Bersyahadat Ulang Bagi Muslim yang Suka Hina Umat Islam dengan Kadrun

Kolase gambar penulis Azwar Siregar dengan screenshoot medsos. Foto: kontenislam.com

Oleh Azwar Siregar *

semarak.co-Saya sudah lama gelisah, dengan sikap dari sebagian umat Muslim di negeri ini. Mencaci-maki ajaran syariat dan simbol agama sendiri. Merendahkan saudara seimannya sendiri. Bahkan memusuhi sesama Muslim.

Bacaan Lainnya

Khususnya Kelompok Netizen Muslim yang sudah tersesat karena otaknya dicuci oleh Denny Zulfikar Siregar dan Permadi Arya, cs. Ciri utama Netizen Awam yang tersesat ini adalah lidahnya dengan enteng menyebut umat Islam yang tidak mendukung Rezim Pak Jokowi sebagai Kadal Gurun atau “Kadrun”.

Mosok hanya gara² identitas Politik dan urusan dukung atau tidak mendukung Pemerintah sampai tega merendahkan saudara seiman sendiri? Saya belum pernah mendengar, misalnya umat Non-Muslim menyebut Biran (Babi Comberan) kepada saudara seiman mereka karena perbedaan pilihan politik.

Jujur saya sangat miris dengan dangkalnya logika politik sebagian umat Islam di negeri ini. Mencaci-maki Khilafah, padahal empat Sahabat Rasulullah Saw yang menjadi Khalifah jelas² dijamin masuk Surga.

Lha, kamu yang anti Khilafah, siapa?

Kita memang sudah sepakat, negara kita sudah final sebagai Negara Pancasila.

Tapi bukan berarti kita harus anti Khilafah dan merendahkan ajaran agama sendiri.

Para Ulama² besar pendiri negara ini, tidak kurang pemahaman Pancasila nya dibandingkan orang²tua sepuh di BPIP dan kita semua se-Indonesia Raya.

Tapi mereka tidak pernah membenturkan Pancasila dengan Khilafah, apalagi membenturkan Pancasila dengan Islam. Kecuali tentu saja Aidit dan para gembong PKI lainnya.

Kembali ke masalah Kadal Gurun atau Kadrun. Menurut saya secara pribadi, siapa saja yang pernah mengucapkan kata-kata ini dengan tujuan menghina, berarti sudah keluar dari Islam dan wajib bersyahadat ulang.

Alasan saya sangat sederhana. Ijinkan saya menguraikannya dengan bahasa sederhana, pertama yang dimaksud Kadrun atau Kadal Gurun oleh Denny Siregar cs, sudah pasti Umat Islam.

Tidak ada tuduhan Kadrun kepada umat Non-Muslim. Jadi sekarang kita fokus ke Islam dan Kadrun-nya. Istilah Kadrun sendiri merujuk ke Islam di Arab yang daerahnya memang banyak wilayah Gurun.

Sampai disini kelompok Umat Islam yang anti Arab, mereka biasa menyebut diri mereka sebagai aliran Islam Ng-Anus-antara, memisahkan diri. Kelompok ini justru yang paling kencang ikut menghujat Umat Islam diluar kelompok mereka sebagai Kadrun. Jadi kita masuk ke poin kedua. Poin yang paling penting dari tuduhan Kadrun ini.

Siapa Umat Islam yang di Arab?

Ya Rasulullah Saw, Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali dan semua sahabat² utama Rasulullah Saw. Tidak mungkin tuduhan Kadrun menjadi inti penghinaan kepada saya karena kampung saya di Gunung Tua tidak ada Gurun nya. Yang ada malah Padang Rumput.

Jadi kalau tujuannya untuk menghina saya, sebutannya bukan Kadrun tapi Karput alias Kadal Rumput. Artinya secara tidak langsung, kata² Kadrun adalah penghinaan terselubung dari Kelompok Liberal dan Komunis kepada Rasulullah Nabi Muhammad Saw, sebagai orang Gurun yang membawa Ajaran Islam di tanah Arab yang tanahnya kebanyakan Gurun!

Na’udzubillahi min dzalik tsumma Na’udzubillah. Betapa kejinya kalian yang selama ini menggunakan kata² Kadrun untuk menghina umat Islam yang lain. Secara tidak langsung kalian sudah menghina Laki² Mulia pembawa ajaran Islam yang berasal dari Gurun.

Setelah ini kalian masih tidak malu² mengaku sebagai Umat Nabi Muhammad? Sedangkan Nabi Muhammad Saw berasal dari Gurun. Andai saja Nabi Muhammad lahir di Eropa, pasti sebutannya bukan Kadrun, tapi Kaju alias Kadal Salju. Karena poin penghinaan istilah Kadrun ini adalah merujuk ke Pembawa Ajaran Islam!!!

Kalian bisa “Ngeles” dengan mengatakan: “Yang kami hina orang Islam Indonesia yang ke Arab²an….”

Lho, gimana sih lu otak peyang!

Jelas² ajaran Islam memang tidak bisa dipisahkan dengan Arab. Sholat pakai bahasa arab. Al Quran menggunakan bahasa Arab.  Kiblat di arab. Haji ke Arab. Jadi sudah pasti umat Islam wajib ke Arab²an. Belum lagi umat Islam disuruh meniru Sunnah Rasul (gaya dan semua cara berpakaian beliau), tentu saja ke arab-araban.

Terus kalau Umat Islam yang taat jadi ke Arab²an, masalahnya dimana Baaaaaanggggg. Umat Kristiani ke Barat-baratan karena ajaran Agamanya, biasa saja. Umat Hindu Tamil ke India²an karena imannya, biasa saja.

Umat Budha dan Kong Hu Chu ke Cina²an karena ajaran Budha dan Kong Hu Chu berasal dari Daratan Tiongkok, biasa saja. Terus kenapa giliran umat Islam ke Arab²an dianggap jadi Ancaman terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara?

Ingat wahai otak² Peyang! Inget nggak. Yang menjajah Indonesia itu dari Barat, bukan dari Arab! Yang dipotong telinganya oleh Prabu Kertanegara itu utusan dari China yang meminta Singasari untuk tunduk ke Kaisar China, bukan utusan dari Khalifah Umar Bin Khattab, bukan dari Arab!

Negara² yang pertama mengakui Kemerdekaan Indonesia itu, Negara² Arab, bukan Negara² Eropa. Terus yang menjadi dasar kebencian kalian kepada Khilafah, Islam dan Arab itu apaaaaaaaa…..???!!‼️‼️⁉️

 

sumber: WAGroup NKRI DAMAI TANPA PKI (postSabtu24/9/2022/mozibendera)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *