Begal Jalanan dan Begal Partai Politik

Grafis tentang Begal Politik. Foto: kabartimurnews

Oleh Awaluddin Thayab *

semarak.co-Jika kita ingin meramaikan peristiwa-peristiwa Pembegalan sadis di kota Medan saat ini sampai-sampai muncul wacana Tembak Mati saja, sepertinya sejalan dengan maraknya rencana pembegalan Partai partai politik saat ini.

Bacaan Lainnya

Dimulai dgn upaya pembegalan Partai Demokrat yang amat sangat Bodoh (keoknya bintang vs Melati), dilanjutkan dgn upaya pencopetan (secara halus) PDIP dari Trah Soekarno, dan terkini muncul wacana Kudeta terhadap Partai Golkar.

(Pembegalan cara kasar dan sadis, pencopetan secara halus sembunyi sembunyi dan Kudeta perebutan kekuasaan dari dalam). Namun semuanya patut di diduga untuk memberikan kendaraan Politik pada Presiden Jokowi Pasca Lengser.

Patut diduga: Moeldoko, Ganjar dan Luhut, hanyalah trigger point sasaran antara laluan untuk Jokowi. Kita analisis saja Rencana Kudeta PG oleh LBP yg sedang santer. Apakah dgn segala kehebatan LBP bisa dgn mudah mengakuisisi PG partai yang secara Terstruktur sangat matang?

Jawabnya tidak.

1.PG Memiliki infrastruktur yg sangat Terstruktur, Sistemik dan Masiv sampai ke tingkatan paling bawah.

  1. PG bukan lagi partai Patronistik setelah ditinggal pak Harto.

Artinya di PG tidak ada lagi GodFather tunggal

  1. Di PG ada 5 Faksi dimana 3 Faksi diantaranya adalah Mantan KETUM Kuat PG
  2. Karakter PG adalah Partai yang tidak bisa jauh dari pusat kekuasaan

Dengan kondisi ini:

1.1 Infrastruktur TSM yang dimiliki PG akan menyulitkan terjadinya Kudeta oleh figur yang sudah dicurigai hanya akan memanfaatkan dan merusak PG kedepan.

1.2. Struktur PG sudah tidak melihat uang adalah segala galanya.

2.1. Pasca pak Harto tidak ada lagi sosok karismatik yang tunggal kuasai PG. Kekuatan Faksi menjadi penentu.

3.1. Faksi LBP hanyalah 1 diantara 5 Faksi saat ini di PG.

Faksi Akbar Tanjung, Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie adalah faksi mantan-mantan Ketua Umum PG yg sudah ber darah darah membesarkan Partai. Sehingga masih mengakar ke daerah daerah. Faksi Agung Laksono pas pasan. Sementata Faksi LBP sosok yang mungkin berkeringat pun tidak di PG di mata Struktur PG terutama di daerah daerah

3.2. Sosok LBP hanya sedikit berpengaruh di Elite DPP, namun hampir tidak berpengaruh di level Daerah PG. Sehingga LBP akan sulit melaksanakan Qorum Munaslub.

4.1. Konstelasi Politik saat ini dimana Rakyat sudah inginkan Perubahan, sementara istana panik dan bingung siapa boneka yang mumpuni untuk dipersiapkan.

Pada sisi lain Kelompok Perubahan semakin pasti dan mantap mengusung Anies Baswedan, akan sulit bagi kubu istana yang semakin hari semakin melemah kekuatannya untuk melanjutkan dengan pemerintahan boneka pelanjutnya.

Ini fenomena empuk dimata PG untuk nyantol kepada kekuatan yang akan berkuasa kedepan. Maka diprediksi tidak akan terjadi Munaslub. Karakter poin 4 ini akan mempertahankan AIRLANGGA asal membawa PG bergabung dengan Koalisi Perubahan agar:

4.1.1 PG mendapatkan Coattail effects dari Anies effects untuk ke Senayan. Melihat Anies Effects yang sudah merata di seluruh Indonesia.

4.1.2 PG akan tetap dengan karakternya berada di lingkaran pusat kekuasaan ikut gerbong Pemerintahan Koalisi Perobahan ke depan.

4.2 Kemungkinan akan terjadinya aliansi koalisi Strategis dengan kubu PDIP saat Pilpres 2024, dan Koalisi strategis Rekonsiliasi Pemerintahan pasca kemenangan Anies. Jelas instink dan naluri kekuasaan pada Elite PG, akan mengabaikan operasi LBP mengkudeta PG untuk Jokowi (??)

Sistem licik Pasien Rawat Jalan pada ketum ketum Partai yang dilakukan rezim saat ini, akan menjadi Trauma berat bagi elite elite Partai kedepan jika rezim ini berlanjut. Langkah terbaik adalah membentuk aliansi koalisi strategis dgn KUBU. T umar menghadapi kubu Istana yang sedang berkuasa yang menghalalkan segala cara.

Kalaupun berhasil mengkudeta PG, tidak akan ada Artinya jika KP menang Anies jadi Presiden. Anies tidak akan menjadi pemimpin Culas menyandera pimpinan pimpinan partai politik sebagai Pasien Rawat Jalan. Kepemimpinan Anies cukup menjadikan HUKUM SEBAGAI PANGLIMA.

Dengan tumpukan daftar dosa yang ada dan tidak lagi menjadi Rezim Berkuasa, seandainya pun Golkar berhasil di kudeta, tidak akan lama, hukum akan menggiring mereka untuk mempertanggung jawabkan tindak Pidana selama berkuasa.

ISTANA AGAR JADILAH KESATRIA, MEMBENTUK PARTAI POLITIK BARU. Jangan jadi pengecut  merampok partai Orang.

atha 230723

 

sumber: WAGroup FRM BERBAGI KEBAIKAN UM (postSenin25/7/2023/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *