dengan margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal lima tahun.
Adapun untuk mengantisipasi maraknya kasus emas palsu, BSI telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi risiko. Menurut Anton, pegawai BSI yang menangani pembiayaan emas dibekali dengan keahlian khusus dalam menaksir emas.
Serta terdapat ketentuan ketat untuk mencegah masuknya emas palsu ke dalam sistem pembiayaan BSI. “Keamanan pembiayaan emas di BSI merupakan prioritas kami, dan kami memastikan bahwa setiap transaksi berjalan dengan aman dan terpercaya,” kata Anton.
Dengan berbagai langkah strategis dan mitigasi risiko yang dilakukan, BSI optimistis dapat terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah terdepan dalam bisnis pembiayaan emas. Selain itu senantiasa memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan sektor keuangan syariah di Indonesia. (smr)