Bank BNI Syariah mempertahankan penghargaan The Best Sharia Bank kategori Bank Buku 2 (modal inti Rp 1-5 triliun) untuk kedua kalinya pada acara Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018. Penghargaan ini sebagai bentuk keberhasilan BNI Syariah dalam memberikan kontribusi optimal bagi stakeholders melalui pertumbuhan kinerja yang positif di atas rata-rata industri perbankan syariah berdasarkan tahun buku 2017.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kriteria penilaian didasarkan pada perhitungan kuantitatif kinerja perusahaan/lembaga selama 2017 dan pendekatan kualitatif yang bersandarkan pada kualitas layanan, edukasi, sosialisasi, dan engagement dengan masyarakat, inovasi dan terobosan-terobosan menjadi bagian penting penilaian.
“Untuk industri keuangan syariah terutama perbankan penilaian kuantitaif didasarkan pada Return on Aset (ROA), pembiayaan bermasalah (NPF), pertumbuhan aset, pertumbuhan pembiayaan, Rasio Kecukupan Modal (CAR), hingga Dana Pihak Ketiga (DPK),” kutip Firman usai menerima penghargaan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis malam (8/11).
BNI Syariah kembali mendapatkan kepercayaan sebagai The Best Sharia Bank dua tahun berturut-turut, lanjut Firman, ini memberikan semangat dan motivasi bank pelat merah ini dalam memajukan pertumbuhan industri keuangan syariah, membuka akses-akses keuangan kepada masyarakat dengan produk dan layanan syariah.
“Strategi yang dilakukan bukan hanya produk, melainkan values Hasanah yang berarti kebaikan yang terus mengalir baik di dunia sampai di akhirat/Hasanah Way. Inilah yang menjadi komitmen BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner untuk berupaya memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia,” papar Firman, seperti rilis Humas, Jumat (9/11).
Seperti diketahui, ASR merupakan event tahunan Republika Group untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan, mengembangkan, dan memeratakan aktivitas ekonomi islam di Indonesia. Gelaran acara ASR 2018 merupakan kedua kalinya sebagai bentuk dukungan perkembangan industri syariah di Indonesia yang diberikan bagi pelaku-pelaku industri syariah dalam hal ini telah berkontribusi aktif dalam membangun ekonomi bangsa dan ekonomi umat.
Kinerja BNI Syariah Triwulan III-2018
Kinerja BNI Syariah triwulan 3 tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang semakin positif. Laba bersih mencapai Rp306,6 miliar. Atau naik 24,3 persen dari September 2017 sebesar Rp246,6 miliar. Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan III – 2018 yang mencapai Rp38,9 triliun. Atau naik sebesar 21,5 persen year on year (yoy) dari triwulan III tahun 2017.
Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 14,2 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS). Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,9 triliun.Atau naik 19,3 persen yoy dengan kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen Konsumer sebesar Rp13,6 triliun (50,8%) diikuti oleh segmen Komersial sebesar Rp6,1 triliun (22,5%), segmen Kecil dan Menengah Rp5,8 Triliun (21,5%), segmen Mikro Rp1,0 Triliun (3,8%) dan Hasanah Card Rp394 Miliar (1,5%).
Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp33,5 Triliun atau naik 21,4 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS) dengan jumlah nasabah sebesar 2,8 juta.
Peningkatan efisiensi dengan meningkatkan ekspansi dana murah (CASA) melalui kerjasama dengan Institusi, Perguruan Tinggi, Sekolah dan Komunitas salah satunya program pelatihan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk optimalisasi manajemen keuangan masjid di 10 kota. Per September 2018 komposisi DPK didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) mencapai 54,19 persen meningkat dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 48,70 persen. (lin)