Bersama 15 Lembaga Inkubator, LPDB Fokus Inkubasi Kembangkan Koperasi

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo memberi sambutan kegiatan Rekonsiliasi Rekening dengan Perbankan di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Foto: humas LPDB-KUMKM

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus menguatkan komitmen dalam mengembangkan sektor koperasi melalui program Inkubator LPDB-KUMKM 2025.

semarak.co-Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pemilihan ini merupakan hasil dari serangkaian proses seleksi yang ketat dan komprehensif. Pada 2025, telah terpilih 15 lembaga inkubator yang menjadi mitra dalam pelaksanaan Program Inkubasi Koperasi 2025.

Bacaan Lainnya

“Ini bertujuan untuk memilih lembaga-lembaga yang memiliki kapasitas dan rekam jejak terbaik dalam meningkatkan tata kelola dan mengembangkan koperasi di Indonesia,” kata Supomo dirilis humas LPDB melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat (10/1/2025).

Program Inkubasi Koperasi LPDB-KUMKM 2025 ini memiliki fokus utama pada pengembangan koperasi yang berdaya saing dan berkelanjutan. “Melalui kerja sama dengan 15 lembaga inkubator terpilih,” ungkap Supomo dalam sambutan.

LPDB-KUMKM akan memberikan fasilitasi pendampingan kepada koperasi-koperasi mendaftar menjadi tenant dalam program ini mulai dari tahap redefining purpose Koperasi, reorientasi koperasi, reorganisasi koperasi, revitalisasi koperasi dan modernisasi koperasi.

Dengan 15 lembaga inkubator terpilih ini akan memperkuat ekosistem inkubasi koperasi di Indonesia. “Kami yakin bahwa dengan sinergi yang kuat antara LPDB-KUMKM dan lembaga inkubator, dapat melahirkan banyak koperasi yang inovatif dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Program inkubasi ini sejalan dengan visi LPDB-KUMKM untuk mendorong pertumbuhan koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia. Pihaknya berharap program ini dapat menghasilkan koperasi-koperasi yang tangguh, mandiri, dan mampu bersaing di pasar global.

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia menambahkan proses seleksi lembaga inkubator ini dilakukan secara transparan dan akuntabel. “Kami telah mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pengalaman, kapasitas, jaringan,” imbuh Oetje.

“Serta kesesuaian dengan visi dan misi LPDB-KUMKM. Kami percaya bahwa lembaga-lembaga inkubator terpilih ini memiliki potensi besar untuk mencetak sukses dalam program inkubasi koperasi,” demikian Oetje menambahkan.

Oetje berharap program inkubasi koperasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan koperasi di Indonesia yang pada ujungnya dapat meningkatkan volume usaha Koperasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berkoperasi .

“Dengan dukungan dari pemerintah, lembaga inkubator, dan seluruh stakeholder terkait, diharapkan koperasi Indonesia dapat semakin tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh, sehingga dapat meningkatkan volume usahanya dan meningkatkan masyarakat untuk menjadi anggota Koperasi,”kata Oetje.

Adapun 15 Lembaga Inkubator LPDB-KUMKM terpilih 2025 diantaranya LINK KITA (Jawa Timur), Gampiri Interaksi Lestari (Sulawesi Tengah), Wetland Box (Kalimantan Selatan), Cah Angon (Jawa Timur), Natural Akademi (Aceh).

Kemudian PPIIBT Universitas Tanjungpura (Kalimantan Barat), Alif Learning Center (Jawa Barat), Inkubator Amikom Business Park (DI Yogyakarta), Inkubator Unit Bisnis LPPM UNNES (Jawa Tengah), Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia (Bali).

Selain itu, Inkubator Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia (Aceh), Business Learning Center (BLC) Incubator (Jawa Timur). Selanjutnya ada Smesco Labo Inkubator (DKI Jakarta), Siger Innovation Hub (Lampung) dan Cubic Inkubator Bisnis (Jawa Barat),

Melaui Program Inkubator LPDB-KUMKM 2025 ini koperasi bisa mendapatkan pendampingan yang tepat, koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang tangguh dan berkelanjutan.

“Kami juga berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak koperasi di seluruh Indonesia, khususnya koperasi yang bergerak di sektor produktif dan memiliki potensi untuk berkembang,”jelas Supomo. (hms/ken/smr)

Pos terkait