Oleh Muchlis Hassan *
semarak.co-Barat Jakarta sampai saat ini masyarakat Indonesia belum semuanya mengetahui penyebab Anies Baswedan direshuffle dari menteri pendidikan oleh presiden Jokowi.
Ada sebagian masyarakat yang berasumsi di reshufflenya Anies Baswedan dari menteri pendidikan dan kebudayaan karena terlalu pintar jika di banding presiden. Ada juga yang beropini bahwa direshufflenya Anies yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta karena berpotensi menjadi pesaing Jokowi di pilpres 2019.
Dalam kesempatan baik ini penulis sedikit ingin mempertegas dan memperjelas semua hal tersebut di atas. Sebelum diangkat menjadi menteri pendidikan, Anies adalah salah satu ketua tim pengarah juru debat Jokowi – JK di pilpres 2014.
Setelah selesai pilpres Anies diangkat menjadi menteri pendidikan oleh Jokowi, Anies menjabat menteri pendidikan kurang lebih selama 20 bulan. Selama menjadi menteri pendidikan banyak gebrakan yang dilakukan Anies, seperti gerakan ayo ke sekolah, gerakan Indonesia mengajar dll.
Namun tepat di bulan Juni 2016 ada sedikit perbedaan pendapat antara Anies dan Ahok yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang mangkat jadi presiden. Awal perseteruan atau perbedaan pendapat terjadi ketika Ahok mengimbau kepada setiap kepala sekolah negeri di Jakarta untuk melarang anak didik mereka mengenakan jilbab.
Larangan itu disampaikannya saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan pejabat struktural eselon III serta IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi, Sabtu (4/6/2016).
Namun pernyataan Ahok tersebut ditanggapi Anies yang kala itu menjabat sebagai menteri pendidikan Nasional, Anies mengatakan pakaian seragam sekolah di seluruh jenjang telah diatur dalam Peraturan Mendikbud (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2014.
Dalam Permendikbud tersebut diatur jenis seragam yang seperti apa yang harus digunakan siswa-siswi di sekolah. “Jadi tidak ada yang namanya pelarangan dan pengharusan. Bila seorang memilih menggunakan jilbab, maka beginilah seragamnya. Kalau ada siswi memilih tidak mengenakan jilbab, beginilah seragamnya,” katanya di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Jauh sebelumnya Anies sering mendapat keluhan dari masyarakat Jakarta khususnya Ibu-ibu, perihal penggusuran yang dilakukan Ahok dan Pemprov DKI Jakarta membuat anak-anak mereka harus berpindah sekolah karena harus pindah ke rusun yang wilayahnya jauh dari sekolah dimana anak mereka belajar.
Pada saat itu Ahok yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta orang yang sangat penting bagi Presiden Jokowi dan kelompok oligarki berani melawan Ahok atau menyinggung perasaan Ahok maka resikonya akan sangatlah besar, itulah yang terjadi pada menteri Anies sehingga dia di reshuffle oleh Jokowi.
Namun Allah SWT berkehendak lain, di Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 perseteruan Ahok -Anies semakin besar. Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno (kini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) mampu membuat pasangan Ahok – Djarot tumbang.
Meskipun telah didukung sumber daya uang melimpah, kekuatan dari para penguasa pada akhirnya Ahok harus mengakui keunggulan Anies-sandi
Ujung Barat Jakarta/2022.
*) penulis adalah Pangeran Opini Jalanan
sumber: WAGroup Dakwah Islam & Kesehatan2 (postKamis(30/6/2022/)