Bangsa tertentu mengklaim pengobatan Terapi Bekam berasal dari warisannya, seperti Tiongkok, Yunani, Mesir bahkan dunia Barat. Nabi Muhammad Salallahu alaihiwassalam menyebut, “Sesungguhnya, pengobatan terbaik yang kalian miliki adalah hijamah (bekam).”
Semarak.co – Terapi bekam, yang lebih dikenal sebagai bekam memang menjadi sorotan warga dunia akhir-akhir ini setelah bintang renang Amerika, Michael Phelps difoto dengan bahu berbintik ungu di Olimpiade Rio de Jainero.
Namun, terapi alternatif (pengobatan tradisional) ini bukanlah hal baru; bekam telah menjadi sejarah yang sangat panjang dan telah terbentuk menjadi bagian integral dari dunia pengobatan selama ribuan tahun.
Ditulis oleh penulis Australia, Phil Romeril dan dilansir melbournenaturaltherapies.com pada April 2019 silam, bahwa seiring berjalannya waktu dan kemajuan dunia kedokteran, terapi bekam pun berkembang kian pesat.
Yang semula menggunakan peranti Tanduk hewan, perlahan digantikan oleh cangkir bambu, yang kemudian digantikan oleh cangkir kaca, logam, atau silikon medis yang menimbulkan bekas bekam atau yang juga disebut ‘memar bekam’.
Namun, filosofi dasar di balik praktik penyembuhan alternatif kuno ini tetap sama, yaitu “memperkuat atau mengaktifkan kekuatan penyembuhan alami tubuh, di saat tubuh tidak mampu melakukannya sendiri.”
Terapi bekam melibatkan pengisapan lokal pada kulit menggunakan alat mekanis (pompa manual atau listrik) atau panas (api). Namun, dalam salah satu riwayatnya, Nabi Muhammad melarang dengan api. Kulit di bawahnya diisap atau diangkat sebagian ke dalam cangkir.
Manfaat utama terapi bekam, antara lain, melancarkan aliran darah ke area yang terdampak, yang pada gilirannya mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, membersihkan area tersebut, dan meregangkan jaringan.
Asal Mula Terapi Bekam
Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa terapi bekam tetap menjadi bagian integral dari pengobatan kuno, dalam berbagai bentuk. Terdapat perbedaan pendapat mengenai pelopor praktik kuno ini.
Beberapa kalangan menganggap orang Tiongkok sebagai penemu bekam, sementara catatan piktografik paling awal menunjukkan bahwa orang Mesir kuno lah yang menemukan teknik ini pada sekitar tahun 1500 SM.
Koneksi Mesir
Papirus Ebers – salah satu buku teks kedokteran tertua – menyebutkan, penggunaan bekam oleh bangsa Mesir kuno untuk mengobati berbagai penyakit seperti menstruasi tidak teratur, nafsu makan menurun, demam, vertigo, dan nyeri.
Selain itu, gambar-gambar dari perangkat bekam juga ditemukan di Kuil Kom Ombo dekat Luxor. Kom Ombo dianggap sebagai salah satu kota tertua di negeri piramid Mesir.
Sejarah Bekam di Tiongkok
Dalam tradisi Tiongkok, bukti penggunaan terapi ini dapat ditelusuri ke awal Dinasti Han. Ge Hong, seorang herbalis dan alkemis terkenal dari Dinasti Jin, dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan teknik ini di Tiongkok. Ia sangat yakin dengan “kombinasi bekam dan akupunktur, lebih dari 1/2 penyakit dapat disembuhkan”.
Koneksi Yunani
Di Yunani kuno, Hippocrates, dokter profesional dan dianggap bapak kedokteran modern, menggunakan terapi ini untuk mengobati penyakit dalam dan struktural. Ia merekomendasikan bekam untuk mengobati penyakit seperti angina, menstruasi tidak teratur dan gangguan lainnya dalam panduannya untuk perawatan klinis.
Hubungan Terapi Bekam dengan Islam
Di dunia Islam kuno, istilah yang digunakan untuk bekam adalah “al-hijamah”, dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda kepada para pengikutnya, “Sesungguhnya, pengobatan terbaik yang kalian miliki adalah hijamah.”
Dokter-dokter Islam ternama seperti Al-Zahrawi (936-1036 M), Ibnu Sina (980-1037 M), dan Abu Bakar Al-Rizi (854-925 M) menggambarkan lokasi bekam dan mengilustrasikan bekam dengan diagram dalam banyak literatur mereka.
Sejarah Bekam di Dunia Barat
Praktik bekam menyebar ke banyak negara Eropa antara abad ke 14 dan ke 17, terutama selama era Renaisans. Terapi ini dianggap sebagai pengobatan artritis dan asam urat paling populer di Italia pada masa itu.
Sepanjang abad ke 18, terapi bekam dipraktikkan mayoritas dokter Eropa mengobati flu biasa dan infeksi dada. Dengan diperkenalkannya model ilmiah kedokteran yang baru terbentuk pada akhir abad ke 18, popularitas bekam mulai menurun.
Minat Baru dalam Terapi Bekam
Di zaman modern, bekam kembali muncul sebagai pengobatan holistik populer, berkat banyaknya selebritas yang menggunakannya dan media yang aktif/media sosial yang menyebarkan berita penyembuhan alternatif kuno ini ke seantero dunia.
Selain itu, dengan meningkatnya popularitas dan permintaan terapi komplementer dan alternatif, semakin banyak orang beralih ke pengobatan holistik seperti akupunktur, pijat remedial, mioterapi, refleksologi, kiropraktik, herbal dan bekam.
Saat ini, pengobatan terapi bekam telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi, terutama yang menyebabkan nyeri dan sakit otot, bahkan bisa mengobati berbagai macam penyakit, baik luar maupun dalam. (net/pr/mntc/kim/smr)





