Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meluncurkan program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Brebes dalam membantu para mustahik pelaku usaha mikro mengembangkan usahanya. Simbolisasi peluncuran dilakukan di Kantor BMD, Komplek Islamic Centre Brebes, Jl. Laksda Yos Sudarso No. 35, Kelurahan Pasar Batang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (4/10/2024).
semarak.co-Hadir Penjabat (Pj.) Bupati Kabupaten Brebes Djoko Gunawan, Pimpinan Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo, Kepala Divisi Bank Zakat BAZNAS RI Noor Aziz, Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Ketua BAZNAS Kab.Brebes, dll.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat memaparkan, BAZNAS Microfinance Desa adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha serta diharapkan jadi solusi dalam meningkatkan penghasilan.
Diterangkan Sudrajat, BMD merupakan salah satu upaya BAZNAS yang terus meluncurkan program produktif, dalam mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat dalam bidang ekonomi, termasuk terbebas dari jerat rentenir.
“BAZNAS Microfinance Desa Brebes ini adalah bentuk dari layanan keuangan mikro syariah yang dikembangkan BAZNAS untuk mengentaskan kemiskinan di Brebes serta memperkuat ekonomi masyarakat desa dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif,” imbuh Sudrajat dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Jumat malam (4/10/2024).
Seperti, rinci Sudrajat, usaha kecil dan menengah, pertanian, peternakan, dan perikanan. “Dengan adanya bantuan modal yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan Masyarakat,” tutur Sudrajat dalam sambutan.
Ia berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah membantu hadirnya BAZNAS Microfinance Desa di Brebes. Menurutnya, hal ini merupakan sinergi positif yang terjalin untuk memberi manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan.
BMD Brebes didukung penuh oleh stakeholder wilayah terkait, salah satunya dengan disediakannya kantor BMD yang berada di komplek Islamic Centre Pemkab Brebes. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur usaha baik kita semua mendapat dukungan yang positif,” kata Kiai Ajat, sapaan akrabnya.
Dilanjutkan Kiai Ajat, dana zakat yang disalurkan masyarakat melalui BAZNAS sangat memberikan manfaat untuk orang-orang yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang ekonomi, salah satunya di program BMD ini.
“Nantinya BAZNAS tak hanya memberikan dana, namun juga akan dibekali pelatihan atau modal usaha. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengelola perekonomian mereka,” tutur Ahmad Sudrajat alias Kiai Ajat.
Sementara PJ Bupati Kabupaten Brebes Djoko Gunawan mendukung penuh program pemberdayaan yang dikembangkan BAZNAS. Menurutnya, hal ini merupakan pertanda baik untuk memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
“Kami sangat mendukung sekali program ini, karena akan membantu usaha yang masih pemula. Apalagi ini tanpa bunga, akan bermanfaat sekali untuk mengentaskan kemiskinan di Brebes,” ujar Djoko Gunawan dirilis yang sama Humas Baznas atau BMC.
Program ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat Brebes yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pelaku UMKM. “Kami berharap dengan adanya program BMD ini, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Brebes. Selain itu, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan,” pungkasnya.
Di bagian lain dirilis humas Baznas terbaru, BAZNAS RI meresmikan program ZCoffee di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (8/10/2024). ZCoffee merupakan usaha minuman kopi kekinian yang mengedepankan pemberdayaan.
Mulai dari biji kopi yang diambil dari petani kopi sampai kepada penggilingan kopi dan barista yang semua peran dilakukan oleh mustahik binaan BAZNAS. Hadir Ketua BAZNAS RI Prof. KH. Noor Achmad, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Mochamad Sodik.
Ketua Baznas Prof KH Noor mengucapkan, “Alhamdulillah kita luncurkan bersama-sama ZCoffee di UIN Sunan kalijaga Yogyakarta. Program ini menjadi salah satu upaya BAZNAS dalam meningkatkan pendapatan petani kopi serta mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja baru.
Skosistem pemberdayaan mustahik Baznas telah berjalan sejak hulu hingga hilir. Ia mencontohkan biji kopi yang digunakan di kedai ZCoffee adalah hasil dari para petani binaan BAZNAS. “ZCoffee ini dikelola oleh santripreuner, santrinya bisa dari UIN sendiri,” ujar Prof KH Noor dalam sambutan.
Tapi basicnya bagaimana santri itu punya usaha. ZCoffee seluruhnya dikelola oleh penerima manfaat. Semua keuntungan tidak akan masuk ke BAZNAS tapi terus dikelola oleh para mustahik. Prof KH Noor berharap, ZCoffee ini dapat dikelola dengan baik dan profesional sehingga ke depan dapat terus berkembang di seluruh kampus di Indonesia.
Sementara Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Mochamad Sodik menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS atas bantuan program ZCoffee yang diberikan. “Kami UIN Sunan Kalijaga menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada BAZNAS atas program ZCoffee,” imbuhnya.
Mudah-mudahan ini, harap Sodik, akan laku keras penjualannya nantinya. “Terima kasih sekali lagi dan selamat untuk ZCoffee mudah-mudahan sukses dan juga berkah bagi banyak orang,” ulang Sodik dipemungkas rilis humas Baznas melalui BMC, Selasa malam (8/10/2024).
Hingga 2024, ZCoffee telah memiliki 18 outlet, 2 roastery yang tersebar di 8 kota, dan 4 provinsi di Indonesia. Beberapa lokasi utamanya antara lain Bogor, Tebet, Sentul, Surabaya, dan Mataram. ZCoffee juga mengoperasikan roastery di Bogor dan Mataram untuk menjamin kualitas kopi yang dihasilkan. (smr)