Berharap Jalan Trans Lembata Jadi Solusi Pengentasan Kesenjangan Ekonomi NTT

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bersalaman dengan seorang siswa sekolah dasar di Lewoleba, Kabupaten Lembata di Jalan Trans Lembata. Adanya akses jalan membuka kesempatan bagi para siswa untuk menempuh jarak yang lebih singkat ke sekolah. foto: humas

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meninjau Jalan Trans Lembata di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berjarak 266 kilometer dari Kupang, ibukota NTT, Jalan Trans Lembata diharapkan menjadi satu solusi pengentasan kesenjangan ekonomi di NTT.

“Jalan ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian dengan menyediakan akses yang menghubungkan wilayah Lembata bagian timur dengan bagian barat, sekaligus menjadi jalur distribusi barang dan jasa dari dan ke luar pulau,” ujar Bambang dalam rilis Humas Kementerian PPN/Bappenas, Jumat (29/3).

Dengan kucuran dana Rp 25 miliar dari Pemerintah Pusat, sebut Bambang, pembangunan jalan akan terus digenjot karena bisa dibilang pembangunan jalan ini cukup tertinggal. Per tahun ruas jalan yang bertambah hanya 5 km, lebih rendah dibanding bagian timur Indonesia lainnya.

“Sehingga panjang jalan eksisting hanya sekitar 20 km. Dari Pemerintah Pusat, kami sudah rencanakan, kondisi jalan yang ada di depan Bapak/Ibu ini nantinya akan menjadi lebih baik, lebih mulus,” tutur Bambang di tengah dialog bersama warga Lembata di sudut Jalan Trans Lembata.

Dalam jangka panjang, Jalan Trans Lembata diharapkan mampu menekan kesenjangan ekonomi yang terjadi di Lembata. Pasalnya, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita, Kabupaten Lembata memiliki kesenjangan yang cukup jauh jika dibandingkan dengan Kota Kupang atau Kabupaten Sumba Barat Daya, misalnya.

Data Badan Pusat Statistik pada 2017 menunjukkan, PDRB Kabupaten Lembata tercatat 11,54 persen atau di bawah rata-rata PDRB kabupaten/kota di NTT sebesar 17,57 persen. “Pembangunan infrastruktur Jalan Trans Lembata ini menjadi kunci bagi warga Lembata dan sekitarnya untuk mendapatkan akses pelayanan dasar lebih baik,” ucap Menteri Bambang.

Selain itu, seiring dengan dibangunnya gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, pembangunan Jalan Trans Lembata menjadi sangat penting agar masyarakat bisa menjangkau fasilitas kesehatan dengan cepat.

“Kalau Jalan Trans Lembata ini sudah mulus, maka dari desa ini ke rumah sakit juga akan menjadi lebih cepat sehingga mudah-mudahan pertolongan, apabila ada sakit yang sifatnyadarurat, bisa segera ditangani,” urainya.

Satu lagi, Bambang meminta Bupati Lembata, selain memperkuat rumah sakit dan jalan, air bersih juga menjadi perhatian. Kunjungan kerja ini akan diakhiri dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang digelar di Kupang, Jumat (29/3) malam. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *