Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2021 dengan predikat Menuju Informatif. Penyerahan Piagam Anugerah KIP tahun 2021 diselenggarakan secara bertahap di Kantor KIP Jakarta, Selasa (16/11/2021).
semarak.co-Hadir mewakili BAZNAS Kepala PPID BAZNAS RI Ahmad Hambali. Pengumuman hasil monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat secara virtual yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin pada 26 Oktober 2021.
Status Lembaga Non Struktural (LNS) menuju informatif menjadi pencapaian terbaik BAZNAS setelah tahun sebelumnya di LNS tidak informatif. Pada 2021, BAZNAS berhasil mengumpulkan 87,11 poin.
Ketua BAZNAS Prof KH Noor Achmad mengucapkan alhamdulillah dan terima kasih kepada KIP yang telah memberikan predikat menuju informatif kepada BAZNAS. Penghargaan ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam upaya untuk terus membangun kepercayaan publik,” ujar Prof KH Noor di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Prof Noor mengatakan, PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) BAZNAS tahun ini dapat meningkatkan kinerjanya dengan cukup baik. Berdasarkan Monev KIP 2021, BAZNAS mendapat penilaian kategori Menuju Informatif dengan nilai 87,11 dari skala 0-100.
Melompat 3 dari 5 kategori yang terbawah menjadi di kategori satu tingkat di bawah kategori teratas. Posisi BAZNAS pada penganugerah kali ini bahkan menyalip dua lembaga pengawas pelayanan publik dan hak asasi warga negara, yaitu Ombudsman RI dengan nilai 85,92 dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan nilai 81,37.
Dalam hal ini, dia mengatakan, PPID BAZNAS terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan bagi pelaksanaan Monev di tahun berikutnya. Tahun 2021 upaya tersebut mulai menampakkan hasil, walaupun masih terdapat hal-hal yang masih belum dilaksanakan.
Kesadaran yang terus disosialisasikan yang diikuti penataan dan penguatan kinerja cukup mendorong awareness seluruh stake holder di lingkungan BAZNAS atas pentingnya keterbukaan informasi publik.
“Penghargaan ini dijadikan sebagai motivasi bagi BAZNAS untuk terus konsisten dan selalu meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik,” ujar Prof Noor seperti dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Selasa malam (16/11/2021).
Tahun ini jumlah peserta monev diikuti oleh 337 Badan Publik sedikit menurun dari tahun 2020 yang diikuti oleh 348 Badan Publik. BAZNAS telah ambil bagian dalam monev KIP ini sejak pertama pelaksanaan Monev KIP digelar yakni pada 2020.
Pada kesempatan pertama tahun tersebut peringkat monev BAZNAS berada pada level paling bawah yakni dengan kategori Tidak Informatif dengan nilai 38,77 dari skala 0 -100. Walaupun saat itu berada di kategori bawah, posisi BAZNAS memiliki jumlah nilai terbaik dibanding LNS lainnya.
Seperti Komisi Kepolisian Nasional dengan nilai 11,00, Lembaga Sensor Film (8,40), Komisi Kejaksaan (8,20), Komisi Penyiaran Indonesia (5,20), Komisi Perlindungan Anak dan Komite Akreditasi Nasional (5,00), bahkan Dewan Pers (4,00) serta LNS lainnya.
Di bagian lain bersama Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, BAZNAS menyerahkan bantuan program Kita Jaga Usaha (KJU) dan Kita Jaga Kyai (KJK) di Aceh dan Medan, pada Selasa (16/11/2021).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja Wapres RI dan dinas Pimpinan BAZNAS RI pada 16-17 November 2021. Bantuan program KJU diserahkan kepada 100 pelaku UMKM di Pendopo Kantor Gubernur Aceh, sementara bantuan program KJK diserahkan kepada 100 ustadz di Ponpes Mahyal Ulum Al Aziziyah.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Ma’ruf Amin bersama Ketua BAZNAS RI Prof KH Noor Achmad dan Pimpinan BAZNAS Saidah Sakwan. Turut menyaksikan Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, hadir dalam acara ini Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Aceh, 23 bupati dan 20 walikota se-Aceh.
Sementara Wapres didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto.
Di Medan, BAZNAS menyerahkan program bantuan KJU kepada 100 pelaku UMKM dan program KJK kepada 100 ustadz di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut). “Program Kita Jaga Usaha dan Kita Jaga Kiai merupakan program penanggulangan Covid-19 BAZNAS,” ungkap Prof Noor seperti dirilis humas melalui WAGroup yang sama.
Hal ini merupakan bentuk kepedulian BAZNAS terhadap para pelaku UMKM dan para Kyai maupun santri yang terdampak pandemi Covid-19. Prof Noor menjelaskan, program KJK inisiasi BAZNAS telah diluncurkan secara resmi oleh Wapres KH Ma’ruf Amin, serta didukung Kementerian Agama (Kemenag).
Lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI/Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, PUI, serta berbagai ormas Islam lain pada Agustus lalu. “Peran BAZNAS sebagai entitas lembaga negara yang diberi mandat menyalurkan ZIS dan DSKL sangat diperlukan dalam menjaga eksistensi para kiai.
“Untuk terus menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat melalui program Kita Jaga Kyai dengan tiga tujuan utama, yakni menjaga kesehatan dan kebugaran para kyai, memberi dukungan paket kesehatan untuk para kyai, dan memberikan layanan kesehatan bagi para kyai,” kata Prof Noor.
Program KJU juga telah diluncurkan oleh BAZNAS dengan memberikan bantuan kepada 13 ribu lebih pelaku usaha UMKM terdampak pandemi Covid-19. BAZNAS menginisiasi program KJU sebagai respon darurat ekonomi Covid-19 yang terdiri dari UMKM Bangkit dan Dapur Kuliner Nusantara.
“Insya Allah program KJU dan KJK ini akan disalurkan secara merata di seluruh Provinsi di Indonesia. Program ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam penanggulangan covid-19,” ujar Prof Noor lagi.
Saat program KJK diluncurkan, KH Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS. Menurutnya, aksi nyata ini sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan di lingkungan pondok pesantren, seperti para santri, pengurus, serta kiai.
“Saya mengapresiasi inisiatif BAZNAS dan Kemenag yang mendesain program Kita Jaga Kyai ini, salah satu bentuk negara atau pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kyai serta pengasuh pondok pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Wapres RI.
Selama pandemi Covid-19, BAZNAS juga telah berperan dan berkontribusi aktif dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia melalui berbagai program darurat dan program recovery dalam membantu sisi perekonomian masyarakat yang terdampak.
Program darurat itu di antaranya, Bantuan Paket Penggali Kubur; Bantuan Paket Pemulasaraan Jenazah untuk penyintas Covid-19; Dukungan Paket Ruang Isolasi di Rusunawa Nagrak Cilincing; Oksigen Bagi Faskes di Jabodetabek.
Selanjutnya Bantuan APD Penggali Kubur untuk pemakaman pasien Covid-19; Bantuan Pemulasaraan Jenazah Isolasi Mandiri; Bantuan Paket Imun untuk nakes, mustahik penyintas Covid-19, sopir ambulans; dan Bantuan Tenda Darurat untuk faskes se-Jabodetabek dalam upayanya membantu pasien.
Sementara dalam program recovery, BAZNAS menjalankan program-program ekonomi, di antaranya Cash for Work, Paket Logistik Keluarga, Dukungan UMKM, Pemberdayaan Warteg, ZMart, ZChicken, ZCD, Paket Ramadhan Bahagia dan Family Healing Kit untuk membantu masyarakat yang tengah dalam isolasi mandiri di rumah. (smr)