Sempat mencuat wacana calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mundur dari capres Pilpres 2019, jika terdapat indikasi kecurangan atau rencana mencurangi Pilpres oleh pihak pihak tertentu.
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengaku akan mendukung bulat apapun keputusanPrabowo. Termasuk terkait wacana mundur Prabowo apabila menemukan adanya indikasi kecurangan dalam Pilpres.
“Saya dukung dong. Dia (Prabowo) pimpinan saya,” ujar Djoko saat menghadiri acara Bincang Asyik dan Penting #Bising yang digelar Gerakan Milenial Indonesia (GMI) di Syariah Radho Suites Malang, Jawa Tengah, Minggu (13/1).
Seperti diketahui, sempat mencuat wacana Prabowo yang menyatakan mundur dari capres pilpres 2019 jika terdapat indikasi kecurangan atau rencana mencurangi pilpres oleh pihak tertentu.
“Pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo akan mengundurkan diri,” terang Joko usai acara sambil merinci.
Salah satu indikasi adanya potensi kecurangan tersebut, kutip Djoko, adanya peraturan yang menyatakan bahwa orang gila diperbolehkan untuk mencoblos atau memberikan suara. “Masak orang gila disuruh nyoblos. Kita logis saja. Tuhan saja nggak memberikan tanggung jawab kepada orang gila. Masih banyak lagi indikasi lain,” katanya.
Dirinya tetap mendukung pernyataan itu, lanjut Djoko, meskipun jika hal itu sampai terjadi, Prabowo bisa terancam pidana. “Pidana, ya, pidanakan saja. Kita udah kontrak mati kok bahwa prajurit itu akan bertugas menegakkan keadilan dan kebenaran,” jelasnya.
Mantan Panglima TNI ini menyampaikan, dirinya bersama Prabowo sebelumnya telah melakukan teken kontrak saat memutuskan untuk masuk TNI. Sejak saat itu, keduanya memutuskan untuk selalu menjunjung kebenaran. “Karena kita lulus SMA 18 tahun itu sudah teken kontrak,” pungkasnya. (jpc/lin)
sumber: jawapos.com