Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menerima kunjungan perwakilan Bill & Melinda Gates Foundation untuk membahas isu seputar kesehatan anak di Indonesia, terutama pengadaan vaksin. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menerima tamunya di gedung Kementerian PPN/Bappenas, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
Bambang menyampaikan, salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu tentang pengadaan vaksin murah untuk penyakit paru-paru yang berpotensi menyebabkan banyak kematian bagi anak di Indonesia. Bill & Melinda Gates Foundation ini, kata Bambang, adalah filantropi bidang kesehatan yang berupaya untuk membantu Indonesia.
“Kita bicarakan bagaimana agar vaksin ini bisa tersedia di Indonesia dengan harga yang terjangkau. Karena vaksin ini jenis baru untuk anak-anak gagal tumbuh alias stunting di Indonesia, belum bisa diproduksi oleh Indonesia. Untuk saat ini akan diupayakan pengadaannya melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mudah-mudahan ke depan bisa diproduksi. Saat ini akan diupayakan pengadaannya juga melalui PBB/UNICEF,” ujar Bambang usai pertemuan.
Jumlahnya vaksin tentunya sesuai dengan yang nanti akan dibahas lebih lanjut mengenai hal yang bisa mereka bisa lakukan. Apabila pengadaan vaksin bisa menggandeng PBB, lanjut Bambang, maka bisa membuat harga vaksinnya jauh lebih murah dari pada pengadaan melalui swasta. “Sedang dicari mekanismenya supaya PBB bisa bisa terlibat,” ujarnya.
Head of Policy and Government Relations for South-East Asia dan Senior Advisor and Head of Policy and Government Relations for South-East Asia Bill & Melinda Gates Foundation, Chirstopher Elias dan M. Hari Menon menyatakan kesediaannya membantu perbaikan kesehatan anak-anak di Indonesia.
Pertemuan ini pada dasarnya khusus bicara masalah kesehatan yang fokus pada penerapan goal kesehatan dalam suistanable development goals (SDGs). “Selain stunting, mereka juga membahas beberapa persoalan kesehatan lainnya yang mengakibatkan tingginya angka kematian anak-anak di Indonesia. Salah satunya gangguan paru-paru atau pernapasan,” imbuh Bambang.
Bambang menyebutkan, pihak Bill & Melinda Gates Foundation bersedia membantu memperbaiki kesehatan anak-anak di Indonesia dan sudah terlibat aktif dalam penanganan stunting di Indonesia melalui global financing facility yang bekerja sama dengan world bank.
“Mereka sudah menunjukkan komitmen yang tinggi bahwa stunting di Indonesia harus menjadi perhatian utama. Bantuan yang ditawarkan bukan dalam bentuk investasi melainkan kemudahan ketersediaan vaksin. Ini bukan investasi,” ujarnya.
Kasus stunting di Indonesia semakin meningkat. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Risdeskas) 2013, tingkat prevalensi stunting di Indonesia adalah 37,2%, meningkat dari 2007 di 36,8% dan 2010 di 35,6%. Artinya, pertumbuhan anak yang menderita stunting mencapai sekitar 8,9 juta anak Indonesia. “Sehingga dari Gates Foundation mengharapkan Indonesia bisa menjadi contoh negara yang bisa menurunkan stunting dalam waktu cepat,” pungkasnya. (lin)