Nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ikut terseret dalam skenario Ferdy Sambo dari kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J. Saat ini jenderal bintang dua itu harus berurusan dengan tim khusus Mabes Polri yang menangani kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
semarak.co-Semua itu berawal dari aksi mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang menangis saat berpelukkan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pada Sabtu (13/7/2022). Sejak drama berpelukkan itulah, beredar rumor bahwa Irjen Fadil Imran diduga terlibat dalam upaya membebaskan Ferdy Sambo.
Bahkan, mantan Kapolda Jawa Timur itu diduga ikut berperan dalam menyusun skenario untuk membebaskan Irjen Ferdy Sambo yang adalah sahabatnya di kepolisian. Menanggapi dugaan keterlibatan Fadil Imran itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo enggan komentar.
“Nanti akan diinfokan apabila sudah ada. Saat ini tim sedang fokus melengkapi berkas perkara kematian Brigadir J agar segera dikirim ke Kejaksaan. Timsus fokus penyelesaian berkas perkara untuk segera dapat dilimpahkan ke JPU,” jelas Dedi, Senin (15/8/2022) dilansir fajar.co.id/Kamis, 18 Agustus 2022 07:42 AM.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai desakan terhadap Kapolri Listyo Sigit menonaktifkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sangat wajar. Menurut Adib, adegan berpelukan dan banyaknya kejanggalan menjadi 2 faktor besar terbukanya kasus yang mencoreng insitusi Polri tersebut.
“Kapolda sempat bertemu cipika-cipiki dengan Sambo. Sebagai pemegang kontrol sosial, publik masih penasaran dan bertanya-tanya soal kejadian itu. Pernyataan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto yang mengatakan ada keterlibatan 7 anak buah Kapolda mengikuti skenario Ferdy Sambo juga jadi pemicu,” ujar Adib kepada GenPI.co, Kamis (11/8/2022)
Menurutnya, arahan presiden agar Polri tak tebang pilih dan tidak pandang bulu telah membakar semangat masyarakat untuk lebih menekan Kapolri. “Kapolri juga harus menjelaskan kenapa bisa Fadil Irman dan Ferdy Sambo berpelukan itu. Jangan sampai ada yang mengasumsikan dilindungi Kapolri,” ucapnya.
Seperti diketahui, Brigadir J atau Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat jadi korban penembakan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Di tengah pengusutan kasus tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri, Rabu malam (13/7/2022).
Dikutip dari detikNews, Kamis (14/7/2022), dari video yang diterima, terlihat Ferdy Sambo menyambut kedatangan Fadil Imran ke ruangannya. Ferdy Sambo menangis dan seketika memeluk Irjen Fadil Imran. Masih berpelukan, Irjen Fadil Imran terlihat menepuk-nepuk pundak Irjen Ferdy Sambo.
Fadil Imran juga mengelus kepala Ferdy Sambo dan mengecup keningnya. Dimintai konfirmasi terkait momen tersebut, Fadil Imran mengatakan datang untuk memberikan support untuk Ferdy Sambo. “Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja,” kata Fadil saat dihubungi dan dilansir detik.com/Kamis, 14 Jul 2022 15:19 WIB.
Fadil tidak mengungkap secara detail isi pertemuannya dengan Ferdy Sambo. Namun dia menyebut apa yang kini menimpa Sambo sebagai ujian yang bisa dialami siapa saja. Nama Irjen Ferdy Sambo masih menjadi sorotan. Baku tembak berdarah di rumah dinasnya menewaskan sopir pribadi istrinya.
Sementara sebelumnya, istrinya disebut jadi korban pelecehan oleh Brigadir Yoshua. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bergerak cepat dengan membentuk tim khusus untuk mengusut insiden baku tembak tersebut. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
“Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal,” kata Jenderal Listyo di Mabes Polri, Selasa (12/7/2022).
Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.
Jenderal Listyo memastikan semuanya akan disampaikan secara transparan, mulai proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan yang mengacu pada kasus itu, kepada publik. Menurutnya, kasus itu akan diawasi oleh tim gabungan internal dan eksternal.
Kemudian, Jenderal Sigit juga memastikan pihaknya akan menyampaikan secara periodik kepada publik. Dengan demikian, hal itu bisa menjawab isu-isu liar yang berkembang di publik. (net/dtc/faj/smr)
sumber: detik.com/fajar.co.id di WAGroup Keluarga Alumni HMI MPO (postSabtu20/8/2022/)