BAZNAS Siapkan Santri Unggul lewat Program Beasiswa Menuju Indonesia Emas 2045, Menag Yaqut Apresiasi Inovasi BAZNAS Sejahterakan Umat

Menag Yaqut Cholil Qoumas memasang selempang kepada penerima beasiswa didampingi Ketua Baznas RI Prof KH Noor Ahmad (kiri) dalam peluncuran Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Dalam Negeri dan Mahad Aly 2024 di Gedung Kemenag RI, Thamrin, Jakarta, Selasa, (23/7/2024). Foto: humas Baznas

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi dan bangga inovasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI karena telah melakukan banyak pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) untuk kesejahteraan umat, salah satunya program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB).

semarak.co-Itu disampaikan Menag Yaqut dalam peluncuran Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Dalam Negeri dan Mahad Aly 2024 di Gedung Kemenag RI, Thamrin, Jakarta, Selasa, (23/7/2024). Hadir mendampingi Menag Ketua BAZNAS RI, Prof. KH. Noor Achmad, Wakil Ketua BAZNAS H. Mokhamad Mahdum, dan jajaran Pimpinan BAZNAS RI, serta Kemenag RI.

Bacaan Lainnya

“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga saya terhadap BAZNAS yang sangat luar biasa, tidak berhenti melakukan inovasi-inovasi tasharruf zakat ini dengan baik,” puji Menag Yaqut dalam sambutan seperti dirilis humas Baznas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Selasa (23/7/2023).

Dilanjutkan Menag Yaqut, “Saya tidak membayangkan sebelumnya BAZNAS akan menjadi seperti sekarang ini, serius, saya tidak pernah membayangkan BAZNAS bisa seagresif ini sebelumnya, tapi alhamdulillah dibawah kepemimpinan Pak Kiai Noor Achmad, BAZNAS sudah bergerak sedemikian progresif, maju.”

Menag Yaqut juga mengingatkan, potensi besar zakat nasional sebesar Rp327 triliun yang mesti terus didorong dengan upaya dan kerja keras bersama agar dapat memperkuat kontribusi dana zakat untuk kemajuan dan kesejahteraan nasional.

Untuk membantu mengoptimalkan pengumpulan ZIS, pihaknya telah berdiskusi dengan BAZNAS RI untuk membuat satgas bersama Kemenag RI melalui Dirjen Zakat dan Wakaf. “Kami siap menyediakan instrumen yang kami miliki,” papar Menag Yaqut.

Instrumen ini, sambung dia, bukan hanya sekedar struktur kementerian agama yang terkenal besar, kami punya hampir 5000 satker (satuan kerja), 5000 satker ini kalau dimanfaatkan dengan baik tentu dampaknya juga akan luar biasa.

“Kami juga punya instrumen media yang mungkin tidak dimiliki oleh lembaga lain, baik instrumen media konvensional maupun media sosial. Kami punya pasukan-pasukan yang bisa mengajak umat Islam untuk berzakat melalui BAZNAS, dan saya mohon ini bisa dimanfaatkan oleh BAZNAS, nanti kita akan dorong bersama-sama,” jelasnya.

Persoalan zakat merupakan persoalan kepercayaan masyarakat. Menurutnya, soal kesadaran berzakat di Indonesia saat ini sudah cukup terbangun, tinggal masalah trust atau kepercayaan masyarakat kepada lembaga zakat itu sendiri yang perlu terus diperkuat.

Kesempatan sama, Ketua BAZNAS RI Prof. KH. Noor Achmad menyampaikan terima kasih kepada Menag Yaqut atas dukungan yang diberikan. “Terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan dari Gus Menteri, Dirjen Zakat dan Wakaf Kemenag,” ucap Prof KH Noor dalam sambutan seperti dirilis humas Baznas.

