Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) H. Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Gedung Kemenko PM Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).
Semarak.co-Kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama antara BAZNAS RI dan Kemenko PM dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan mustahik. Hadir Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad didampingi Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, dan Sekretaris Utama BAZNAS H. Subhan Cholid.
Ketua BAZNAS RI, Prof. KH. Noor menekankan pentingnya kolaborasi antara BAZNAS dan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia. BAZNAS berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan Masyarakat,” kata Prof KH Noor dirilis humas Baznas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis malam (20/3/2025).
Prof KH Noor juga menyoroti peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi. Zakat memiliki potensi besar dalam meningkatkan taraf hidup mustahik. BAZNAS telah menjalankan berbagai program pemberdayaan yang terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik.
“Melalui berbagai program prioritas dan program pemberdayaan ekonomi bagi mustahik yang dikelola BAZNAS, zakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi umat, dan akan dapat membantu mengentaskan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem,” ujar Prof KH Noor.
BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya konsumtif, tapi juga bantuan produktif. Baznas punya program-program pemberdayaan UMKM dan ekonomi produktif, seperti ZChicken, Zmart, ZAuto, dan Zcoffee.
Pihaknya siap berbagi pengalaman dan bekerja sama dengan Kemenko PM untuk memperluas dampak positif program-program tersebut. Selain itu, pemberdayaan mustahik melalui program-program yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional akan meningkatkan efektivitas penyaluran zakat.
“Kami berharap, dengan dukungan Kemenko PM, program-program BAZNAS dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan memberikan dampak yang lebih signifikan,” tutup Prof KH Noor.
Menko Bidang PM H. Abdul Muhaimin Iskandar menjelaskan, Kemenko PM adalah salah satu dari tujuh kementerian koordinator yang dibentuk dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kemenko PM memiliki peran utama dalam mengoordinasikan upaya pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Menko PM Muhaimin menyambut baik inisiatif BAZNAS.
“Kerja sama antara pemerintah dan lembaga seperti BAZNAS sangat penting dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Dengan sinergi yang kuat, kita dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” imbuh Cak Imin sapaan akrabnya.
Muhaimin juga menekankan pentingnya data yang akurat dalam penyaluran bantuan. Penggunaan DTSEN sebagai acuan penyaluran bantuan atau zakat menjadi sangat penting. Dengan data yang valid, bantuan dapat tepat sasaran dan efektif.
“Kita sedang menuntaskan strategi penanggulangan kemiskinan, satu yang paling pokok dari strategi itu kan data, alhamdulillah kita sudah menuntaskan, begitu dilantik, Presiden Prabowo langsung instruksi pokoknya harus tunggal data, tidak ada tumpang tindih data,” tuturnya.
“Sekarang data kemiskinan kita setiap tiga bulan di update, akurasinya terpelihara, tidak ada dua tiga data yang berbeda di kementerian yang berbeda, itu tahap pertama yang sudah kita tuntaskan dalam penanggulangan kemiskinan,” demikian Cak Imin menambahkan.
Saat ini, sekitar 3,1 juta penduduk Indonesia masih tergolong miskin ekstrem. Mayoritas kepala rumah tangga dalam kategori ini adalah lulusan Sekolah Dasar (SD). “Data ini menunjukkan urgensi untuk segera mengambil tindakan konkret dalam mengatasi permasalahan tersebut,” ucapnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama strategis antara BAZNAS RI dan Kemenko PM dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan mustahik di Indonesia. (smr)