PT Bank Syariah Mandiri (BSM) atau Mandiri Syariah berpartisipasi dalam Green Sukuk Investor Day-Green Sukuk Ritel for Sustainable Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di CGV Grand Indonesia, Sabtu kemarin (16/11/19).
Pada acara Sukuk Investor Day ini, nasabah Mandiri Syariah menerima apresiasi dari Kemenkeu sebagai salah satu investor SBSN ritel loyal dengan kategori Pensiunan. Sukuk Tabungan merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam bentuk tabungan investasi yang ditawarkan Pemerintah kepada WNI perseorangan.
Wealth Mangement Group Head Mandiri Syariah Muhammad Triarso mengatakan, apresiasi yang diterima nasabah Mandiri Syariah adalah bukti nasabah mulai berminat investasi pada sukuk.
“Dan memiliki potensi besar dalam menjaring nasabah mulai milenial sampai dengan pensiunan,” kata Triarso dalam rilis Humas Mandiri Syariah, Senin (18/11/2019).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Lucky Alfirman mengatakan, Sukuk ST006 adalah Sukuk ritel produk pemerintah yang sangat aman karena dijamin UU sukuk negara dan UU APBN, memiliki tenor 2 tahun, tidak dapat diperdagangkan, Imbalan 6,75% floating floor dengan Pajak 15 persen.
Masa penawaran ST 006 telah dimulai sejak 1 hingga 21 November 2019. Dengan tenor 2 tahun ST 006 akan jatuh tempo pada tanggal 10 November 2021. Jumlah penawaran ST006 mulai dari Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.
Pada acara Investor Day ini Muhammad Triarso mengatakan bahwa Mandiri Syariah telah menjadi Mitra Distribusi Kementerian Keuangan sejak SR-001 tahun 2009 dan menjadi Agen Penjual Terbaik untuk ST001, SR009 dan SR010.
Kinerja Mandiri Syariah terus tumbuh melesat disertai kualitas yang terjaga baik dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp872 miliar atau naik 100,38 persen yoy per September 2019.
“Aset Mandiri Syariah mencapai angka Rp102,78 triliun sampai saat ini. Nilai aset di atas Rp100 triliun merupakan pencapaian tertinggi bank syariah di Indonesia,” tutup Triarso. (lin)