Sesi bedah buku dan diskusi novel berjudul Bek, karya sastrawan dan kritikus Mahfud Ikhwan di Galerikertas Studiohanafi berlangsung besok, Sabtu, 20 Juli 2024, pukul 15:30 WIB. Selain menghadirkan Mahfud Ikhwan, sesi diskusi dimoderatori peneliti Esha Tegar Putra.
semarak.co-Sesi bedah buku dan diskusi Bek merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang diadakan Galerikertas Studiohanafi selama Juli 2024. Diawali pembukaan pameran bertajuk suara . pada oleh David Bakti, dari 6 Juli dan akan berakhir 6 Agustus 2024.
Kemudian sesi performance lecture dengan judul Kucing Menyimpan Ikan Asin Dimulutnya oleh Afrizal Malna, pada 13 Juli, lalu sesi bedah buku Bek pada 20 Juli, dan diakhiri nanti tur pameran dan lokakarya oleh David Bakti dan kurator Luqi Lukman, pada 27 Juli.
Panyelenggara juga mengundang Taman Sawangan Ukulele untuk turut memeriahkan acara sesi bedah buku novel dan diskusi ini dengan memainkan sejumlah lagu secara akustik sebelum sesi bedah buku dimulai untuk pembukaan acara.
Adapun novel Bek bercerita, Aku Isnan. Aku seorang bek. Jika Tuhan tak berkehendak lain, aku akan tetap jadi bek. Insyaallah. Isnan merasa ditakdirkan sebagai bek untuk timnya maupun untuk keluarganya. Di lapangan ia bertahan bagi timnya.
Di rumah ia menyediakan diri menjaga keluarganya. Sayangnya, sebagaimana sepakbola, hidup tak selalu adil. Timnya berantakan, keluarganya kocar-kacir. Tapi apakah itu membuatnya gagal sebagai seorang bek?
Inilah pertanyaan yang menjadi inti Bek, sebuah novel karya Mahfud Ikhwan yang berawal sebagai sederetan cerita pendek yang dimuat di Kumparan PLUS antara Januari hingga November 2021. Bek merupakan novel terbaru Mahfud setelah kumpulan esai kritik budaya populernya, Kepikiran Dangdut dan Hal-hal Pop Lainnya, rilis pada awal 2024.
Mengutip rilis yang diterima redaksi semarak.co melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Kamis (18/7/2024), Mahfud Ikhwan lahir, 7 Mei, 1980 di Lamongan. Lulus dari jurusan Sastra Indonesia UGM tahun 2003. Novel perdananya Ulid terbit pada 2009.
Novel kedua, Kambing dan Hujan (2015), memenangkan Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta dan novel Terbaik Anugrah Sastra Badan Bahasa RI 2016. Novel ketiga, Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu (2017) memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa 2017.
Sedangkan sekuelnya Anwar Tohari Mencari Mati (2021), meraih Anugrah Sastra Sutasoma dari Balai Bahasa Jawa Timur. Novel terbarunya Bek (2024) penerbit Diva Press, baru saja dirilis 10 Juni di Yogyakarta dan mendapat sambutan luar biasa. (smr)
Alamat Acara:
Yayasan Meruyung
studiohanafi | galerikertas
Jl. Raya CinereĀ Kp. Parung Bingung
Gg. Manggis No. 72 Rt. 07 Rw. 003
Kel. Rangkapan Jaya Baru Kec. Pancoran Mas
Depok – Jawa Barat 16434