“Dan tentunya kepada seluruh pimpinan BAZNAS yang sudah bekerja keras siang dan malam menyusun skema-skema program untuk mensejahterakan umat dan mempersiapkan generasi terbaik bangsa, melalui program beasiswa ini insya Allah akan memperkuat kultur dan peradaban umat kedepannya terutama dalam menyambut Indonesia emas 2045,” demikian Prof KH Noor lagi.

Bbeasiswa BAZNAS punya arti strategis dalam mempersiapkan SDM di Era Indonesia Emas, yaitu membuat warna peradaban dan kebudayaan yang diwarnai intelektual kesantrian atau kesantrian yang intelektual. Artinya, Indonesia akan mempunyai ciri khas dan akan memperkuat Negara Pancasila.

Hadir juga Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H Rizaludin Kurniawan, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum, Kolonel Caj (Purn) Nur Chamdani, Pimpinan BAZNAS Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof Zainulbahar Noor.

Selanjutnya Sekretaris Utama BAZNAS RI Muchlis Muhammad Hanafi serta Deputi 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI HM. Imdadun Rahmat, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag Prof. Waryono Abdul Ghofur, serta para Pimpinan Perguruan Tinggi dan Mahad Aly mitra BCB dari seluruh Indonesia.

Di bagian lain dirilis humas Baznas terbaru, Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad menegaskan, beragam program beasiswa BAZNAS RI memiliki peran strategis dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan santri unggul menyambut Indonesia Emas 2045.

“Melalui program beasiswa ini insya Allah akan memperkuat kultur dan peradaban umat ke depannya terutama dalam menyambut Indonesia emas 2045,” kata Prof KH Noor dalam peluncuran Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Dalam Negeri dan Mahad Aly 2024 di Gedung Kemenag RI, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, (23/7/2024).

Menurut Prof KH Noor, Beasiswa BAZNAS punya arti strategis dalam mempersiapkan SDM di Era Indonesia Emas, yaitu membuat warna peradaban dan kebudayaan yang diwarnai intelektual kesantrian atau kesantrian yang intelektual. “Artinya, Indonesia akan mempunyai ciri khas dan akan memperkuat Negara Pancasila,” ucapnya.

Prof KH Noor menyatakan, program BCB merupakan program andalan BAZNAS RI karena melalui program beasiswa pendidikan dapat mempercepat perubahan secara signifikan dari mustahik (penerima manfaat) zakat menjadi muzaki (pembayar zakat).

“Karena dalam kajian kami, hanya dengan beasiswa inilah, yang paling cepat untuk merubah yang semula mustahik menjadi muzaki, mungkin hanya dalam waktu lima tahun, paling tinggi-tingginya delapan tahun, mereka keluar, kemudian bekerja, itu berarti sudah menjadi muzakki, paling tidak munfik atau mutashoddiq,” katanya.

Prof KH Noor mengungkapkan, saat ini sudah ada 3.552 alumni program beasiswa BAZNAS dan sebagian telah bekerja menjadi ASN, di perusahaan-perusahaan swasta, ada juga yang menjadi dokter, dan ada yang bekerja di NGO.

Selain itu, BAZNAS tidak hanya memberikan beasiswa bagi mahasiswa aktif saja. Namun, pada tahun ini BAZNAS juga memberikan bantuan beasiswa untuk 7.418 santri calon mahasiswa yang sedang melakukan persiapan untuk mendaftar di perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi favorit.

“Alhamdulillah kita di bantu betul oleh Kementerian Agama sehingga demikian semua acara dan program BAZNAS bisa berjalan dengan lancar, terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan dari Gus Menteri, Dirjen Zakat dan Wakaf Kemenag,” puji Prof KH Noor.

“Dan tentunya kepada seluruh pimpinan BAZNAS yang sudah bekerja keras siang dan malam menyusun skema-skema program untuk mensejahterakan umat dan mempersiapkan generasi terbaik bangsa,” demikian pungkas Prof KH Noor dirilis humas Baznas melalui WAGroup BMC, Selasa malam (24/7/2024). (smr)

Pos terkait